Mempermalukan Generasi Terdahulu

Saat malam hari tiba, semua murid dari Pelataran Luar berkumpul untuk makan bersama di ruangan yang sudah di sediakan.

Ada begitu banyak hidangan yang cukup mewah terpampang di depan semua orang. Ini adalah hal wajar mengingat Sekte Macan Hitam sama sekali bukan sekte rendah di Kerajaan Naga Merah, makanan mewah hanyalah salah satu kemewahan yang setiap murid terima setiap harinya.

Melihat ada begitu banyak hidangan daging terpampang di depannya, Hao Li menghela napasnya pelan, "aku jadi teringat masakan bibi. Aku ingin tahu apa yang dilakukan kakek dan bibi sekarang..."

Tanpa memperhatikan sekelompok orang yang duduk di samping kanan-kirinya, Hao Li menyantap makanannya dalam diam. Dia memang cukup lapar setelah seharian tidak memakan apapun.

Sementara itu di dalam bilik lain masih di tempat yang sama, seorang pemuda berjubah putih cemerlang dan dua orang yang lebih dewasa darinya makan bersama.

Pemuda berjubah putih itu tidak lain adalah Ming Tian Lei, tuan muda Klan Ming yang sangat disegani di kota Kerajaan. Sedangkan yang lainnya adalah murid-murid yang diterima oleh Penatua Jing juga.

"Adik Ming, mengapa raut wajahmu terus begitu dari tadi? Apakah kau ada masalah?" tanya salah satu senior Ming Tian Lei, dia bernama Wu Ye Ming.

"Tidak, hanya saja ada sesuatu yang mengganggu pikiranku dari tadi dan benar-benar membuatku kesal. Aku masih tidak bisa menerimanya sampai sekarang!" jawab Ming Tian Lei memasang raut wajah kesal.

Mengingat bagaimana Hao Li bersikap sombong dan penuh dominasi di depannya membuatnya kesal. Harusnya dia yang melakukan itu, hanya dia, Ming Tian Lei! Tuan muda klan Ming! Tapi mengapa justru Hao Li, remaja aneh itu yang menerimanya?

"Memangnya apa yang terjadi? Kau bahkan belum sehari berada di dalam sekte, tapi kau sudah begitu kesal," ujar Wu Ye Ming sekali lagi. Meskipun ini adalah pertemuan pertamanya dia dengan Ming Tian Lei, dia tidak bisa mengabaikan keberadaan Ming Tian Lei yang kemungkinan akan menjadi penerus klan Ming.

Bisa dikatakan apa yang dilakukan Wu Ye Ming sebenarnya menjilat Ming Tian Lei. Katakanlah dia berinvestasi untuk masa depannya.

Ketika Ming Tian Lei mendengar apa yang Wu Ye Ming katakan, dia merasa mungkin saja ada kesempatan baginya untuk membalas dendam kepada Hao Li. Tentu saja bukan dengan kekuatannya secara pribadi, tapi menggunakan kekuatan seniornya yang sudah tinggal lama di dalam sekte.

Ming Tian Lei tanpa ragu menceritakan semua yang terjadi di dalam aula pertemuan tadi. Tidak ada satupun yang dia sembunyikan, dia bahkan membesar-besarkan aksi Hao Li yang menolak semua tawaran semua penatua sekte.

Mendengar apa yang dikatakan oleh junior mereka, dua senior Ming Tian Lei jadi ikut kesal. Sebuah kehormatan untuk menerima salah satu penatua sebagai tuan dari murid baru, bahkan mereka baru bisa menjadi murid penatua Jing setelah beberapa tahun tinggal di dalam Sekte Macan Hitam.

Namun Hao Li, anak itu, menolak mereka mentah-mentah. Tidak ada seorangpun dari mereka yang menyukai sikap Hao Li yang sombong, terlebih di depan para penatua.

"Bakatnya mungkin luar biasa, tapi dia tidak bisa menolak semua tawaran penatua sekte begitu saja. Setidaknya dia harus memberi mereka wajah. Benar-benar keterlaluan!"

"Biasanya orang sombong seperti Hao Li ini tidak akan hidup lama dan ditakdirkan untuk memiliki umur yang pendek. Kelak lidahnya sendiri yang akan menusuknya."

