Elzio mengepal kuat tinjunya, amarah begitu ingin meledak dari dadanya. Pernikahan akan berlangsung beberapa jam lagi tetapi sang calon mempelai wanita belum nampak juga.
Semua orang mencarinya, terlebih lagi Soraya dan Hadi adalah paman dan bibi Kirana.
Kemana gadis itu pergi sejak dua hari setelah malam dia hendak menemui seorang pengirim paket??
ah! Hadi dan Soraya nyaris tak berdaya lagi menghadapi keluarga besar tuan Huda Kavaya.
Mereka tertunduk ketika tatapan keluarga Huda seakan hendak melenyapkan keluarga Kirana saat itu.
"hilang??? bagaimana bisa hilang?? bahkan sejak kemarin kalian tidak memberi tahu kami ..." Raung tuan Huda membuat semua yang ada di ruang ganti sebuah hotel tempat akan berlangsungnya akad nikah hari itu.
Disana ada kedua orang tua Elzio tuan dan nyonya Huda,
"ma... maaf kan kami pak... kemarin kami masih mencari keberadaan Kirana, dan berharap gadis itu akan kembali besoknya, tapi... sampai detik ini kami tidak tahu Kiran dimana..." Hadi mengucapkan kata-kata nya dengan nafas tercekat. Ini sungguh penghinaan besar bagi keluarga Hadi dan keluarganya sendiri.
Tapi Hadi tidak yakin Kirana akan pergi demi meninggalkan Elzio yang ia tahu sangat dicintai gadis itu. Kemungkinan buruk adalah sesuatu telah terjadi pada gadis malang mereka.
"sejak awal... aku memang tidak pernah merestui hubungan Kirana dan Elzio, karena ini yang aku takutkan! putri angkat kalian hanya ingin mengambil keuntungan dari putra ku!!" cibir nyonya Huda terdengar begitu kejam. Mata Soraya basah dituduh seperti itu. Meskipun tidak dibesarkan dengan bergelimamg harta tapi mereka mendidik Kirana dengan sangat baik. "atau... dia pergi dengan pria yang lebih kaya??" nyonya Huda lanjut menyatakan penghinaannya, dan ucapan itu membuat Soraya sangat tidak tahan, tapi Hadi mencegahnya, biar bagaimanapun mereka berada diposisi yang salah!
"maaf nyonya Huda, tapi Kiran tidak seperti yang anda ucapkan.. bagaimana jika sesuatu yang buruk terjadi..."
Jeda sejenak, lalu Elzio bangkit dari duduknya, dia yang diam sejak tadi mendengar keributan tentang perginya Kirana.
"pernikahan ini tidak akan terjadi!" suara itu terdengar tegas.
"tapi nak El,, kita harus mencari Kiran dulu, kita belum tahu apa yang terjadi padanya..."
"tidak perlu om.." sela Elzio cepat,, lalu menunjukkan pesan dari Kiran yang ada di ponsel nya.
Hadi tercekat, matanya kini ikut basah.
"maafkan aku El, aku tidak bisa datang untuk menikah dengan mu, aku sadar kita berada ditempat yang tidak seharusnya, selamat tinggal, sampai kan maaf ku pada orang tuamu, om Hadi dan Tante Soraya..."
cukup jelas pesan itu berasal dari ponsel Kirana, bahkan sejak kemarin nomor itu tidak bisa dihubungi. Hadi begitu hancur terlebih lagi Elzio yang tertegun kembali ketempat duduknya.
Nyonya Huda memegang keningnya, ini penghinaan besar bagi keluarganya. Bagaimana bisa keluarga sederhana itu membuat konspirasi jahat seperti ini. Seharusnya Kirana bersyukur meskipun berat keluarga Huda mau menerimanya.
"papa bagaimana ini?? mau kemana muka kita ini pa... semua tamu undangan akan datang, reputasi keluarga kita akan hancur pa..."
Tuan Huda terdiam.
Dalam keheningan itu semua yang ada disana sibuk dengan pikiran masing-masing. Tak lama pintu terbuka. Hadi merasakan ada aura kelegaan ketika pintu terbuka berharap putri kecil mereka lah yang datang.
