Jobfair!

Suasana disana cukup ramai dikunjungi oleh orang-orang yang sedang mencari peruntungan mereka, termasuk Noah dan Kirana.

Setelah melihat-melihat perusahaan yang membuka lowongan Kirana dan Noah mencari tempat duduk yang nyaman untuk mereka mengirim lamaran melalui email.

Mata Kirana membelalak lebar ketika Noah mengeluarkan benda persegi dengan apel tergigit.

Orang ini punya barang berharga dengan harga mahal tetapi bahkan untuk makan dan bayar kontrakan dia tidaklah punya uang.

Noah tahu apa yang dipikiran gadis disebelahnya, laptop yang ia pegang itulah alasan sang gadis terbengong.

"aku seorang programmer... laptop ini adalah nyawa keduaku... tidak punya makanan dan tidak punya laptop ini sama-sama akan membuat ku mati...!" ucap Noah sambil menyalakan laptop nya.

Kirana menelan Saliva nya. Pria dihadapannya mungkin lebih memilih mati daripada menjual laptopnya Untuk bertahan hidup.

.

Mereka berdua sudah memasukkan lamaran ke lima perusahaan yang ada jurusan pendidikan mereka.

Noah tertegun ketika Kirana memintanya untuk membuat lamaran ke Arthur Grup!

Bagaimana bisa dia juga melamar disana. Jelas-jelas ada seseorang yang tidak dia sukai.

"aku... aku tidak mau melamar disini..." tolak Noah enggan. Kirana menghela nafas.

"kau tahu .. sangat sulit mencari lowongan untuk pendidikan mu.. mereka semua seperti nya belum butuh staf IT... hanya beberapa saja termasuk Arthur Grup dan kau tidak mau??"

Kirana merasa putus asa.

"kau mau terus bernyanyi di warung pecel lele itu?? kau tahu aku sama miskinnya dengan mu,, aku tidak bisa menanggung mu terus-menerus...aku hanya ingin kau punya kehidupan yang baik setelah ini..." ucap Kirana tulus tanpa mengungkit apa yang ia keluarkan untuk Noah!

Noah tadinya tidak mau, tapi apa yang diucapkan Kirana ada benarnya, dia tidak mungkin terus menerus menempel pada gadis yang jelas-jelas tidak lebih baik dari dirinya.

"baiklah nyonya besar...." gurau Noah mengembalikan senyum Kirana "aku mau mengikuti saranmu, siapa tahu kita bisa satu kantor... ya.. yah... aku tahu kau tidak mau jauh dari ku..." ledek Noah terlalu percaya diri, nyaris Kirana menimpuk nya dengan tas.

.

Senja telah tiba, Kirana sudah kembali dari jobfair, cukup melelahkan tetapi ada banyak harapan disana. Ia beristirahat sebentar menyiapkan makan malam untuk dirinya dan Noah lalu pergi kewarung pecel lele.

Noah tidak pernah meminta, tapi Kirana sendiri dengan sukarela mengantarkan makanan untuk Noah, gadis dengan rambut sebahu itu tahu Noah belum punya penghasilan!

.

Seperti biasa Kirana menjadi pelayan, lalu Noah menjadi penyanyi dadakan di warung pecel lele sederhana diruko berukuran 5x 15 meter dengan tenda dibagian luar.

.

Melelahkan tapi Noah menikmati tiap kebersamaannya dengan Kirana. Sangat... Sangat menyenangkan!

***

Malam itu seorang pria duduk dikursi belakang mobilnya. Sang asisten berada dibalik kemudi. Dia hendak menyampaikan kabar baik.

"tuan... gadis yang anda cari sepertinya dia melamar keperusahaan kita..."

"apa kau yakin?"

"yah tentu aku sudah melihat lamarannya, lalu... adik anda .. dia juga melamar keperusahaan..."

Sang tuan muda mengerenyitkan dahi,

Benarkah ini hanya sebuah kebetulan, gadis yang ia cari dan adik yang diasingkan sementara! mereka datang bersamaan, dia hanya ingin mendapatkan satu malah kedua nya datang tanpa terduga.

Dia harus tahu gadis itu terlibat konspirasi dengan siapa untuk melawannya.

Sebelumnya dia pernah mendapatkan sebuah perlawanan dengan mengancam dirinya yang tidur dengan seorang gadis. tapi untung saja bisa dikendalikan.

Entahlah kehadiran gadis itu apa punya tujuan yang sama??

"pastikan mereka bekerja di perusahaan.. lalu jadikan gadis itu sekretaris ku..."

"sekretaris? tapi.. dia melamar di bagian administrasi..."

"lakukan seperti yang aku katakan!" ucapan itu tidak terbantahkan, sang asisten hanya mampu mengabulkan permintaan tuannya.

.

Gadis naif... akhirnya aku bisa menemukan mu tanpa aku mencari mu lagi.... senyum pria itu menyeringai. Pupil matanya seakan menunjukkan sebuah kepuasan tersendiri.

***

Kaca kontrakan Kirana nampak berkilau keemasan terkena pantulan cahaya matahari pagi itu.

Setelah membuat sarapan dan mengantarkan untuk Noah disebelah Kirana merapikan tempat tidur dan meletakkan beberapa barang kembali ketempatnya.

Suara ponsel Kirana berdering, dia melihat telpon dari nomor asing. Terdengar suara lelaki dari seberang sana, memberi kabar gembira untuk gadis itu.

Arthur Grup mengundangnya untuk wawancara siang ini.

Astaga ! setelah satu pekan menanti dari beberapa perusahaan yang ia lamar akhirnya dia mendapat panggilan wawancara.

Sementara Noah baru saja menyelesaikan mandinya, dia tidak terlalu terbiasa dengan kamar mandi sempit tanpa shower, bathtub, dan toilet duduk. Disana hanya ada ember kecil untuk menampung air dari keran lalu toilet jongkok yang menyebalkan.

Ponselnya berdering dan dia juga menerima kabar serupa Kirana. Sudah dia duga, Arthur Grup tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini!

menjengkelkan sekali!!

.

Terdengar suara ketukan tidak sabar dari balik pintu. Noah segera menyambar handle pintu hanya dengan beberapa langkah, dia lupa hanya memakai boxer dan bertelanjang dada dengan handuk dipundaknya.

"ah!!" Kirana memekik melihat pemandangan itu. Noah segera menutup kembali pintu dan memakai bajunya dengan benar.

Saat dia membuka kembali pintu tampak Kirana menundukkan pandangannya.

"pakaian ku sudah lengkap... " ucapnya datar.

"apa kau mendapatkan panggilan wawancara? " Wajah Kirana bagai Kilauan berlian ketika dia tersenyum sumringah. Noah sangat menyukai ekspresi itu.

"ya ... ya... aku dapat..."

Kirana mengatur nafasnya.

"aku mendapatkan panggilan kerja di Arthur Grup... bagaimana dengan mu...?"

.

Arthur Grup??!

Ini kebetulan atau.....

Noah sibuk dengan pikirannya sendiri.

"Noah... aku bertanya.. apa kau juga mendapat panggilan wawancara...?"

"ya.. aku... juga... akan ada wawancara di Arthur Grup..."

Senyum Kirana kembali sumringah, entah kenapa dia merasa sangat senang mendengar Noah jg mendapatkan panggilan kerja dari teman yang sama dengannya.

"cepat kita harus datang tepat waktu!!"

.

.