Naga Putih Sembilan Cakar

Keringat membasahi seluruh tubuhnya, kedua kelopak matanya terlelap seolah sedang beristirahat setelah menghadapi peperangan. Rambut panjang berurai nya tampak berantakan, lantai kamar tampak sedikit lembab, mungkin karena jumlah keringat yang dikeluarkannya berlebihan.

Hembusan angin malam meniup api dari lilin kecil yang dipajang di ujung kamar. Jendela kamar yang terbuka menampilkan pemandangan malam hari di wilayah Sekte Macan Hitam. Berbeda dengan hari-hari sebelumnya, semua orang yang ada di wilayah sekte nampak panik, seperti sedang dikejar oleh sesuatu.

Hao Li yang masih terbaring di lantai kamarnya sama sekali tidak terganggu dengan kekacauan yang terjadi di luaran sana. Rasa sakit yang menderanya selama hampir satu jam lamanya telah menguras habis seluruh energinya, membuatnya kelelahan total.

Perlahan kedua kelopak matanya terbuka, menampilkan dua bola mata indah berwarna merah menyala. Indera penglihatan Hao Li sedikit buram, setelah menggosoknya dengan tangan kanannya, dia mulai bisa melihat keadaan sekitarnya dengan jelas.

Menyadari dirinya tergeletak di lantai, Hao Li kebingungan. "Apa yang terjadi? Akh!"

Denyutan tiba-tiba yang berasal dari perutnya membuatnya meringis kesakitan. Dia merasa tidak nyaman setelah melihat pakaian yang dikenakannya basah kuyup karena keringat. Seketika dia teringat dengan rasa sakit yang dia rasakan sebelum dia terjatuh pingsan.

"Apa yang terjadi padaku? Bukankah aku hanya berkulitvasi seperti biasanya? Ini adalah pertama kalinya aku merasakan rasa sakit yang teramat," gumamnya mencoba untuk memecahkan teka-teki yang dia buat sendiri.

Rasa penasaran nya membuatnya kembali duduk tegak meski sakit diperutnya belum mereda. Dia harus melihat dantiannya, firasatnya mengatakan kalau rasa sakit yang dua rasakan sebelumnya itu karena sesuatu yang berhubungan dengan dantiannya.

Saat kesadarannya dia alihkan, dia melihat dantiannya yang semula sebesar kepalan tangan orang dewasa, kini menjadi sebesar kepala bayi. Ukurannya sedikit lebih besar daripada sebelumnya. Aliran meridian yang terhubung dengan dantiannya juga entah bagaimana menjadi sedikit meluas dan warnanya berubah menjadi warna merah gelap.

"Ukuran dantian dan meridian-ku anehnya bertambah. Jika orang lain melihatnya, mereka pasti menggila karena menginginkan hal yang sama. Hanya mereka yang berada di tahapan Transformasi Jiwa yang memiliki dantian setara dengan milikku. Sedangkan untuk meridian, mungkin hanya aku yang memiliki aliran meridian seluas ini. Bagaimanapun aliran meridian tidak seperti dantian, aliran meridian akan tetap sama dari bayi sampai akhir hayat. Aku ingin tahu kenapa transformasi ini terjadi kepadaku?"

Hao Li bertanya-tanya. Dia memindahkan kesadaran spiritualnya ke tempat lain. Awalnya dia berniat melihat Kristal Abadi yang ada di sebelah dantiannya, namun setelah menyadari Kristal Abadi yang dia dapatkan sebelumnya menghilang, dia terkejut.

"Dimana Kristal Abadi? Tidak mungkin 'kan Kristal Abadi berpindah-pindah?"

Alih-alih melihat Kristal Abadi, dia melihat sebilah kristal kecil berukuran ibu jari di sisi dantiannya. Kristal kecil itu terhubung dengan aliran meridian nya, seolah kristal kecil itu adalah salah satu dari bagian tubuhnya.

Melihat potongan kristal itu tampak sedikit akrab, dia melebarkan kedua matanya tak percaya, "jangan bilang kristal kecil ini adalah Kristal Abadi?"

"Dasar bodoh. Pemiliknya sendiri bahkan tak bisa mengenalinya."

