Oma

Fajar telah menyingsing, menyingkirkan langit gelap yang kini perlahan berganti dengan warna biru cerah berhiaskan Kilauan cahaya matahari dan awan putih.

Noah menunggu didepan pintu kontrakan Kirana, tak lama gadis manis itu keluar mengenakan setelan kerja yang sederhana tapi begitu cocok dikenakan oleh Kirana.

"kau baik-baik saja...?"

Kirana mengangguk pelan. Ada ketakutan tersendiri tetapi dia tidak mau kejadian semalam mempengaruhi kinerjanya. Dia harus bekerja dengan rajin, Tante Soraya butuh biaya pengobatan yang besar untuk operasi kanker payudara.

Awalnya tuan Hadi tidak mau membebani keponakannya, tetapi Kirana terus mendesak, bagaimanapun dia bisa dewasa dan belajar dengan baik semua karena keduo orang itu yang penuh cinta membesarkan dirinya. Mereka tidak dikaruniai seorang putra maupun putri, jadi hanya Kirana milik mereka, lalu disaat sulit begini ia tidak akan membiarkan om dan tantenya menanggung sendiri.

Dia harus menemukan solusi secepatnya.

.

Belum jauh Noah dan Kirana berjalan menuju ke halte bus, tiba-tiba seorang gadis cantik turun dari sedannya. Berjalan dengan cepat untuk menjangkau Noah.

"Noah...!" pekik gadis berambut ikal sedikit pirang, matanya nampak seperti berlian yang berkilau.

Noah mendengus kasar melihat siapa yang menghampiri dirinya.

Aurel!!

Gadis menyebalkan yang mengejar dirinya tanpa lelah.

"akhirnya kita bisa bertemu...."

Noah mengumpat jijik pada ucapan gadis itu, jelas-jelas dia tahu dimana keberadaannya masih sok mencari pula, lagipula saat dia dalam kondisi terendah dan meminta bantuan sang gadis malah dia sama sekali tidak digubris, justru gadis yang sama sekali tidak dia kenal membantunya tanpa pamrih!

Gadis bernama Aurel itu bergelayutan dilengan kekar Noah, dia menyela diantara Noah dan Kirana,, terpaksa Kirana sedikit menyingkir.

Noah berusaha menepis tapi Aurel seperti anak simpanse bertemu induknya!

"kenapa kau hanya diam?? kau tidak merindukan ku..." gadis itu bergaya sok manja membuat Noah makin jijik.

"apa aku pernah rindu padamu gadis tengil.." umpat Noah membuat tekukan diwajah cantik gadis itu.

"tak apalah yang penting sekarang kita sudah bertemu,, ayoo aku antar.. kau mau kemana??"

"ah... tidak usah lagipula aku...," Noah menatap Kirana yang salah tingkah sejak tadi, Aurel pun baru menyadari kehadiran Kirana disana.

"aku rasa .... teman mu ini tidak keberatan kita pergi bersama, ya kan??" pertanyaan itu tertuju pada Kirana yang mirip badut ancol berdiri dengan salah tingkah.

"oh.. ya tentu... Noah pacarmu pasti sangat merindukan mu... aku.. tidak akan mengganggu" Kirana berpamitan dengan cepat, tentu saja dia tidak ingin menjadi orang ketiga diantara mereka.

Sementara Noah ternganga, bisa-bisanya Kirana mengambil kesimpulan kalau Aurel adalah pacarnya!

.

Dihalte bus.. Kirana sudah tidak sabar menanti benda berbentuk balok itu datang, dia harus tiba tepat waktu dikantor, atau riwayatnya akan tamat hari ini.

Saat berdiri dihalte Kirana melihat seorang nenek mengenakan tongkat ditangan, wanita itu tampak linglung dan bingung, lalu tanpa sengaja terjatuh.

Tepat disaat itu bus yang ditunggu tiba. Kirana bingung, dia harus naik kedalam bus atau menolongnya nenek tua yang terjatuh.

Nalurinya tidak bisa ditolak, ia memutuskan untuk menolong sang nenek lalu kehilangan bus yang akan mengantarnya ke kantor.

"nenek apa anda baik-baik saja....?" Kirana memapah tubuh yang tidak muda lagi itu untuk duduk di bangku tak jauh dari sana.

"ya aku baik-baik saja, hanya pinggang ku terasa sakit....,,"

Jeda sejenak. Kirana terus berfikir bagaimana dia harus pergi kekantor, sementara seperti nya nenek ini sendirian tidak ada yang menemani.

"nenek... tinggal dimana?? aku bisa mengantar mu....?"

