Kirana menyeruput cangkir kopinya, ia berusaha tenang saat duduk bersama Elzio, Tara, dan Keanu di sebuah cafe. Dia tidak terlibat dalam percakapan tentang hal-hal sepele mulai dari cerita pertemanan hingga kerjasama perusahaan, Kirana bertindak tidak mengenal sepasang suami istri didepannya.
Ia hanya sesekali menimpali ketika Keanu minta Kiran untuk mencatat beberapa bagian penting untuk urusan pekerjaan.
Keanu adalah yang paling buta, dia tidak tahu tentang masa lalu ketiga orang lain yang duduk dengan secangkir kopi hangat ditangan mereka.
Mereka bertiga punya rasa sakit yang sama!
Yang satu saling mencintai tapi tidak bisa bersama, lalu satu lagi bersama tapi tidak mencintai, bagian lain tidak dicintai tapi tetap bersama!
Tara yang mengundang gadis masa lalu untuk minum kopi bersama suaminya, dia ingin melihat kegetiran dari mata sahabatnya, seperti dia dulu yang selalu merasa sakit ketika Kirana dan Elzio bersama.
Tetapi keadaan seakan berbalik, Kirana tampak tenang ditempatnya, malah Elzio yang terlihat menyedihkan, Tara menjadi tidak tahan.
Suaminya masih mencintai gadis sialan itu!!
Tara ingin marah tapi dia tak bisa berbuat apapun. Menahan amarah hingga darahnya terasa mendidih saat dia memergoki sesekali suaminya menatap lekat pada Kirana!
"Kiran... sudah lama sekali kita tidak ngobrol.. bagaimana apa kau punya pacar atau sudah menikah??" Tara mencoba sewajar mungkin menanyakan pertanyaan yang jawabannya akan membuat suaminya berhenti mencuri pandang pada sang mantan pacar!
Tak dinyana Kirana tersedak ditanyai seperti itu, kopi yang baru saja hendak tiba ditenggorokannya nyaris keluar lagi, itu akan semakin memperburuk dirinya lebih dari sekedar kopi yang tumpah pada kemeja cream yang ia pakai hari ini.
upsss!! Tara mendapatkan hiburannya. Dia ingin tertawa tapi terhenti ketika pria disebelahnya tampak agak panik mendengar kata "ah.." dari Kirana yang terkena tumpahan kopi hangat dibagian tubuhnya.
Elzio hampir saja berdiri namun terhenti, Keanu dengan cekatan membantu Kirana dengan memberikan sapu tangan pada sekretaris cantik itu untuk membersihkan bajunya.
"ma.. maafkan aku... " Kirana tergagap, tuan mudanya memperlakukan dirinya dengan lembut. Keanu berwajah dingin tapi cukup cekatan dengan situasi didekatnya.
Kirana pamit ke toilet disusul oleh Tara tak lama kemudian. Dia berpura-pura prihatin pada sahabatnya itu.
"Kiran bagaimana Keadaan mu..." Tara bertanya ketika ia menemui Kirana yang tengah membersihkan bajunya diwastafel.
"aku baik-baik saja... cuma sepertinya perut ku terasa perih..." sahutnya sembari memberi air di sapu tangan lalu meletakkan kebagian perut yang terasa terbakar.
"maaf Kiran... apa aku mengatakan hal yang menyinggung mu tadi...?"
"ah.. tidak ini bukan salah mu,, aku yang tidak hati-hati..." Kirana tersenyum simpul.
Tara melihatnya sedikit jijik, begitulah Kirana dia seorang pemaaf.
"Kiran..."
"ya.."
"kau tidak marah padaku??"
"kenapa??"
"aku... bersama El saat ini .."
Kirana menghela nafas, baginya Elzio adalah masa lalu meskipun ia masih belum sanggup melupakan lelaki itu. Tapi dia berani bersumpah bahwa tidak terlintas dalam benaknya untuk merebut Elzio kembali.
"sudah berlalu Tara... aku hanya berharap kau dan El bisa bahagia.."
"terimakasih Kiran...." Tara menggenggam tangan Kirana, lalu tanpa sengaja gelang ditangannya terjatuh.