Suara berat terdengar di dalam kesadaran spiritualnya, Hao Li terkejut. Setahunya, hanya dirinya sendiri dan mereka yang dia beri izin yang bisa memasuki kesadaran spiritualnya.

"Inti Semesta bukanlah sesuatu yang bisa kau pertahankan dengan kekuatanmu yang sekarang. Maka dari itu aku sengaja membuatnya menyatu dengan tubuhmu, dengan kata lain, kau adalah Inti Semesta, dan Inti Semesta itu adalah dirimu. Hanya dengan begitu kau bisa menggunakannya sesuai dengan kemampuanmu."

Suara berat itu kembali terdengar. Penjelasan yang dikatakannya membuat Hao Li mengerutkan keningnya heran.

"Siapa kau? Mengapa kau bisa memasuki ruangan spiritual ku?"

Siluet seekor naga muncul di depannya. Warna sisik putihnya dan sembilan cakar naga putihnya terlihat sangat mengesankan. Jika sosok naga itu muncul di dunia luar, ukurannya mungkin saja mampu menutupi seluruh langit dengan mudah.

"Penjaga Inti Semesta Kesembilan, Naga Putih Sembilan Cakar, menyapa pemilik baru Inti Semesta."

Sosoknya yang perkasa berbanding terbalik dengan sikap yang ditunjukkan kepadanya sekarang. Kepalanya yang bertanduk panjang menunduk patuh di hadapan Hao Li, kedua mata emasnya tertunduk seolah tak berani bertatapan dengan Hao Li.

Situasi macam apa ini? Dia benar-benar kebingungan.

"Ini... Aku tidak tahu bagaimana harus bereaksi sebenarnya. Naga Putih Sembilan Cakar? Penjaga Inti Semesta Kesembilan? Apa yang sebenarnya kau katakan?" Hao Li menuntut penjelasan dari Naga Putih di depannya.

Naga Putih itu tak langsung menjawab, dia merubah penampilannya menjadi seorang pria tinggi dengan pahatan wajah serta tubuh yang sempurna. Hao Li yakin, dengan penampilannya itu, menggaet banyak wanita adalah bakat alaminya.

"Kristal yang kau dapatkan adalah salah satu dari sembilan pecahan Inti Semesta. Sebagai penjaga kesembilan Inti Semesta, suatu kewajiban bagiku untuk menjaga dan melindungi pemilik Inti Semesta. Karena energi yang terkandung di dalam pecahan Inti Semesta tidak akan mampu ditahan oleh makhluk fana, menjadikan pecahan Inti Semesta sebagai salah satu dari bagian tubuh tuan adalah satu-satunya cara agar tuan bisa menggunakan pecahan Inti Semesta seiring kekuatan tuan meningkat."

"Jadi, kau bilang kalau kau adalah penjaga Kristal—Inti Semesta, dan kau menolongku dengan menyatukan Inti Semesta dengan tubuhku, begitu?" tanya Hao Li memastikan dirinya tidak salah paham.

"Benar tuan."

"Kau mengatakan kalau kau adalah Penjaga Kesembilan, bukankah itu berarti masih ada penjaga kedelapan, ketujuh, keenam dan yang lainnya?"

"Benar tuan."

"Lalu, sekuat apa kalian?"

"Kekuatan kami sebanding dengan para Dewa, atau mungkin saja sedikit lebih kuat dari mereka."

Hao Li langsung menarik kesadaran spiritualnya, dia sebenarnya tidak percaya dengan apa yang menimpanya sekarang. Semua perkataan Naga Putih itu terlalu tidak masuk akal.

Sejak kapan kekuatan para Dewa menjadi sangat lumrah? Bukankah Dewa mampu membelah langit dengan gerakan tangannya? Dan Naga Putih itu mengatakan kekuatannya setara dengan para Dewa?

"Baiklah, baiklah. Mungkin wawasan ku terbatas pada beberapa hal. Mengingat pria aneh yang kutemui sebelumnya bahkan mampu memecah ruang. Tapi fakta bahwa Naga Putih yang katanya sekuat para Dewa itu nengikutiku, terlebih masih ada delapan penjaga lainnya, itu sesuatu yang tidak bisa aku cerna. Gila! Ini gila!"

