Pertemuan

Hari-hari Kirana dengan rutinitas baru saat ini, dia harus datang lebih awal dan pulang agak akhir, entahlah pekerjaan seperti tidak ada habisnya. Dia harus mengantar setiap berkas yang harus ditandatangani oleh Keanu, menyiapkan ruang rapat, dan beberapa pekerjaan lainnya.

Hal yang terkadang membuatnya sedikit kikuk, adalah ketika Keanu menatapnya lekat seakan dia hidangan lezat yang siap dinikmati. Tingkahnya sedikit acuh bahkan terkesan sedikit galak.

.

Akan ada rapat pagi ini, Kirana telah menyiapkan beberapa materi diatas meja, tidak lupa dia menata Snack dan air mineral diatas meja berbentuk oval itu.

Setelah semua siap dia kembali keruang kerjanya untuk menyiapkan beberapa berkas lagi yang akan dibawa oleh Keanu sambil menunggu tamu kantor mereka tiba.

Gadis itu tertegun sejenak ketika memperhatikan agenda rapat, disana tertulis nama perusahaan yang tidak asing baginya, dan sang pemilik bernama Elzio.

Ini kebetulan yang sangat tidak dia harap, dia sudah berusaha pergi jauh meskipun dia tidak bisa melupakan Elzio begitu saja!

hufft! dia benar-benar berharap itu bukan Elzio yang dia kenal!

.

Waktu menunjukkan hampir jam 10 menjelang siang, tamu yang ditunggu akhirnya tiba. Kirana tercengang saat dari kejauhan dia menangkap sosok yang tidak asing baginya. Seorang pria dengan tekstur tubuh tinggi, wajahnya yang hanya menyisakan sedikit janggut, dengan gaya rambut pendek mengenakan jas hitam bersama beberapa stafnya berjalan menuju ruang rapat.

Kirana hampir kehilangan kesadarannya!

benar saja sesuai firasatnya pria itu adalah seseorang yang dia cintai selama bertahun-tahun, dan cinta itu harus kandas sebelum ke pelaminan. Kirana tak mampu berkata apapun ketika sosok yang masih dia cintai berdiri dihadapannya.

Elzio!

Tatapan Elzio sedikit sinis ketika dia mendapati gadis yang telah mengkhianatinya ternyata bersembunyi di kota ini!

Kirana menundukkan pandangannya dan mempersilahkan tamu Arthur Grup untuk masuk.

Dia benar-benar salah tingkah. Dia tidak tahan berada disana apalagi harus bertemu dengan Elzio. Terakhir pertemuan mereka adalah saat hujan sebelum Dio pergi dari kota yang mengantarnya pada malam kelam, dimana dia harus kehilangan kehormatannya saat itu.

.

Tak butuh waktu lama untuk memulai rapat ketika Keanu masuk kedalam ruangan itu. Kirana seakan kehilangan nyawanya seketika. Dia harus berada diruangan itu sampai rapat selesai. Elzio sesekali mencuri pandang padanya, setiap pandangan mereka bertemu Kirana seakan tersengat aliran listrik.

Tatapan itu penuh intrik dan penekanan yang tak bisa ia katakan. Mereka seperti musuh bebuyutan yang dipertemukan kembali.

Ah! Kirana merasakan kehangatan yang tak bisa dia gambarkan ketika bisa melihat Elzio kembali. Dia ingin berteriak lalu mengatakan kejadian yang ia alami sebelum pernikahan mereka. Semua sudah terlambat!!!

.

"Kiran,... bisa berikan aku proposal dari perusahaan pak Zhian ..." titah Keanu, pada saat yang sama Kirana yang kikuk tidak mendengar ucapan boss nya, sampai dia mengulangi kata-katanya agak sedikit keras sehingga Kirana tersentak.

Dia tidak terbiasa dengan nama tengah Elzio.

"ahh.. ya tuan muda ..." kirana begitu gugup dan panik saat dia mendekat tanpa sengaja proyektor yang sedang menyala diatas meja terkena pinggulnya lalu terjatuh membuat beberapa kerusakan disana.

Matilah aku!!! Kirana ternganga, begitupun semua yang ada diruangan rapat.

Keanu ingin murka dengan membabi buta tetapi dia harus menahan diri karena ulah sekretarisnya yang ceroboh! demi reputasinya sendiri semua harus ditahan!

Gadis dengan rambut sebahu itu tertunduk, malu, takut, cemas semua bercampur jadi satu.

Kirana mengigit bibir bawahnya, lalu melirik ragu kearah bossnya.

"ma .. maafkan aku...." hanya itu yang mampu dia ucapkan.

.

Setelah semua kekacauan yang ia timbulkan sebelumnya, rapat tetap bisa berjalan sebagaimana mestinya. Kirana sedikit lega meskipun sempat terkendala karena harus menggunakan proyektor lain agar rapat bisa dilaksanakan.

Tamatlah riwayatnya, mungkin saja dia akan dipecat sebelum menerima gaji bulan ini!

.

Kirana masih diruang rapat sembari membereskan beberapa berkas yang harus dia serahkan kan kembali pada Keanu.

"aku pikir kau sudah hidup lebih baik setelah mencampakkan ku dan pergi dengan pacar mu itu!" kata-kata sinis itu meluncur dari mulut Elzio, dia sengaja meninggalkan sesuatu diruang rapat, lalu kembali untuk mengambilnya sendiri, dia tahu gadis yang telah meninggalkan dirinya dua tahun yang lalu masih disana.

Kirana lebih memilih diam, dia tidak ingin memulai perdebatan apapun. Tentang masa lalunya yang kelam Elzio tidak perlu tahu. Bahkan lebih menyakitkan dari itu bahwa dia sempat mengandung benih pria yang tidak dia kenal, tetapi bahkan bayi itu harus pergi sebelum dilahirkan.

"kau pun dibuang seperti sampah??" kata-kata itu terdengar sangat kejam. Elzio mencengkramnya, sinar matanya bagai belati tajam siap menghunus jantungnya. Sepasang mata Kirana membulat, nanar tatapannya, hatinya terasa pedih, namun dia coba tetap bertahan untuk tidak membela diri seperti sebelumnya.

"seperti yang kau lihat...." akhirnya Kirana berani menatap Elzio. "aku sudah seperti sampah!" suaranya bergetar.

"ya... itulah yang pantas untuk mu...."

Elzio mendengus, segera ia lepaskan cengkeramannya, dia begitu muak melihat Kirana, ada kemarahan besar yang ingin di luapkan pada gadis yang masih tetap dia cintai dalam bencinya.

Kirana tidak ingin melanjutkan, baginya Elzio adalah masa lalu dan saat ini dia adalah suami dari mantan sahabatnya!

Segera dia meninggalkan pria itu sendiri untuk menyerahkan diri pada boss besarnya. Apapun yang akan terjadi dia akan terima!

Elzio mengepalkan tinjunya.

Akh! terlihat kekanak-kanakan memang namun dia seolah tidak bisa menahan diri ketika bertemu dengan gadis cinta dari masa lalunya!

.