Tapi harapan itu harus kandas ketika yang berada disana bukan lah Kirana melainkan Tara Kharisma sahabat Kirana bersama kedua orang tua nya tuan dan nyonya Wijaya Kusuma
"jangan bilang kami bukan sahabat yang baik Meisya..." begitu lah kata pertama yang meluncur dari mulut nyonya Wijaya. semua yang ada didalam ruangan itu tersentak. "aku dan suamiku tidak akan membiarkan reputasi keluarga kalian hancur hanya karena gadis yang melarikan diri dihari pernikahannya" ucapannya begitu tajam, lirikan matanya tertuju pada Hadi dan istrinya yang membeku.
"sejak awal Tara lah calon menantu kalian bukan?? kami akan mengembalikan semua itu seperti seharusnya..."
Meisya sang nyonya Huda segera mendekati sahabatnya itu, lalu menyeringai licik, tatapan mereka penuh kemenangan.
"apa kau sungguh-sungguh??!"
"ya.. tentu saja Mei,, Tara akan menjadi pengantin pengganti hari ini, bukan kah pernikahan akan tetap berjalan dan reputasi kalian tidak akan hancur?"
Kesepakatan terjadi di detik-detik genting dalam sejarah hidup Elzio, dia tidak mampu menentang, kedua orang tua nya sudah cukup berbelas kasih berusaha menerima Kirana gadis pilihan nya, tetapi apa nyatanya?? gadis itu sendiri yang memilih pergi dari hidupnya!
Dan ini sebuah penghinaan yang tak akan pernah dia maafkan!
***
Disisi lain, seorang gadis berjalan tertatih menuju tempat pernikahannya, dia yang berhasil melarikan diri dari tempat dimana dia disekap oleh seseorang, lalu seorang wanita pemilik warung kasihan melihatnya ketika ia bertanya dia dimana dan dia harus pergi pada tunangannya untuk menceritakan apa yang menimpa dirinya dua hari ini, wanita itu memberinya uang agar bisa pergi menuju tempat pernikahan.
Tepat disaat dia tiba dengan keadaan kacau, acara sakral telah terjadi dihadapannya, dan pengantin itu bukan dirinya, Kirana!!! melainkan Tara sahabatnya sendiri orang yang dia temui sebelum dia kehilangan kesadaran nya kembali!!
Tubuh Kirana melorot kelantai dia sungguh tidak tahan dengan semua ini. Elzio telah menjadi milik orang lain. Kirana begitu berantakan dia tidak bisa menerobos masuk untuk menemui dan menjelaskan semua pada Elzio karena seseorang telah menyeret nya kedalam sebuah ruangan.
"berani sekali kau datang kesini gadis tidak tahu malu..." hardik nyonya Wijaya ibu Tara.
"Tante... jelaskan padaku kenapa Tara disana?" suaranya parau
"kau sendiri kenapa kau menghilang?? kami menyelamatkan reputasi keluarga El, sementara kau menghancurkan mereka, jadi lebih baik kau pergi sebelum semuanya hancur.. dan aku yakin El tidak akan Sudi melihatmu..."
Kirana tertegun.
"lebih baik temui paman dan bibi mu pikirkan cara menyelamatkan mereka dari keluarga Huda!" nyonya Wijaya mengingatkan dengan tajam membuat Kirana tersentak.
Yah! ibunya Tara benar, bagaimana sekarang dengan paman dan bibiy mereka pasti bingung untuk mencari keberadaan dirinya dua hari ini.
Langkah Kirana gontai meninggalkan ballroom hotel mewah yang seharusnya menjadi saksi bisu janji cinta nya dan Elzio.
Masih ada sisa uang disakunya jadi dia bisa naik bus menuju rumah pamannya, bahkan ponselnya pun hilang sejak kejadian malam itu.
Selama perjalanan di dalam bus Kirana tenggelam pada pikirannya, dia mengingat kejadian buruk yang menimpa nya, mulai dari kurir pengirim paket dari El, lalu dia hilang kesadaran, sampai dia berada dikamar hotel bersama seorang pria yang tidak ia kenal, lalu menemui Tara dan berakhir di dalam sebuah gudang!
Mata Kirana mulai basah, kemalangan macam apa yang tengah menimpa dirinya!