Setelah memastikan pintu dan pagar rumahnya terkunci sebelum berjalan menyusuri gang kecil menuju tempat kerjanya yang baru, warung kelontong milik bu Retno.
“Mau berangkat kerja Nilam?”
“Ah iya bu, mari.” Nilam malas berbasa basi, karena itu ia langsung melangkah pergi. Perempuan itu sama sekali tidak peduli pada segerombolan ibu-ibu kurang kerjaan yang sibuk menggosipkannya.
Nilam sampai di toko kelontong dan terkejut mendapati bu Retno sudah berdiri depan pintu roling. Nilam sedikit curiga karena tidak biasanya perempuan itu datang sepagi ini.
“Nilam, akhirnya kamu dateng. cepet buka pintu rolingnya, saya kedinginan ini dari tadi.”
“Ibu udah lama di sini?” Nilam bertanya keheranan.
“Kalau memang ibu mau dateng duluan, kenapa enggak ambil kunci dulu di rumah saya bu? Biar bisa langsung masuk terus enggak kedinginan.” Bu Retno tidak menjawab, perempuan tua itu langsung masuk dan menghangatkan diri di dalam toko kelontongnya begitu pintu roling di buka.