Hera mengantar sampai depan. Ingat sampai depan, depan gerbang rumah.
Memakai daster rumahan yang panjang. Tak lupa memakai hijab terusan. Hah, Hera persis ibu-ibu sekarang.
"Hati-hati." Hera meraih tangan suaminya untuk disalami.
Tadi sebenarnya Hera hanya ingin mengantar di depan pintu rumah. Tapi Morgan menariknya sampai depan gerbang. Katanya sih, mau pamer sama tetangga kalau dia sudah ada yang mengurusi. Heh, padahal tetangganya pada cuek semua.
"Kalau mau keluar atau butuh sesuatu. Nanti tinggal minta sama Mamang. Kalau keluar, jangan lupa bilang sama aku. Oke."
Sudah seperti ayah yang menasihati anaknya. Hera mengangguk. Morgan maju dan mendaratkan bibir di dahi Hera. Bentuk kasih sayang katanya. Hera sebenarnya malu, karena ada papa dan sopir yang sudah menunggu di dalam mobil. Juga mama Morgan yang berdiri di samping mereka entah dari kapan.
"Ehem. Mama enggak nih?"