Wu Ye Ming dan Gao Tai, murid penatua Jing yang lainnya, geram. Wajar bagi Ming Tian Lei untuk menaruh kekesalan kepada Hao Li, hanya saja mereka berdua tidak tahu bahwa junior baru mereka itu memang sudah lama membenci Hao Li bahkan sebelum dia memasuki Sekte Macan Hitam.

"Orang seperti Hao Li ini harus diberi pelajaran! Dia akan selalu sombong sebelum dia menyadari akan ada orang lain yang jauh lebih kuat dan berbakat dibandingkan dengan dirinya."

Tidak lupa Ming Tian Lei kembali memanas-manasi Wu Ye Ming dan Gao Tai untuk memberikan pelajaran kepada Hao Li. Dia tahu dengan kemampuannya sendiri, jangankan memberi pelajaran, dia bahkan ragu bisa menyentuh Hao Li. Maka dari itu apa yang dibutuhkannya sekarang adalah sebuah dukungan, dan kedua seniornya akan menjadi dukungan terkuat untuknya.

Kekuatan mereka sudah menginjak tingkat kedelapan Kondensasi Qi, mereka hanya membutuhkan sedikit waktu sampai bisa menerobos ke tahapan selanjutnya dan berkesempatan untuk menjadi murid pelataran inti.

Wu Ye Ming dan Gao Tian adalah murid pelataran dalam sekarang, setelah mereka berhasil menerobos ke tahapan Pembentukan Pondasi, saat itu mereka bisa menjadi salah satu murid pelataran inti. Tentu saja untuk mendapatkan kualifikasi itu, persyaratan yang harus mereka penuhi sama sekali tidak sederhana.

"Aku sendiri yang akan memberinya pelajaran! Dia harus tahu kalau dia tidak lagi bisa berbuat seenaknya di masa depan!"

Hao Li secara pribadi tidak tahu apa yang terjadi di bilik lain, dia masih dengan tenang memakan hidangan di depannya dengan lahap. Sebagian besar orang bahkan meneteskan air liur mereka melihat bagaimana lahapnya Hao Li makan.

"Hatchuu!!"

"Sepertinya seseorang tengah membicarakanku."

Ketika Hao Li pikir dia akan makan dengan tenang, tiba-tiba saja sebuah gebrakan meja yang berasal dari sampingnya membuatnya terperanjat.

Dia menolehkan kepalanya ke samping, dan dia melihat dua orang yang cukup dewasa berdiri di dua sisi tubuhnya. Mereka memasang tatapan tajam kepada Hao Li, hal itu membuat Hao Li mengerutkan keningnya heran.

"Apakah kau yang bernama Hao Li?" tanya salah satu dari mereka. Orang itu tidak lain adalah Wu Ye Ming, senior Ming Tian Lei sekaligus murid penatua Jing lainnya.

Hao Li yang sama sekali tidak tahu apa yang terjadi hanya menganggukkan kepalanya polos. Dia masih tidak tahu mengapa kedua orang asing ini tiba-tiba mendatanginya dengan kasar.

"Jadi kau Hao Li. Aku bertanya-tanya siapa yang menolak semua tawaran para penatua untuk menjadikanmu murid mereka. Kupikir orang itu akan luar biasa, tapi nyatanya biasa saja. Bahkan jika kau lebih kuat dibandingkan dengan Ming Tian Lei, saudara junior kami, kau masih tidak bisa bertindak seenaknya kepada semua penatua saat itu."

Ketika semua orang yang ada di dalam ruang makan mendengar apa yang Wu Ye Ming katakan, mereka tampak terkejut. Meskipun mereka semua hanyalah murid pelataran luar, mereka semua tahu untuk menjadi murid salah satu penatua sangatlah sulit. Mereka bahkan belum mendengar dua penatua yang memiliki kedudukan tinggi di dalam sekte berebut murid baru untuk dijadikan murid mereka, apalagi semua penatua.

Beberapa dari penonton mengira apa yang dikatakan oleh Wu Ye Ming sama sekali tidak masuk akal, bagaimanapun hal itu belum pernah terjadi di dalam sekte, dan mereka percaya tidak ada satupun anak di Kerajaan Naga Merah yang akan membuat beberapa penatua sekte berseteru hanya karena seorang anak.

