senin, 2 Januari 2021
"Hai Ara...!!!", baru saja melangkahkan kaki ke kelas, aku sudah di sambut oleh MY TREE BESTIE.
"Hallo guys..., owh ya, pr kalian udah jadi belum"
"Aduh....aduh.... tahu aja deh, kemarin kita bertiga ngerjain pr bareng, dan seperti biasa....", Anira menggantungkan kalimatnya
"Walaupun bertiga masih aja belum jadi... hehe, dari 50 soal, ada 10 soal MTK yang hots B G T deh pokoknya yang belum jadi", saut Hening sebel.
"Nih.... kalian salin aja punyaku. Sekalian cocokin juga nggak papa.", sautku sambil tersenyum dan duduk di bangku ku.
Ku bersiap untuk posisi duduk yang nyaman, tegap, dan bersandar di kursi, berdiam diri. Ini sudah cukup untuk menggambarkan kalau aku sudah cukup lelah. Cukup dengan ini, dengan tidak banyak kata-kata.
Kutarik nafas dalam-dalam, berkata dalam hati, "kuatkan dirimu !!!!!! Ara.... kau kuat!"
Aku berdiri dengan bersemangat, berkata, "guys, lemes nih, aku kekurangan asupan es cream, aku beli dulu ya" 😁
" Bhuseeeettttthhhhh..... dahhhh pagi-pagi dah nyariin es cream", teriak mesti.
"hehe 😅 bodo ah".
Kita memang berangkat pagi, apalagi mereka bertiga. Maklumlah pr mereka kan belum selesai.
______________________________________________
"Selamat pagi anak-anak"
"Pagi Bu Rani..."
"Ya jadi selain jam pertama ini adalah jam pelajaran Ibu, Ibu juga mau memperkenalkan seorang cogan baru. Mau?....(bising kelas gara-gara denger kata cogan). Hallo!!!!! Mau nggak?"
"Mau....", hampir semua cewek di kelas bersemangat, apalagi Mesty dan Anira, kalau hening dari tadi senyum-senyum, kelihatannya siiihhhhh dia lagi halu. Lalu... bagaimana denganku. Aku nggak peduli, aku juga nggak tertarik sama cogan. ya.... senyumin tingkah mereka saja, aku dengan senyuman keheranan.
"Silahkan masuk..."
jreng jreng jreng.....
" Assalamu'alaikum, hai teman-teman. Namaku Akhtar Bilal Chairi. Aku pindahan dari Bandung. Aku memilih sekolah di SMA Garuda Sakti karena sekolah ini terkenal dengan ketertiban, kenyamanan, dan keamanannya"
prok prok prok....semua bertepuk tangan.
"Oke, Akhtar, silahkan bergabung dengan teman-temanmu. Kebetulan di bangku belakangnya Hening dan Anira, itu Baim sendirian, jadi kamu bisa duduk di situ.
Maaf juga, ibu nggak bisa memberi waktu untuk teman-teman barumu memperkenalkan diri satu-satu. Alasannya karena kita ini kelas 12, kelas 12. oke? jadi kamu nanti minta kenalan sendiri"
"Baik Bu"
______________________________________________
Saat istirahat tiba. Aku dan MY TREE BESTIE ngobrol di kantin.
"Eh tahu nggak, gue habis nonton film yang bagus banget, imajinatif banget, Ra... pokoknya nih film cocok banget buat Lo. Gue jamin pasti Lo suka." kata Hening penuh semangat.
" Semangat banget dah, emangnya filmnya banyak cogan?", tanya Mesty sementara Anira sedang sibuk dengan camilannya.
"Enggak lah kalau banyak cogan itu cocoknya buat kamu sama Anira, ini kan cocok buat Ara. Judulnya Lava girl and shark boy"
" Kamu bener banget, aku suka banget sama film itu, tapi aku udah pernah nonton"
"Yahh...".
"Nggak papa, senyummu yang manis itu juga udah sering bikin aku seneng kok", kataku santai, tapi sepertinya berhasil membuat pipi Hening memerah.
Dan dengan teganya Mesty dan Anira tertawa keras.
Sekarang jam istirahat kedua.
Aku duduk di taman sendirian sembari menulis syair dalam buku hitam yang sama persis dengan buku agenda tugasku itu.
"Tempat kayak gini memang paling pas untuk menulis syair puisi yang sendu"
Aku terbelalak, selama ini belum ada yang tahu tentang puisi-puisiku ini.
"Tapi kamu nggak lagi sendu kan?", lanjut Akhtar
"Nggak lah ngapain sendu"
"owh ya?"
"Tentu, aku punya keluarga yang baik-baik saja, sahabat yang bisa kamu lihat sendiri, dan sekolah Garuda Sakti yang damai. Kurang apa lagi coba?"
"Lengkap sih...", Akhtar duduk di sampingku
"Boleh nggak aku kenal kamu lebih lagi?"
Ambigu, pertanyaannya benar-benar ambigu.
"Maksud kamu?"
"Aku cuma tahu kalau kamu Ara, boleh jelasin lebih kayak aku jelasin di depan kelas tadi?"
"Harus?"
"Dikenal tanpa mengenal itu hampa tau...."
"Oke, Hallo Akhtar Bilal Chairi. Perkenalkan saya Ara Alba. Saya siswi yang menyukai sastra tanpa membenci matematika dan logika. Saya suka olahraga, dan saya suka full me time di hari Minggu", kataku dengan nada seperti pembawa berita.
Menghembuskan nafas panjang, kemudian tinggalka dia sendiri.
sembari berlalu aku berkata,
"Harusnya tadi sekalian sama biodata orang tua".
"Tidak perlu, karena aku tidak punya."
Menoleh ke arahnya, dia memandangku dengan tatapan yang begitu datar dan serius, seperti mencengkram ku dengan tatapan. Aku kembali menghadap ke depan, berjalan cepat, kemudian berlari karena perasaan yang tak karuan.