Pecundang Miskin

Keributan yang Hao Li ciptakan dengan cepat menyebar ke seluruh wilayah pelataran luar sekte, tak ayal juga beberapa murid pelataran dalam mendengar kekacauan yang Hao Li buat.

Tentu saja ketika berita itu menyebar, Hao Li beserta sepuluh orang yang kamarnya Hao Li hancurkan, telah berpindah ke salah satu penginapan di wilayah Sekte Macan Hitam. Tanpa ragu sedikitpun Hao Li langsung menghabiskan sejumlah koin emas untuk menginap di sana.

Zhong Ling mengubah cara pandangnya terhadap Hao Li, dia pikir Hao Li hanyalah murid baru yang dimanjakan oleh keluarganya. Wajar saja dia berpikir seperti itu, Hao Li terlalu sering berbuat ulah selama berada di dalam sekte, hanya mereka yang mendapatkan dukungan klan mereka yang bisa melakukannya.

Namun setelah dia mengenal Hao Li lebih dalam, dia tahu kalau spekulasinya selama ini salah. Kepribadian Hao Li yang cukup dewasa membuat Zhong Ling dan yang lainnya kagum, dia menangani semua masalahnya dengan tenang dan tertata. Seolah ada buku panduan di dalam kepalanya yang menuntunnya ke arah yang seharusnya.

Zhao Er yang terkenal memiliki kepribadian cukup buruk juga mulai memandang Hao Li dari sudut pandang lain. Jujur saja, Hao Li tidak seburuk rumor yang menyebar di dalam sekte.

Setiap orang mendapatkan kamarnya masing-masing, Hao Li memilih kamar yang letaknya cukup jauh dari kamar orang lain. Untungnya penginapan memiliki banyak kamar yang tersisa, sehingga tinggal di penginapan yang sama untuk beberapa hari ke depan.

Sore hari tiba, Hao Li keluar dari kamarnya setelah selesai berkultivasi sebentar. Zhong Ling yang melihat Hao Li langsung menghampirinya, "Hao Li, kau mau kemana?"

Mendengar seruan dari seseorang, Hao Li menghentikan langkahnya dan menjawab Zhong Ling, "ah... Aku memiliki beberapa urusan di luar."

"Kebetulan aku senggang hari ini, bagaimana kalau aku ikut denganmu? Aku bosan hanya diam di dalam kamar, berkultivasi juga percuma, aku harus menstabilkan pondasi-ku sebelum kembali berkultivasi."

Hao Li menganggukkan kepalanya tanpa merasa keberatan sekalipun. "Baiklah..."

Zhong Ling dan Hao Li pergi keluar dari penginapan. Tujuan Hao Li sendiri adalah Serikat Perburuan, dia akan menagih uang yang belum mereka bayarkan kepadanya. Bagaimanapun dia membutuhkan banyak uang untuk membayar biaya penginapan teman-temannya, meskipun dia memiliki cukup uang, tidak ada salahnya bukan menambah uang di dalam kartu koinnya?

Sesampainya di Serikat Perburuan, Hao Li segera bertemu dengan wanita yang memberikannya kartu emas. Tanpa basa-basi, Hao Li langsung menagih 530 koin emas yang tersisa di Serikat Perburuan.

Yu Jiao, nama wanita yang menjadi kasir sekaligus pemilik cabang Serikat Perburuan itu langsung mentransfer 530 koin emas milik Hao Li.

Zhong Ling yang tak tahu apapun memilih untuk bertanya, "Hao Li, mengapa Serikat Perburuan memiliki begitu banyak hutang padamu?"

Hao Li yang mendengarnya dengan spontan mengangkat kedua alisnya, "berhutang? Bukan, aku telah membunuh beberapa binatang buas di dalam hutan saat itu, dan aku menjualnya ke Serikat Perburuan. Karena saat itu mereka tidak memiliki cukup koin emas untuk membayarnya, mereka memilih untuk membayarnya di kemudian hari."

"Tapi, bukankah kau mengatakan kalau kau mendapatkan uang dengan menjual buah roh?"

Pertanyaan Zhong Ling mengejutkan Hao Li. Benar, dia melupakan fakta kalau dia berbohong kepada Zhong Ling dan yang lainnya dengan mengatakan bahwa dia menjual buah roh untuk mendapatkan banyak uang. Yu Jiao yang berdiri di sisi nya juga terdiam, dia pribadi telah melihat kemampuan berburu remaja berjubah hijau itu, bahkan sekelompok Serigala Darah saja bukan lawannya.

