Empat belas hari lagi aku bisa bertemu dengannya. Ah, kenapa waktu berjalan begitu lama ya? Setelah kuhitung-hitung 14 hari sama dengan 336 jam. Ah, lama sekali, satu detik saja terasa lama apa lagi 336 jam.
“Haz, kakak nitip Devan di sini dulu ya?” ucap Kak Dina, Kakak iparku tiba-tiba datang membawa keponakanku Devano yang berusia 9 tahun.
“Lagi?” keluhku. “Kak... Inikan bukan tempat penitipan anak, ini kantor polisi, mana boleh kakak terus terusan nitip Devan sama aku?” lanjutku lagi.
“Iya, Kakak tahu, tapi kali ini aja ya. Please,” ujar Kak Dina memohon. Aku tentu tak kuasa menolak, karena bocah bulat ini sudah menggenggam tanganku.
“Devan nggak akan ganggu om Haz kan sayang, nanti Dev duduk aja disini ya nunggu om Haz,” ucap Kak Dina pada keponakanku.
“Kamu hanya perlu sering-sering melihat Devan di kursi sini Haz, lagian inikan juga udah hampir sore. Nggak ada lagi yang bikin SIM,” Kak Dina tak henti menyakinkanku.