Tapi apa yang dikatakan oleh Hao Li, orang yang menjadi pusat perhatian semua orang, membuat mereka semua terkejut.

"Lalu bagaimana jika aku menolak mereka semua? Itu adalah hakku dan bukan kau yang menentukannya," jawab Hao Li tegas. Dia percaya dengan kekuatannya, dia yakin tidak ada satupun murid di pelataran luar yang bisa menjadi lawannya.

"Ya, kami memang tidak memiliki wewenang untuk menentukan pilihanmu. Tapi kami selaku murid di Sekte Macan Hitam tidak terima jika orang sepertimu di terima ke dalam sekte. Kau hanya mempermalukan nama sekte di masa depan. Akan aku beri kau sedikit pelajaran sebelum kau pergi dari sekte ini..." ujar Gao Tai. Tempramen-nya yang terlihat tenang tidak seperti apa yang semua orang harapkan.

Beberapa orang yang sudah tahu sifat Gao Tai, khawatir Hao Li akan terkena serangan kuat dari Gao Tai. Mungkin tidak semua orang tahu, tapi diantara para murid yang diterima oleh penatua Jing, Gao Tai adalah yang paling kuat dan keras kepala.

Suasana di dalam ruang makan tiba-tiba saja berubah menjadi mencekam. Beberapa murid yang tidak memiliki kekuatan yang mendalam, hanya bisa menyingkir dan pergi dari ruang makan.

Delapan lingkaran hijau cerah melayang di atas kepala Gao Tai, menandakan kekuatannya yang berada di tingkat kedelapan Kondensasi Qi, dan mungkin dia hanya membutuhkan sedikit waktu sampai dia bisa menerobos ke tingkat selanjutnya.

"Jangan bilang Gao Tai ini akan benar-benar memberikan serangan kepada murid baru itu? Jika iya, betapa sialnya murid baru itu!"

"Apa kau tidak dengar apa yang dikatakan Wu Ye Ming sebelumnya? Hao Li itu menolak tawaran para penatua untuk dijadikan murid oleh mereka. Sepertinya itu membuat harga diri mereka sedikit terluka mengingat Wu Ye Ming dan Gao Tai baru bisa menjadi murid penatua Jing setelah beberapa tahun di dalam sekte."

"Menolak penawaran para penatua? Se-berbakat apa Hao Li ini sampai semua penatua di dalam sekte menginginkannya. Aku benar-benar ingin tahu sekuat apa dia sekarang?..."

Salah satu penonton yang berdiri di belakang Gao Tai dan Wu Ye Ming hanya menampilkan senyum puas, orang itu tidak lain adalah Ming Tian Lei. Dia benar-benar menantikan kekalahan Hao Li dan dia siap untuk mempermalukan Hao Li saat ini juga.

Dia yakin dengan kekuatan Gao Tai, mengalahkan Hao Li pada dasarnya semudah menginjak semut baginya.

Gao Tai mengepalkan kedua tangannya, energi roh terkumpul di kedua tangannya, dia siap memberikan serangan kuat kepada Hao Li. Kekuatannya yang setara dengan 800 jin berhasil menekan siapa saja yang ada di dalam ruangan, tentu saja itu tidak termasuk Hao Li.

Dia percaya dengan kekuatannya, dia bisa mengalahkan Hao Li hanya dalam sekali serangan. Meskipun sekte melarang untuk membunuh sesama murid, mereka sama sekali tidak melarang perkelahian selama tidak ada korban jiwa.

"Hao Li, kau akan menyesal karena bersikap sombong!" teriak Gao Tai sambil melemparkan serangan kepada Hao Li.

Ledakan hebat terjadi di ruang makan, beberapa meja dan kursi tempat makan para murid sekarang sudah menjadi puing kayu karena ledakan yang Gao Tai ciptakan dari serangannya.

Di saat semua mengira Hao Li pingsan, sebuah suara terdengar, "aku kira kekuatan orang dewasa sepertimu akan sangat menakutkan, tapi aku sama sekali tidak mengira kau akan selemah itu. Bukankah kau mempermalukan murid generasi terdahulu, senior Gao."