Yu Jiao diam-diam berpikir, apakah pemuda itu menyembunyikan kekuatan aslinya? Dilihat dari gelagatnya, apa yang dipikirkannya bisa saja benar.

"Aku hanya mendapatkan beberapa puluh koin emas saat itu, dan kebetulan memang ada orang yang menjual begitu banyak binatang buas saat itu, sehingga Serikat Perburuan kehabisan koin emas untuk membeli tubuh binatang buas."

Entah kemampuan akting Hao Li yang terlalu halus atau Zhong Ling yang bodoh, Zhong Ling tanpa ragu mempercayai perkataan Hao Li, dia tidak lagi banyak bertanya kepada Hao Li.

Usai pergi dari Serikat Perburuan, Hao Li berniat untuk kembali mendatangi pelelangan di wilayah Sekte Macan Hitam. Namun dia menghentikan pemikirannya, saat ini dia sedang bersama Zhong Ling, rencana untuk menyembunyikan identitasnya saat ikut serta dalam pelelangan tidak akan berhasil.

"Sekarang kita akan kemana?" tanya Zhong Ling.

"Entah, tidak ada yang harus dilakukan juga. Kurasa kita bisa kembali ke penginapan..." jawab Hao Li santai.

"Jangan dulu, sebaiknya kita mampir sebentar di salah satu kedai yang cukup terkenal di wilayah Sekte Macan Hitam. Aku berniat untuk menyicipinya mumpung lagi ada di luar sekte..."

"Kedai? Kurasa itu sangat terkenal bahkan kau saja mengetahuinya..."

"Kau akan tahu saat kita sampai di sana."

Tanpa banyak tanya, Hao Li mengikuti langkah Zhong Ling yang mengarah ke sebuah kedai yang cukup besar dengan banyak pelanggan di dalamnya. Kedai itu cukup ramai, ada beberapa orang yang memesan untuk dibawa ke rumah mereka, ada juga yang langsung memakannya di kedai.

Pandangan Hao Li teralihkan pada sosok gadis kecil yang tengah membawa nampan. Keceriaan terlihat di wajahnya yang manis, membuat siapa yang melihatnya seolah ingin ikut tersenyum, tidak terkecuali Hao Li.

"Silahkan datang lagi! Ah, selamat datang!" Gadis itu dengan senang hati menyapa setiap tamu yang datang dan pergi.

Zhong Ling yang menyadari tatapan Hao Li tertuju pada seseorang, tersenyum menggoda, "kau sedang lihat siapa, huh? Sepertinya orang sepertimu menyukai gadis manis seperti Xiao Wu. Dia memang cukup dikenal oleh orang-orang setempat, keramahannya membuat banyak orang menyukainya. Aku tidak mengira kau langsung suka padanya..."

Hao Li menggaruk kepalanya, "tidak, hanya saja aku terkejut di usianya yang setara dengan kita, dia sudahlah bekerja begitu keras."

Pada dasarnya kehidupan manusia biasa dan para kultivator tidak berbeda jauh. Para manusia biasa bekerja untuk mendapatkan asupan makanan dan gaji, sedangkan para kultivator berkultivasi agar semakin kuat. Mereka sama namun di bidang yang berbeda.

Hao Li dan Zhong Ling memasuki kedai, Xiao Yu tentu saja menyapa mereka, tapi karena ada begitu banyak orang yang keluar masuk kedai, mereka tidak berlama-lama di batas pintu.

Zhong Ling memesan pangsit kukus serta beberapa makanan lainnya untuk di bawa pulang. Melihat Zhong Ling yang memesan begitu banyak jenis hidangan, Hao Li juga ikut memesan. Tidak hanya untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk teman-temannya.

Tiba-tiba saja sekelompok pria berbadan kekar memasuki kedai. Mereka membawa senjata berat berupa kapak dan pedang besar, ada juga yang membawa pemukul besi.

