Perhatian

Sepasang mata elang tampak mengerjap berusaha untuk terbuka. Dia melihat seorang perempuan berparas cantik masih lelap di samping. Tangannya bergerak naik ke atas, lalu membelai lembut kepala yang dihiasi rambut hitam tebal itu.

Farzan berusaha bangun, tapi kepala terasa pusing. Dia tidak bisa tidur sejak tadi malam memikirkan nasib Brandon yang sampai sekarang belum diketahui. Baru memejamkan mata, sudah terbangun lagi sekarang.

“Astaga! Aku jadi ketiduran di sini,” gumam Nadzifa jadi ikut terjaga.

Tadi malam ia hanya berniat mengantarkan teh hangat untuk Farzan. Nadzifa mendengarkan curahan hati pria itu hingga tertidur di kamarnya.

“Kamu mau ke mana?” tanya Farzan menahan tangan Nadzifa ketika ingin berdiri.

“Aku mau ke kamar sebelah dulu. Nggak enak kalau Tante Lisa dan yang lain lihat.”

Farzan menggelengkan kepala, kemudian mengerling ke jam dinding. “Mereka baru keluar kamar nanti jam 06.00. Sekarang baru jam 04.00.”