"Eh, Om. Apa kabar, Om?"
Jeha berdiri dan menyalami tangan om Reno dengan sopan.
Pasangan suami istri ini, sungguh membuatnya terkejut.
"Silakan duduk, Om."
Jeha tersenyum kaku. Duh, ia langsung merasa tidak enak. Padahal dulu waktu tante Aini mengajaknya bertemu, Jeha menolak dengan alasan ia sibuk. Tapi ini mereka tak sengaja bertemu. Dengan keadaan yang tidak tepat, di mana motor Aini yang melihat dirinya berbincang dengan Frans dan ibunya. Ah, Jeha sangat malu.
"Baik, Nak Jeha. Nak Jeha sendiri bagaimana kabarnya? Tentu baik, kan?"
Jeha mengangguk. "Alhamdulillah, baik, Om."
Aini mengambil sebelah tangan Jeha.
"Je, langsung pada intinya saja ya. Kami sebagai orang tua, Ry minta maaf karena anak itu banyak menyakiti kamu."
"Eh?" Jeha terlihat bingung. Tentu saja bingung karena tiba-tiba tante Aini berkata seperti itu.