Aurell melihat dengan kening berkerut saat masuk kedalam kontrakan Noah,, disana hanya ada kasur busa berbalut sprei putih bersih, lalu sebuah meja Osin, lemari plastik,kulkas kecil, dispenser dan tv LED.
Bahkan tempat itu tidak lebih besar dari walk in closet keluarga Arthur!
Aurell merasa iba, bagaimana pria yang dibesarkan dengan penuh kemewahan harus tidur dan tinggal ditempat kecil tanpa ada AC!
"apa yang kau lihat??" tegur Noah saat Aurell mengitari ruangan 5 X 5 meter itu.
"kau betah disini??"
"seperti yang kau lihat...."
Aurell memilih duduk di kasur busa tidak empuk di sudut ruangan. Matanya masih menyapu bersih setiap sudut.
Noah merasa kesal, kalau tidak karena Kirana mungkin Aurell tidak akan dapat kesempatan untuk masuk kedalam kontrakannya. Kirana yang mengundang Aurell untuk sekedar minum teh bersama.
Huh... menjengkelkan!
"Noah,, kau belum berfikir kembali kerumah mu..."
Noah tidak menjawab, dia malah sibuk meletakkan tasnya lalu menyusun dengan rapi didalam lemari plastik.
"apa kau sudah puas?? cepat pulang sana..." Noah menarik Aurell,, hingga gadis itu berdiri.
"auchhh... kau kasar sekali..." umpatnya menahan sakit dilengan "aku hanya bertanya... lagipula kalau kau belum mau pulang kau bisa tinggal diapartemen ku... "
Noah menatapnya tajam hingga Aurell merasa ngeri dengan tatapan itu. Aurell mengumpulkan keberaniannya kembali, dia tidak bisa memancing emosi pria tempramen dihadapannya, dia tahu betul bagaimana Noah selalu membuat onar di pub maupun ditempat yang dia anggap ada pengganggu disana.
"oke.. oke... baik lah aku tahu... kau pasti betah disini... aku hanya menawari jika kau setuju..." ujarnya mulai bertingkah manja kembali, lalu melingkari lengannya dileher Noah.
Untuk sesaat Aurell hendak mengambil bagiannya untuk meraih Noah,, paling tidak pria yang ia sukai ini akan mengecup bibirnya satu kali. Mata mereka saling bertemu. Getaran liar menjalar ke sekujur tubuh sintal Aurell... dia memang punya ambisi agar bisa bersama pewaris Arthur Grup itu. Lebih dari sekedar menilai tentang harta dan kedudukan Aurell memang sungguh menyukai Noah hingga ke nadinya, tidak peduli berapa kali dia harus jatuh lalu bangkit lagi.
Dia sering di olok-olok temannya, dia seorang putri konglomerat, hidup berkecukupan, berwajah cantik dan punya masa depan cemerlang, tapi harus sebegitu rendahnya ingin mendapatkan cinta seorang Noah. Walaupun Noah tidak bisa dipandang sebelah mata, namun masih banyak pria lain yang ingin bersamanya, yang lebih bisa menerima dirinya.
Tapi Aurell tidak peduli, dia akan terus fokus hingga Noah benar-benar menjadi miliknya.
"apa kau sungguh tidak tertarik padaku..." bisiknya sedikit berani, Noah jadi sangat risih dengan keberanian gadis itu sekarang.
Disaat begitu tiba-tiba Kirana datang dengan nampan teh dan beberapa cemilan, ia ternganga melihat kejadian barusan.
Aurell menyeringai kesal, kenapa si kuno harus datang disaat yang tidak tepat?!
"maaf aku tidak tahu kalian..."
Kirana mengutuk dirinya sendiri, dia lupa kalau Aurell pacarnya Noah,, mereka sedang bersama bagaimana dia bisa dengan ceroboh masuk tanpa permisi dan melihat pemandangan itu tepat dihadapannya.
hufft! kok jadi dia yang deg deg kan....!
"Kiran...." Noah berseru lalu mendorong Aurell hingga terhempas ke kasur.
Gadis itu meradang, demi gadis kuno Noah tega menghempas dirinya! pipi Aurell memerah seperti kepiting rebus.
"Noah... kau mau kemana..."
Tidak ada jawaban, Noah hanya ingin mengejar Kirana.
Ia terperanjat ketika mendapati Kirana di sebelah. Ekspresi gadis itu datar, lalu tersenyum kearah Noah.
"maaf aku menganggu kalian.. tadi aku hanya ingin mengantar ini.. " ucapnya lalu menyodorkan nampan yang tadi ia bawa...
"Kiran.. apa yang kau lihat tadi...aku dan Aurell" Noah gelagapan.
"kenapa Noah?? kenapa kau harus menjelaskan pada ku?? Aurell pacarmu kan? aku seharusnya permisi dulu,, maafkan aku.. kau tak perlu merasa malu begitu..."kirana mengucapkan tanpa perasaan apapun, pria dihadapannya tidak lebih ia anggap teman baik meskipun mereka belum lama saling mengenal, tapi dia bisa merasakan bahwa Noah pria yang bermoral, "lanjutan... ayo temui Aurell .." ujar nya sumringah, senyumnya tulus tanpa paksaan. Gadis itu segera menghilang di balik pintu kontrakannya, meninggalkan Noah yang membeku.
Akh sial!!
Noah terdiam. Dia seolah kehilangan kemampuan untuk mengatakan Aurell bukan pacarku! Hatinya ngilu seketika.
.
"Noah kau kenapa??" Aurell masih disana ketika Noah kembali kedalam. "aku... apa aku melakukan kesalahan? Noah kau lebih dari tahu, aku menyukai mu sejak dulu,, dan keluarga kita ingin kita bertunangan,, lalu kenapa kau sangat peduli pada Kiran??" Aurell mulai kehilangan kendali
Noah mendengus kasar, dia begitu marah pada dirinya sendiri, entahlah ia seakan kecewa pada sikap Kirana.
Tanpa aba-aba Noah mengecup bibir ranum Aurell, hanya sebentar tidak terlalu lama.
"kau inginkan itu ..." ujarnya berbisik "dengar Aurell,, aku tidak pernah menyukai mu.. dan aku tidak pernah ingin ada pertunangan dengan mu... kau tahu sejak dulu aku tidak pernah menyukai mu...."
Jleb!
Hati Aurell tertusuk oleh ucapan Noah,, manik bening meleleh disudut matanya, sejak dia mengejar Noah, pria itu tidak pernah sekali pun menolaknya dengan tegas, bahkan sejak keluarga mereka menginginkan pertunangan Noah hanya menghindari.
Tapi kali ini karena Kirana,, pria yang ia cintai terang-terangan mengatakan hal yang ingin ia katakan. Ia jadi sangat membenci gadis kuno bertampang lugu itu!!
.
Aurell keluar dengan deraian airmata, disaat yang sama Kirana hendak membuang sampah keluar. Ia mengawasi Aurell heran, gadis itu berlarian sampai ke mobilnya lalu menghilang tak lama kemudian.
Kirana terpaku,, lalu menoleh kearah Noah..
Mereka bertengkar?? seperti itu lah pikiran Kirana.
Noah mengunci pintu kontrakan, dia lega akhirnya bisa mengatakan semua yang ingin dia katakan.
hmmm... cinta memang terkadang selalu menyakitkan...
Aurell mengemudi dengan mata berembun, dia tidak pernah merasa sesakit ini. Kali ini apa mungkin dia harus berhenti mencintai seorang Noah??
Rasanya sulit untuk berhenti....