Seperti dugaannya, dia tidak akan menerima gaji utuh untuk pertama kalinya, kepala HRD telah memberitahunya bahwa selama dua kali gajinya tidak akan utuh untuk menggantikan kerusakan yang ia timbulkan.
Kirana menghela nafas, tapi itu jauh lebih baik daripada di pecat!
.
Tuan Keanu pun sepertinya tidak akan melepaskan dia dengan mudah. Beberapa pekerjaan harus diselesaikan dengan cepat.
Hari sudah mulai gelap, Kirana segera merapikan mejanya.
Gadis itu terperanjat ketika mendapati Keanu masih berada disana. Dia berusaha tenang dengan memulas senyum tipis. Bossnya itu hanya membalas senyum acuh sambil terus berlalu meninggalkan Kirana yang tampak kikuk.
.
Kau... siapa sebenarnya yang mengirim kau kekamarku malam itu???
Keanu ingin bertanya langsung, tapi dia tidak bisa mengambil langkah cepat, dia masih mengulur waktu yang tepat untuk mengetahui semuanya.
"tuan... maaf ..." Kirana menghentikan langkah Keanu.
Pria itu menatapnya dingin.
"maaf tuan... besok pagi kita akan ada rapat ke..."
"siapkan semuanya.. kau akan ikut dengan ku..." ucap Keanu cepat disambut anggukan dari sang sekretaris.
.
Di lobby, Noah masih menunggu Kirana dengan setia, netranya baru saja melihat sosok kakaknya yang tampak angkuh, Noah menatapnya dengan sinis tapi Keanu seakan tidak peduli. Tak lama Kirana menyusul dari belakang.
mereka jalan bersama??
Noah berfikir dalam hati, tapi bukankah itu wajar karena Kirana adalah sekretaris kakaknya.
"kau... belum pulang??" Kirana terperanjat melihat Noah disana.
"tentu.. aku.. belum menerima gaji...jadi hidupku tergantung padamu...." ujarnya sedikit malu, dia adalah laki-laki tapi menggantungkan ongkos pada seorang gadis .
Sebenarnya lebih dari itu Noah hanya ingin bersama Kirana, dia punya sedikit uang disaku tapi masih mengandalkan Kirana hanya agar mereka bisa pergi dan pulang bersama.
Gadis itu tidak pernah mengeluh meskinpun terkesan Noah terlalu mengandalkan dirinya.
***
Seseorang mengetuk pintu kontrakan Kirana,, gadis berambut lurus sebahu itu baru saja menyelesaikan mandinya.
Dia segera membuka pintu, Noah berada dibalik sana. Kirana tidak segera mempersilahkan Noah untuk masuk. Dia sungguh menjaga batasan antara dirinya dan laki-laki. Dia tidak bisa percaya pada siapapun.
"kau... ada apa??" Kirana sedikit bingung, ini sudah cukup malam untuk waktu bertamu.
"aku membawa kan mu ini...." Noah menyodorkan kresek putih dengan makanan siap saji didalamnya. "kita tadi belum sempat makan... aku yang traktir malam ini...."
Kirana menyambut makan malam pemberian teman barunya itu.
"terimakasih..." ucapnya tulus tanpa mempersilahkan Noah masuk.
Pria berhidung tinggi itu menatap kagum pada gadis yang nampak rambutnya masih basah sisa keramas. Wajahnya begitu meneduhkan, entahlah padahal belum lama mereka kenal, tapi Noah bisa merasakan kehangatan saat bersama Dewi Fortuna nya.
Kirana berpamitan untuk menutup pintu, sipemberi makanan siap saji tidak keberatan atas sikap dingin sang gadis. Tapi dia masih disana duduk diteras kontrakannya sambil memandangi pintu bercat cream dengan aksesoris gantungan karakter hello Kitty menghiasi pintu sederhana itu.
.
Pada saat yang sama Noah merasa ada seseorang mengendap-endap disekitar kontrakan mereka, Noah menangkap basah seorang pria berpakaian hitam dengan wajah ditutup masker. Pria bertubuh jangkung itu panik ketika Noah menarik kerah kaosnya. Dia berusaha melepaskan diri dari cengkeraman Noah, dengan susah payah akhirnya dia bisa kabur dengan segera.
