Terimakasih!

Matahari kian meninggi, beberapa scedule terpaksa harus dibatalkan karena Oma Arthur. kirana ikut bersama Keanu untuk kembali ke kantor. Kirana duduk disamping Gibran yang sedang mengemudi, sementara Keanu duduk dibelakang. Sesekali dia mengawasi Kirana, dalam hatinya terus berkata apa benar gadis malam itu adalah Kirana??

Benarkah Kirana yang tidur dengannya?

Wajah polos Kirana, dan cara dia memperlaku kan orang lain tidak tampak seperti gadis jahat dan licik penuh ambisi.

Ah! bisa saja dia memanfaatkan kepolosannya untuk menjerat seseorang, bukan kah di dunia ini banyak jenis manusia berwajah malaikat tetapi berhati iblis!

Gibran menyadari bahwa tuan mudanya sedang mengamati gadis yang kini membuang muka ke jendela, sibuk dengan pikirannya sendiri sambil melihat jalanan yang padat.

Gadis disebelahnya bisa saja korban atau umpan yang sengaja dipasang seseorang.

.

Kirana tidak sadar jika dua pria satu mobil dengannya sendang menilai dirinya, dia hanya fokus menenggelamkan diri dengan apapun yang ia lihat oleh kedua mata teduhnya itu, lalu mulai merasakan cacing didalam perutnya mulai menari zumba disana.

Bagaimanapun omelette bekal makan siangnya sudah raib ditelan Oma tuan muda nya. Dia tidak menyesal dan memilih untuk makan di kantin saja ketika ia tiba di kantor nanti.

.

Kirana baru saja akan menempati salah satu kursi yang ada di kantin, dia benar-benar sangat lapar sekarang bahkan jam makan siangpun sudah berakhir, sebelum memesan sesuatu Kirana harus memastikan terlebih dahulu uang yang ia punya saat ini.

Seorang OB mengenakan seragam biru mendekati Kirana dengan beberapa kantung berisi makanan.

"nona Kiran??" sang OB wanita itu bertanya

"ya..."

"kau sekretaris tuan Keanu??"

Kirana mengangguk bingung saat OB itu meletakkan beberapa makanan diatas meja.

"aku tidak membeli semua ini..." ujarnya menyakinkan bahwa bisa saja dia salah orang.

"tuan muda meminta ku mengantar ini..."

Kirana terdiam, entahlah dia merasa tersipu. Tapi dia tidak berani untuk berfikir jauh, ini hanya hadiah kecil dari tuan muda atas rasa terimakasihnya.

.

"kau disni..." suara Noah membuat Kirana tersentak. "kenapa kau terlihat gugup??" cibir Noah melihat reaksi gadis itu seolah telah meruntuhkan tembok pikirannya.

"ah.. tidak... apa kau sudah makan...?"

"wowww .. kau punya banyak makanan.. ini belum gajian kan..." Noah segera duduk tanpa sungkan, dia harus bisa makan bersama Kirana, dia akan memanfaatkan waktu sempit sebelum kembali ke departemen IT dan melanjutkan pekerjaannya.

"ini semua pemberian tuan muda..." ujar Kirana cuek, dia sudah tidak sanggup jika harus menunda makan lagi.

Noah ternganga, dia baru saja menyomot salah satu nuget dari wadah bento milik Kirana, tidak hanya itu ada beberapa makanan lain yang terlihat lezat disana. Dia tidak menyangka kakaknya bisa juga bertindak begitu perhatian pada seorang gadis. Seandainya dia berada diposisi yang benar mungkin gadis bermata coklat ini tidak hanya akan makan makanan yang dibingkiskan untuk nya, tapi dia akan membawa Kirana makan di restoran mewah. Dia berjanji ketika kekuatannya kembali dan dia dipercaya juga untuk memimpin Arthur Grup di kota ini Kirana lah gadis yang akan mendampingi dirinya.

Kirana menghentikan makannya, dia menyadari pria tampan didepannya tiba-tiba terdiam.

"ini hanya ucapan terimakasih.. tadi aku membantu Oma nya tuan muda..."

"apa??" Noah dua kali lebih kaget.

Kirana mulai bercerita tentang pertemuan dirinya dan nyonya besar Arthur. Hati Noah menjadi kalang kabut. Oma kesayangannya ada disini dan dia tidak tahu apapun, terlebih lagi Kirana mengatakan kalau Oma nya harus dirawat dirumah sakit!

Dia pasti akan menemui Omanya setelah selesai bekerja, tentu saja sendirian dia belum bisa membongkar indentitas dirinya yang sebenarnya didepan Kirana.

***

Pintu ruangan direktur terbuka, Kirana masuk dengan beberapa berkas ditangan. Dia meletakkan dengan hati-hati. Keanu tampak acuh membiarkan Kirana menunggu sejenak dia memeriksa berkas yang akan ditandatangani.

"tuan... aku... berterima kasih untuk bingkisan makan siang tadi...," ucap Kirana tulus.

Keanu mendengar dengan perasaan datar, sepasang mata tajamnya menatap sekretaris nya.

"Oma ku memakan makananmu... sudah seharusnya aku mengganti milikmu...,"

Kirana mengangguk mengerti, dia memang tidak berharap apapun kecuali ucapan terimakasih nya diterima.

.

Ah sial! setiap kali melihat Kirana maka dia akan teringat pada kejadian malam itu lagi. Keanu akan merasa kesal sendiri.

Terlebih tadi Omanya merengek minta Kirana menemui dirinya dirumah sakit.

"setelah jam pulang kau ikut denganku..."

hah!! Kirana terperangah.

"Oma ku ingin kau menemuinya..."

"ba.. baik tuan..." Kirana tidak bisa menolak, selain menerima dia tidak punya pilihan lain lagi.

.

Wajah Oma Arthur tampak sumringah dan segar,, kenyataannya tidak ada yang perlu dikhawatirkan, hanya saja nenek satu ini akan menjadikan alasan dirinya dirumah sakit agar bisa bertemu lagi dengan gadis penyelamat nya.

"aku senang kau datang kesini..." sambutnya penuh kehangatan, kirana juga merasakan ketulusan disana meskipun dia terlihat kikuk, dianggap pacar oleh oma tuannya sendiri itu terdengar sangat aneh.

Mereka berdua memulai perbincangan hangat, sementara Keanu duduk disofa kamar VVIP seperti obat nyamuk, sambil sesekali mengamati laptopnya untuk menyelesaikan pekerjaannya yang tertunda.

Sementara itu Noah tiba didepan kamar tempat Oma dirawat, dia mendapat informasi dari Gibran. Dia menggenggam buket bunga mawar kesukaan Omanya, sebelum masuk samar-samar dia mendengar gelak tawa dari dalam, dan beberapa kali Omanya menyebut 'calon cucu menantu' pada seorang gadis.

Dari luar ada jendela kecil di pintu, dia melihat Keanu disana.

Apa itu artinya Keanu bersama pacarnya?

Noah berfikir sejenak, dia memutuskan akan masuk setelah Keanu pergi.

Tak lama Keanu keluar lalu disusul seorang gadis dibelakang. Noah yang bersembunyi dibalik tembok segera tahu gadis itu adalah Dewi Fortunanya. Kirana!!

Ia terperanjat, belum satu bulan Kirana menjadi sekretaris kakaknya, apa mungkin mereka sudah menjalin hubungan??

Bahkan dia tidak tahu apapun, mereka selalu pergi dan pulang bersama-sama, Kirana tidak bercerita jika ia dekat dengan tuan mudanya sendiri!

Ah! jika benar itu artinya dia kalah cepat dari sang kakak!!!