Pria berbadan besar dengan jubah berlapis kulit harimau itu memandang Xiao Yu tajam, Xiao Yu yang di tatap tentu saja ketakutan, pria berbadan besar itu berkata, "kapan kalian akan membayar pajak bulanan? Kedai kalian ini selalu saja ramai, tapi membayar pajak bulanan selalu saja telat. Ini adalah bulan ketiga kalian tidak membayar pajak pada kami!"

Xiao Yu mundur beberapa langkah, begitu juga dengan pria berbadan besar itu terus memojokkannya. Xiao Yu dengan takut berkata, "k-kami selalu membayar pajak negara setiap bulannya, kami tidak pernah telat sedikitpun. Kami bahkan memiliki kertas transaksi pajaknya."

Mendengar apa yang Xiao Yu katakan, pria itu tertawa sinis, dia kembali berkata, "itu pajak yang kau berikan pada mereka, bukan pada-ku! Selama kau tidak memberi uang pajak pada kami, hari ini juga, Kedai Bulan Yu akan aku hancurkan!"

Seorang pria paruh baya keluar dari balik tirai, dia adalah pemilik Kedai Bulan Yu, ayah Xiao Yu. Dapat dikatakan Xiao Long ini cukup kaya karena bisnisnya di Kedai Bulan Yu yang selalu ramai, beberapa pedagang juga menghormatinya.

Xiao Long berkata dengan tegas, "kami hanya bayar pada Kerajaan, bukan pada kalian! Pergi dari sini sebelum aku memanggil penjaga kedai!"

Alih-alih mendengarkan apa yang dikatakan oleh Xiao Long, Tu Mo, pria berbadan besar itu semakin tertawa keras. Tangan kanannya dia gunakan untuk memegang perutnya, "penjaga kedai? Kau pikir karena kau sekarang memiliki penjaga kedai, kami akan takut padamu?"

Tu Mo dan antek-anteknya sering kali menagih uang dengan alasan pajak kepada setiap pedagang di wilayah Sekte Macan Hitam. Kekuatannya yang berada di tingkatan kesembilan Kondensasi Qi membuat para pedagang yang hanya manusia biasa menyerahkan sebagian besar penghasilan mereka kepada kelompok Tu Mo.

Xiao Long mengerutkan keningnya, dia merasakan firasat yang tidak enak di dalam hatinya. Dia memang telah menyewa beberapa kultivator tingkat kedelapan Kondensasi Qi untuk menjaga kedainya dari orang-orang seperti Tu Mo. Dengan kekuatan gabungan orang-orang yang disewanya, seharusnya mudah bagi mereka mengalahkan Tu Mo.

'Swoosh!'

Tu Mo tiba-tiba saja melambaikan tangannya di depan Xiao Long dan Xiao Yu. Tubuh mereka berdua terpental beberapa meter begitu saja, seolah-olah kekuatan tak kasat mata telah melemparkan mereka.

Xiao Long yang menyadari itu melebarkan kedua matanya, begitu juga dengan semua orang yang ada di dalam Kedai Bulan Yu. Mereka terkejut dengan kekuatan sejati Tu Mo.

"Tahapan Pembentukan Pondasi!"

"Ternyata dia berhasil menerobos ke tahapan Pembentukan Pondasi! Siapa yang menyangka setelah terobosannya, dia akan langsung menargetkan Kedai Bulan Yu!"

"Seorang kultivator dapat menggerakkan objek dari jarak jauh dengan memanfaatkan energi Qi setelah menerobos tahapan Pembentukan Pondasi."

Tu Mo memasang senyum mengerikan di wajahnya, dia berjalan mendekat ke arah Xiao Yu, sedangkan dia menatap Xiao Long yang terkapar tak jauh darinya.

"Baiklah, aku akan menganggap hutang pajak kalian lunas jika anakmu ini kau serahkan—"

'Buk!'

Sebelum Tu Mo menyelesaikan perkataannya, sebuah pukulan telak mengenai wajahnya. Tu Mo bisa melihat seorang remaja pria dengan konyolnya menaiki pundaknya, kedua mata kelam itu menatapnya dingin, tapi senyuman terukir di wajahnya yang kecil.

"Ternyata ada cara yang lebih mudah untuk mendapatkan uang, dengan memaksa orang lain memberikan uangnya kepada kita. Tapi bahkan setelah aku mengetahuinya, aku pikir itu cara yang tidak benar. Hanya seorang pecundang miskin sepertimu yang akan melakukan cara seperti itu, bukan?"