Dalam gelap Noah berusaha mengejar tetapi pria itu hilang dengan cepat.
Siapa orang itu??
Noah menarik nafas panjang, sesaat dia teringat pada Kirana, bagaimana jika orang itu akan melakukan hal yang buruk pada gadis yang sendirian didalam rumah kontrakannya.
Hanya beberapa langkah Noah tiba, ia terperangah, suasana gelap, kali ini pria yang dipenuhi peluh didahinya berjalan perlahan, dia harus hati-hati, disekitar masih tampak cahaya, tetapi hanya di kontrakan dirinya dan Kirana tanpa penerangan.
"lepaskan aku... lepaskan aku!!!" terdengar suara teriakan dari dalam.
Noah segera menghambur menerobos masuk, dia tidak dapat melihat apapun, suasana begitu gelap, seseorang menumbruk dirinya hingga membuat pria itu sedikit limbung.
"hai .. siapa kau???" teriak Noah, tapi lagi-lagi gagal dia ingin mengejar dalam gelap sungguh tidak mungkin, yang ia pikirkan dimana Kirana?? dimana gadis itu???
Terdengar suara Isak tangis disudut, dengan susah payah akhirnya Noah berhasil meraih Kirana disudut ruangan.
Gadis itu terus meronta ketakutan, sejak kejadian dimalam kelam Kirana mengalami nyctophobia atau phobia dalam gelap, dia akan menangis dan panik ketika berada didalam kegelapan.
"Kiran... Kiran... hei ini aku...." Noah coba menyadarkan Kirana,, tempat itu tidak lagi gelap. Sinar pupil Kirana nampak ketakutan, Wajahnya dipenuhi air mata, rambutnya berantakan dan dia nampak menggigil disudut.
"dia ... dia kembali lagi ..." suara Kirana terdengar serak.
Dia??
"siapa Kiran???"
"dia datang Noah... dia datang...."
Noah mengerenyitkan dahi tanpa mengetahui dengan jelas siapa 'dia' yang Kirana maksud. Noah meraih jemari Kirana untuk memberikan ketenangan.
"tenang Kiran... aku disini...." ujarnya kemudian mengangkat tubuh Kirana untuk duduk di kursi didalam ruang kontrakan.
Kirana sungguh ketakutan, saat listrik padam tiba-tiba seseorang mengetuk pintu, dia pikir itu adalah Noah,, Kirana histeris, dia begitu takut pada kegelapan, lalu seseorang itu masuk dan tanpa basa-basi membekap erat mulutnya hingga dia nyaris bernafas,
"katakan... siapa yang menyuruh mu???" suara seorang pria yang tidak ia kenal, tapi tidak seperti pria dimalam itu
seketika Kirana seolah kembali pada masa lalu, dimana dia bersama ayah dari bayi yang sempat ia kandung lalu telah pergi lebih dulu. Malam yang menghancurkan dirinya bertubi-tubi.
Dia sudah sekuat tenaga untuk bangkit dan disaat ia sudah kembali menata hidupnya kenapa pria satu malamnya datang kembali dan bisa menemukan dirinya disana?!!
Bukankah dirinya tidak pernah menuntut apapun dari pria itu?
Bahkan ketika dia tahu ada janin didalam rahimnya Kirana bertekad untuk hidup bersama bayi itu saja, pergi jauh dari kota sebelumnya dan menjalani hidup dengan predikat ibu tanpa suami atau mengaku bahwa dia janda yang ditinggal mati suami!
Walaupun dia tidak bisa mempertahankan bayi tak berdosa didalam kandungannya tapi dia tidak bisa melupakan begitu saja, biar bagaimanapun bayi itu adalah bagian dari dirinya juga.
.
Kirana mencoba mengumpulkan kesadaran nya kembali. Dengan setia Noah menemani Kirana hingga gadis berwajah ayu itu tenang. Kini Kirana lebih banyak diam, sesekali ia menyeruput teh hangat yang dibuatkan Noah.
Dia sungguh berterima kasih ada seorang baik yang bisa melindungi dirinya. Entahlah jika Noah tidak ada mungkin dia akan lebih ketakutan lebih dari ini.
Setelah dua tahun kenapa baru sekarang pria itu mencarinya??
ada apa??
.
.