Hao Li mengusak rambutnya acak-acakan. Dia berharap ini hanyalah mimpi, tapi di sisi lain, dia harap ini memang kenyataan.

"Tuan, apakah tuan baik-baik saja?" Suara Naga Putih bergema di dalam kepalanya.

Hao Li terdiam. Mengabaikan pertanyaan Naga Putih, dia tiba-tiba berkata, "benar, mengapa aku harus panik? Bukankah baik memiliki seorang pengikut yang sangat kuat? Dengan begitu aku bisa menangani beberapa masalah sulit dengan kekuatannya!"

"Naga Putih, bisakah kau keluar dari ruang spiritual ku jika aku memintanya?" tanya Hao Li, berharap jawaban 'benar, tuan' terdengar dari mulut Naga Putih.

Tapi kenyataan kadang tak seindah ekspetasi, bukan? Seperti jawaban Naga Putih yang benar-benar mengecewakan Hao Li.

"Tidak, tuan. Tubuhku tidak bisa berada di dunia fana. Tapi jika tuan menemukan tubuh kultivator berkekuatan Dao Surga saat masa hidupnya, aku bisa menempatkan jiwaku di ditubuhnya. Dengan begitu aku bisa berada di sisi tuan, tapi kekuatan yang bisa aku keluarkan hanya 10% dari kekuatan penuhku."

Kerutan terlihat di dahi Hao Li, "mengapa begitu?"

"Aturan yang ditempatkan di dunia fana bisa hancur dan berantakan jika tubuhku secara nyata muncul di dunia fana ini."

"Sebelumnya aku bertemu dengan pria aneh, dia bisa memecah ruang dan kekuatannya kulihat lebih kuat dari para kultivator yang berada di tahapan Dao Surga. Tapi tidak ada yang terjadi, semuanya baik-baik saja. Jika yang kau katakan sebelumnya benar, seharusnya aturan dunia fana sudah hancur karenanya."

Naga Putih kembali menjawab, "mengenai hal itu, mungkin saja dia memiliki Artefak Surgawi yang mampu menyembunyikan keberadaanya di bawah pengawasan aturan dunia fana."

Penjelasan Naga Putih masuk akal. Hao Li hanya menganggukkan kepalanya mengerti. Dia menghela napas pelan, "hahh... Kalau begitu apa gunanya aku memiliki pengikut kuat? Jika dia tidak bisa membantuku."

"Namun, tuan..." suara Naga Putih kembali bergema di dalam kepalanya. "...mungkin aku tidak bisa membantu tuan dalam banyak hal, tapi aku bisa meminjamkan sedikit kekuatanku kepada tuan untuk membantu kultivasi tuan."

Perkataan Naga Putih barusan sedikit membangkitkan semangat Hao Li. Benar, lalu mengapa jika Naga Putih tidak bisa membantunya dalam hal pertarungan, bukankah dia bisa membantunya dalam aspek lainnya? Dengan kekuatannya yang masih lemah, bantuan dalam kultivasi memang sangat dia butuhkan.

Menjadi kuat dalam waktu singkat adalah tujuannya.

"Baiklah, aku juga tidak berniat meminta bantuan orang lain untuk menyelesaikan masalahku. Sedikit membantuku sudah cukup, bagaimanapun yang terbaik adalah mengandalkan diri sendiri!"

Hao Li beranjak dari duduknya. Dia berjalan ke arah lemari dan mengeluarkan beberapa pakaian yang tersimpan di sana. Sekarang prioritasnya bukanlah berkulitvasi, tapi membersihkan tubuhnya.

Setelah mandi, dia kembali melanjutkan kultivasi nya. Begitu dia menyerap energi spiritual yang ada di sekitarnya, energi spiritual langsung terserap ke dalam tubuhnya dalam waktu singkat. Menyadari hal itu, Hao Li sangkut-pautkan dengan ukuran meridian nya yang meluas.

Kecepatan kultivasinya sekarang sepuluh kali lipat lebih cepat dari sebelumnya. Tampaknya menyatu dengan pecahan Kristal Abadi bukan sesuatu yang buruk, sebaliknya, itu adalah anugerah yang menghampirinya.