Nenek berambut penuh uban itu menggeleng lemah, sebenarnya dia adalah nyonya besar dari Arthur Grup. yah... dia Oma Keanu dan Noah! dia sengaja datang kekota ini hanya untuk bertemu Noah, sejak cucu kesayangannya diasingkan dia merasa kesepian dan berfikir untuk bertemu Noah sendiri tanpa anak menantunya, dia datang hanya ditemani seorang perawat setia.

Saat tiba, dia ingin membelikan oleh-oleh untuk Noah, tapi nenek yang berusia 70 tahun lebih ini adalah penderita alzheimer, ketika perawat sibuk memilih beberapa kue, Oma malah meninggalkannya disana, berjalan sendiri tanpa arah, dan ketika perawat menyadari sang Oma telah jauh hilang.

"aku... ingin bertemu cucuku...." ucapnya datar

"benarkah? siapa dia?? alamat nya dimana?"

Oma Arthur berfikir sejenak.

"ah.. iya,, dia baby N ku,, tapi aku tidak ingat dia tinggal dimana..."

Astaga!! Kirana ingin menangis rasanya. Mendengar itu dia akan lebih tidak tega meninggalkan wanita tua sendirian, melihat penampilannya tampak si nenek adalah orang kaya. Bagaimana nanti kalau bertemu dengan orang jahat. tapi disisi lain ponsel nya berdering dan berasal dari tuan mudanya.

"kau dimana?? kau tahu hari ini ada rapat penting!" terdengar suara tidak sabar dari seberang sana.

"maaf tuan... tapi aku mau membantu seorang nenek dulu, dia ..."

"kau pikir kantor ku ini lelucon?? seenaknya kau menentukan sendiri?!!!," Raung Keanu tak habis pikir.

"ya tuan tapi ..."

"jika dalam 20 menit kau tidak ada,, silakan angkat kaki dari kantor ku... kau mengerti!"

Kirana mematikan ponselnya dengan perasaan getir. Menolong tapi kehilangan pekerjaan atau membiarkan lalu dihantui rasa bersalah.

.

Keanu memijat keningnya dengan tangan bertumpu di salah satu kursi. Sekretarisnya benar-benar tidak disiplin waktu!

BIP! BIP !

Ponsel Keanu berdering, ia mengerenyitkan dahi, melihat sebuah nama tampil dilayar benda persegi itu.

"ya... katakan ada apa??" Keanu tidak ingin bertele-tele. Matanya membelalak lebar mendengar kata yang diucap oleh si penelpon.

Keanu segera bangkit dari duduknya, memberikan titah pada Gibran untuk menyiapkan mobil segera.

Perawat Oma nya mengabari bahwa mereka baru saja tiba dan mampir kesebuah toko kue, Omanya menunggu disalah satu kursi pengunjung, tapi saat perawat itu kembali setelah membayar beberapa belanjaan Oma Arthur sudah tidak ada lagi!

Dia begitu panik, setelah dicari Oma tak jua ditemukan, akhirnya dia terpaksa menghubungi Keanu!

Diperjalanan Keanu meraih ponselnya untuk menghubungi Kirana.

"batalkan semua Rapat hari ini!!" perintahnya saat Kirana menerima panggilannya.

"maaf tuan,, aku hanya mendapat sedikit kendala dijalan,, aku akan..."

"lakukan yang aku katakan!!! kau mengerti..!" Raung Keanu kembali membuat jantung Kirana nyaris jatuh.

"siapa?" nenek tua itu bertanya pada Kirana yang bingung.

"ah.. aku hanya harus pergi bekerja..."

Oma Arthur menatap iba kearah Kirana.

"pergilah.. perawatku akan menemukan ku disini..."

"tidak nek... aku akan menemanimu disini, jika tidak ada yang datang aku akan minta bantuan polisi untuk membawamu bertemu dengan keluarga mu.." ucap Kirana tulus, sang Oma merasa hatinya meleleh pada gadis baik hati ini, bahkan mereka tidak saling mengenal tapi gadis ini mau mengorbankan waktunya untuk seorang nenek yang baru ia temui satu kali!

.

Kirana segera melaksanakan perintah boss besarnya, ia mengigit bibir menatap wanita tua yang kini tengah menyantap omelet bekal makan siangnya. Nenek ini kelaparan dan dia hanya punya omelette didalam wadah bekal.

Mereka duduk ditaman, berharap keluarga sang nenek akan kesana, nenek itu mengatakan kalau dia berpisah dengan perawatnya ditaman itu.

Tapi sudah hampir satu jam tidak ada yang datang!

oh my God!!!

Kirana nyaris putus asa.