Apa itu cemburu?

Noah masuk ke dalam kamar VVIP, omanya baru saja merebahkan diri, lalu tersenyum bahagia ketika melihat siapa yang datang.

"baby N ku...." soraknya dengan mata berkaca-kaca, akhirnya dia bisa bertemu cucu kesayangannya. Noah memberikan pelukan hangat.

"aku sangat merindukanmu... bagaimana apa kau baik-baik saja??"

"seperti yang nenek lihat aku sangat baik, walaupun keadaan ku jadi sedikit buruk..." sahut Noah sedikit mengerutkan bibirnya, dia memang pria yang periang meskipun suka bikin onar, tapi Oma sangat menyayanginya karena Noah lah sang penghibur.

"kenapa...??" sang nenek melihat ekspresi manyun cucunya.

"karena kita harus bertemu di rumah sakit ini .." ucapnya serius, dia tidak ingin melihat neneknya sakit.

"ohh... hahaha... aku hanya mencari alasan saja.."

"maksud Oma??"

"kau tahu sendiri,, kakakmu yang payah itu sekarang sudah punya pacar,, dan sangat kebetulan kami bertemu saat dia menolong Oma yang tersesat.."

deg!

Noah merasakan hantaman didalam dadanya. Oma pasti menceritakan tentang Kirana, dia tahu semua dari cerita gadis itu sendiri ketika mereka di kantin.

apa ini pertanda kalau dia cemburu??

Telinganya panas, mendengar ucapan Oma

"kakakmu orang yang tertutup jadi aku ingin dia menemui ku lagi bersama gadis itu ... dan aku dengar dia sekretaris kakakmu...,"

Noah tersenyum terpaksa melihat Oma yang begitu berselera ketika menceritakan tentang kakaknya.

"kau sendiri bagaimana hah?"

Noah meraih pergelangan tangan omanya, lalu menciumi beberapa kali.

"aku... sekarang bekerja di cabang Arthur Grup di departemen IT..."

"sungguh... kau bekerja disana...,"

"ya.. Oma... tapi disana aku bukan siapa-siapa, orang mengira aku hanya staf biasa... tanpa ada yang tahu kalau aku adik pimpinan mereka.."

"apa... kau keberatan?? aku bisa katakan pada ayahmu nanti..."

"tidak Oma... aku sama sekali tidak keberatan, lagipula aku menyukai pekerjaanku..."

Oma Arthur mengangguk mengerti "ya.. kau harus membuktikan dirimu... tempat itu sepenuhnya akan menjadi milik mu suatu saat nanti, kakak mu akan kembali kepusat..,"

"ya Oma.. aku paham... untuk kedepannya jika kita bertemu pada acara kantor perlakuan aku seperti karyawan biasa, aku tidak mau orang akan memandagku berbeda hanya karena aku adik pimpinan perusahaan...."

Oma Arthur memulas senyum yang masih terlihat cantik meski termakan usia.

"tentu saja... aku akan melakukan itu jika kau mau ...." Oma Arthur mengusap rambut cucunya. sebelum berkata lagi " apa kau mengenal Kirana??"

Noah tersentak sebelum menjawab "iya..."

"bagus sekali... dia kekasih Keanu... jaga dia untuk Oma ya..."

Ada kemarahan dalam diri Noah,, kenapa Keanu selalu jadi yang pertama, dia lah kebanggaan, pemimpin perusahaan Arthur Grup kelak, sementara dia hanya akan memimpin di cabang, bahkan untuk hal kecil seperti mendapatkan gadis yang dia juga inginkan harus Keanu yang pertama??!!

Ini tidak adil!!!

Bahkan omanya sendiri telah menyetujui, meskipun tanpa meminta pendapat kedua orang tua mereka.

Noah seakan terbakar oleh kemarahannya sendiri. Tidak kah dibiarkan Kirana untuk dirinya saja jika gadis itu mau??

Keanu selalu mendapat kesempatan pertama!!!!

***

Keesokannya, Kirana dan Noah tidak pergi bekerja bersama, Aurell datang seperti dia adalah alarm bagi Noah, gadis itu datang begitu awal dengan sedan mewahnya menjemput Noah, sementara Kirana harus pergi kerumah sakit untuk bertemu Oma tuan Keanu, sesuai perintah boss,, lalu mereka akan pergi bersama untuk rapat dengan perusahaan Elzio. Keanu tidak mau ambil resiko jika akan ada halangan lagi yang akan menghambat Kirana.