"astaga... ini gelang pemberian El..." Tara berseru lalu memungut gelang itu dilantai. "Kiran bisa kau membantu ku memasangnya kembali..."
tanpa banyak kata Kiran memasang pengait gelang emas putih berhias berlian yang berkilau, sangat cantik ketika berada di lengan berkulit putih bersih milik Tara.
"ini hadiah dari El... dia.. sangat memperhatikan ku.. "
deg!
hati Kiran menciut, mimik wajahnya berubah seketika. cinta Elzio dulu untuk nya, terasa sangat menyakitkan ketika cinta itu bukan lagi miliknya.
"aku sangat beruntung Kiran... Elzio juga sangat mencintai ku setelah pernikahan kami"
Kirana terdiam.
"ah... maaf Kiran...aku..."
"tidak masalah Tara... El sekarang suami mu.. sudah seharusnya begitu...." pungkas Kirana tidak berminat memperpanjang.
Tara tersenyum bahagia lalu ia memberikan Kirana kartu namanya.
"sampai kapan pun kau sahabat ku... ini nomor ponsel ku kiran... kau bisa mencari ku ketika kau membutuhkan ku..."
Kirana menyambut kartu nama pemberian Tara, dia sama sekali tidak berharap hubungan nya dan Tara akan seperti dulu. Bukankah lebih baik jika memang mereka saling menjaga jarak.
"baiklah terimakasih..." ucapnya kemudian.
.
Perjamuan minum kopi akhirnya berakhir, Kirana tidak berjalan disebelah Keanu,, ia malah berada diposisi paling belakang tuan mudanya, didepan sepasang suami istri berjalan bersama saling menautkan jari mereka.
Kirana sadar,, meskipun dia ingin berlari pemandangan didepannya cukup membuktikan bahwa dia memang tidak pantas memikirkan Elzio kembali. Pria itu sudah bahagia bersama kekasih sah nya, pria yang dulu ia cinta sudah memiliki kehidupan lain.
Dia ...
Dirinya sendiri ia biarkan terbelenggu dalam masa lalu,, tentang pernikahan yang gagal dan tentang malam pertemuan dirinya dengan pria yang berhasil merampas hal yang paling berharga darinya, bahkan dia nyaris memiliki hasil dari hubungan satu malam itu.
Saat ini dia tidak punya harapan apapun dan pada siapapun kecuali dia ingin membahagia kan om Hadi dan tante Soraya!
.
Kirana terlalu asyik pada pikirannya sendiri, saat keluar cafe hendak kembali ke kantor Elzio yang tak jauh dari sana tanpa disadari ia nyaris ditabrak sebuah mobil yang baru melintas , seseorang menarik tubuhnya sebelum semua terjadi .
"ah..." gadis itu terkejut ketika dia sudah berada dalam pelukan Elzio. Mereka terjatuh.
Tara melihat dengan mata menyala, suaminya yang sedari tadi diam seolah Kirana tidak ada ternyata masih tetap memperhatikan gadis itu!
"kemana pikiran mu....??!!!" bentak Elzio, tubuh Kirana bergetar dia tidak tahu harus berkata apa.
Disaat yang sama ia berdiri dibantu Keanu yang segera melepaskan jasnya lalu membalut kan pada tubuh Kirana.
Ia menengadah pada pria yang bertubuh jauh lebih tinggi darinya.
akh! sekretaris yang merepotkan!!
"tuan... aku...."
"rok mu sobek..." ucap Keanu membuat Kirana menyadari bahwa memang sesuatu yang buruk terjadi lagi. wajahnya memerah, ia terpaksa harus mengenakan jas yang kebesaran ditubuhnya.
"kau benar-benar gadis ceroboh ..." cibir Keanu lalu memapah Kirana yang kakinya terkilir Karena kejadian barusan.
Elzio harus melepaskan Kirana pada Keanu, meskipun ada gejolak dia ingin membantu gadis dari masa lalunya itu, tetapi dia tidak bisa mengabaikan istrinya yang mengawasi dengan wajah tertekuk.