Ivan tidak mempunyai banyak barang yang perlu dia siapkan, hanya ada beberapa baju pengganti dan beberapa copper koin yang nilainya hanya setara dengan satu koin silver. Di dunia ini koin logam adalah mata uang yang digunakan, 10 koin copper kecil setara 1 koin copper besar, 10 koin copper besar setara 1 koin silver kecil, 10 koin silver kecil setara 1 koin silver besar, 10 koin silver besar setara 1 koin gold. Dan 100 koin gold setara dengan 1 uang kertas Fennies.
Uang kertas Fennies hanya digunakan oleh para pedagang dan bangsawan kaya. Karena terlalu repot membawa koin gold terlalu banyak, maka dibuatlah aturan uang kertas Fennies. Selain mempermudah bepergian, hal itupun dapat mengecilkan kemungkinan dirampok oleh bandit.
Bagi warga biasa mereka hanya diberi upah sebesar 3 koin copper kecil sehari. Harga makanan untuk roti termurah hanya 1 koin copper kecil, itupun roti hitam yang keras dan rasanya kurang enak. Ivan memiliki uang yang cukup untuk sebulan, itu juga jika dia hanya menggunakan uangnya untuk membeli roti saja.
Ivan bertemu dengan tim rombongan konvoi kota Mirem di depan gerbang kamp sementara. Dia naik salah satu gerbong pengangkut barang milik seorang pedagang. Ivan melihat tempat kamp sementara untuk terakhir kalinya. Meski dia tau kamp itu akan dibersihkan ketika urusan telah selesai dan tidak akan ada lagi, namun dalam hatinya kamp itu adalah tempat kelahiran dan juga hidup barunya.
Perjalanan ke kota Mirem memerlukan waktu satu minggu, karena tempat kamp cukup jauh dari peradaban. Selama waktu konvoi Ivan meminta salah seorang prajurit untuk melatihnya, ketika konvoi sedang beristirahat Ivan menyempatkan waktu luang untuk berlatih.
Dibawah asuhan prajurit Olaf, Ivan berlatih menggunakan pedang, dan juga memanah.
"Setiap prajurit harus memiliki kaki yang kuat untuk berpijak, tumpuan untuk bertarung ada dibagian kaki yang kuat. Jika kakimu lemah cara bertarungmu juga akan goyah." intruksi prajurit Olaf.
"Seorang prajurit harus selalu memperhatikan medan peperangan, jangan terpaku dengan satu musuh."
Ivan berlatih menebas menggunakan pedang dengan berlatih langkah langkah kaki, meski awalnya agak kikuk, namun karena pelatihan yang intens, gerakan menjadi lebih baik. Ivan berlatih teknik teknik dasar dalam berpedang, meski dia sering melihat sebuah video orang yang sedang menggunakan pedang di kehidupannya dibumi. Namun dilatih oleh seorang yang ahli jelas sangatlah berbeda, banyak ilmu yang didapatkan oleh Ivan.
Olaf melemparkan sebuah kerikil batu kearah Ivan. Kaget, Ivan tidak bereaksi dengan tepat. Mencoba untuk menahan menggunakan pedang namun tidak sesuai dengan arah batu jadi batu itu mengenai bahu Ivan.
"Sudah aku katakan sebelumnya. Jangan terfokus pada satu objek. Pandangan harus luas. Selalu perhatikan medan perang. Bagaimana jadinya kalo ada panah yang tiba tiba terbang menuju kearahmu. Kamu pasti akan mati di medan perang."
"Aku akan selalu mengingatnya tuan Olaf, terima kasih."
"Terus lakukan teknik gerakan ini, teknik ini adalah teknik umum yang digunakan oleh prajurit kerajaan, selain melatih pergerakan kaki, itu juga melatih kemmpuanmu untuk mengayunkan pedang. Gunakan bobot badanmu untuk mengayunkan pedang. Karena tubuh juga merupakan sebuah senjata gunakan tubuhmu dengan baik."
Olaf terus memperhatikan latihan Ivan sesekali dia akan melempar batu kearahnya dan Ivan akan memblokir batu tersebut.
"Jangan memblokirnya. Tubuhmu belum mampu untuk bertarung. Hindari lebih baik daripada memblokir, kamu tidak akan tau jenis senjata apa yang akan datang kearahmu secara tiba tiba, jika senjata itu bobotnya lebih besar dari tubuhmu, maka kamu akan terlempar karena dorongan dari senjata musuh." Olaf terus mengintruksikan Ivan.
Ivan terus berlatih teknik gerakan tersebut entah berapa kali, sampai ketika akan selesai Olaf mengintruksikan pada Ivan.
"Cukup latihan tekniknya, untuk menutupi waktu latihan kamu harus mengayunkan pedang 100 kali, seperti ini." Olaf memperagakan gerakan dasar kepada Ivan.
Pertama dia berdiri tegak dengan pedang di depannya. Lalu tarik pedang kebelakang kepala dan kaki kanan maju selangkah dengan hentakan kaki yang kuat, pedang diayunkan kedepan secara vertikal. Lakukan gerakan tersebut secara bergantian antara kaki kiri dan kanan.
"Ingat ayunkan pedangmu serarus kali barulah kamu beristirahat, lakukan dengan benar."
Olaf pergi meninggalkan Ivan untuk bergiliran menjaga konvoi yang sedang beristirahat.
Ivan berhasil melakukan ayunan pedang seratus kali, dia pun mengakhiri proses latihannya. Meski senang namun dia merasa akan mati kelelahan.
"Tubuhku masih sangat lemah, aku harus lebih banyak berlatih meningkatkan staminaku, aku ingat di bumi dulu orang orang meningkatkan stamina dengan olah raga, push up, sit up, dan squat jump agar kaki menjadi lebih kuat. Ah haruskah aku membuat sebuah beban untuk di pasang di kedua lengan dan kakiku. Aku ingat di novel atau Manga maupun manhwa, biasanya sang mc akan melakukan latihan gila dengan beban di tubuhnya. Sebaiknya aku juga akan mencobanya nanti."
Selesai latihan Ivan beriatirahat dan makan agar energinya pulih kembali, lepas itu dia bertanya kepada anggota konvoi untuk meminjam lempengan besi yang akan dililitkannya menggunakan kain di kedua lengan dan kakinya. Ketika sampai di kot Mirem nanti dia akan meminta pandai besi untuk membuat besi khusu yang akan di pasangkan di tubuhnya.