.

Rapat berjalan lancar, setelah beberapa jam disana Kirana tidak lagi merasa canggung bertemu dengan Elzio untuk kali keduanya.

Dia bisa bekerja mendampingi tuan muda dengan leluasa tanpa beban dalam hati. Meskipun sulit baginya untuk menghapus jejak yang pernah ia tinggalkan bersama Elzio.

Kirana membawakan beberapa barang milik Keanu, dia lebih mirip sebagai asisten dibandingkan sekretaris. Sementara Gibran melakukan hal lainnya.

Langkah Kirana memelan ketika bertemu dengan sahabat lamanya di koridor. Tara tampak begitu menawan dibalut midi dress warna merah muda, bibirnya merona lembut dengan sinar mata penuh dengan kepercayaan diri.

"hai... nyonya El...," Keanu menghentikan langkahnya melihat siapa yang dihadapannya.

"astaga Kean... jangan panggil aku begitu... aku masih Tara yang dulu... apa aku terlambat untuk rapat hari ini...?" ujar Tara sedikit tertawa ketika menyapa Keanu. Mereka adalah teman meskipun tidak terlalu dekat, hanya saja kedua orang tua mereka memiliki hubungan kerjasama dan pertemanan yang baik. Meskipun banyak intrik setelah semua berjalan beberapa waktu.

Awalnya Tara tidak ingin datang ke kota dimana ada Kirana disana, tetapi dia telah mendengar bahwa sahabat nya itu sekarang sekretaris dicabang Arthur Grup yang kini bekerjasama dengan perusahaan suaminya. Dia harus datang sendiri untuk memastikan apa sahabat dan juga mantan pacar suaminya benar disana.

Ternyata benar, dia melihat sendiri Kirana berdiri disamping Keanu.

"Kirana....??" Tara coba menyapa Kirana yang tampak berpura-pura tidak tahu.

"ha.. hai... Tara??"

"kalian saling mengenal??" Keanu menyela,

"ya... lebih dari sekedar mengenal...." Tara menyahut dengan tatapan melambung kearah Kirana. sementara gadis itu bertindak acuh seakan mereka tidak pernah menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk menceritakan tentang pria yang mereka suka, ataupun berbagi banyak hal bersama dimasa kuliah mereka.

"Kean.. aku tahu waktu mu sangat berharga tapi tidak salah kalau kita duduk untuk sekedar minum kopi ..." Tara sepertinya agak terburu-buru, ada kecemburuan membakar hatinya. Dia lah pemilik raga Elzio Zhian Kavaya, semua orang tahu itu, tapi siapa yang akan tahu meskipun sudah dua tahun mereka bersama hati Elzio belum sepenuhnya untuk dirinya. Masih ada sisa-sisa Kirana yang menghantui, dan itu membuat Tara tidak tenang. Dalam pernikahan juga belum ada satu orang putra maupun putri yang akan menjadi alasan mereka untuk tetap bertahan. Tidak ada! Disaat Tara masih berupaya meraih El, cinta masa lalunya malah hadir kembali, hati Tara kian membara. Dia tidak akan berpasrah.

Meskipun sudah lama tidak bertemu harus ia akui Kirana tetaplah seorang gadis yang cantik. Dia harus memastikan bahwa Elzio tidak melirik gadis itu lagi. "aku akan mengajak suamiku... bagaimana?? lagipula aku harus menyambut kedatangan mu keperusahaan suami ku..."

Kirana membeku, hatinya tersayat. Posisi itu seharusnya adalah miliknya tapi kini dimiliki oleh sahabatnya sendiri.

"kau tidak keberatan kan Kiran?? kita juga sudah lama tidak bicara" Tara coba membujuk.

"aku akan mengikuti perintah tuan muda..."

Tara tersenyum licik, walaupun cantik tapi temannya ini bukanlah apa-apa dibandingkan dirinya, dia seorang istri direktur, sementara Kiran hanya sekretaris seorang direktur. Itu memang pantas untuk nya seperti yang selalu mommy nya katakan bahwa hanya seorang Tara yang pantas untuk Elzio!

Bukan gadis kelas bawah seperti Kirana yang bermimpi menjadi seorang putri!!!

.

.