WANG XUYUN

Hari ini adalah hari dimana yuze dapat merasakan sebuah kebebasan seperti sebelumnya, dia tidak perlu pergi jam 07:00 untuk hari ini. Hari Minggu ini dia habiskan untuk mengistirahatkan dirinya, selama beberapa hari kemarin jujur saja itu cukup menguras tenaga dan pikiran.

Selama berada di meja makan dia belum melihat keberadaan Jia sama sekali, biasanya anak itu sangat bersemangat untuk memulai sarapan dan dia tau, selai coklat adalah kesukaannya.

"Tuan, saya membawakan ini"

Liu datang dengan membawa beberapa kue dan masakan yang di bawakan oleh istrinya, dia sangat berterima kasih karena telah membiarkan Liu libur dan pulang untuk mengurus istrinya yang sedang sakit.

"Bagaimana selama di perusahaan?"

"Berkat Jia Li semuanya berjalan lancar" menaruh roti di atas piring

"Paman, aku ingin bertanya sesuatu"

"Silahkan" ucap Liu sembari mengeluarkan beberapa kue dari dalam tas

"Aku tidak ingin membicarakan nya disini, dan ku harap Jia juga ada untuk membahas ini"

"Aku akan mencarinya terlebih dahulu, temui aku di ruang atas pelatihan" meninggalkan meja makan

Liu yang masih terdiam setelah mendengar apa yang diucapkan oleh yuze, apakah yang di maksud oleh tuannya adalah ruang dimana tempat dia berlatih dahulu dengan tuan Wang shou?.

Dalam keheningan dan berpikir keras di dalam otaknya, bibi yan er datang dan membantunya mengeluarkan makanan dan beberapa kue.

Setelah semuanya selesai Liu langsung berjalan menuju tempat yang sebelumnya telah di beritahukan oleh yuze. Di lain tempat yuze yang sibuk mencari keberadaan Jia Li terkejut ketika melihat gadis itu berada di depan pagar rumahnya.

Entah apa yang di lakukan gadis itu tetapi itu sangat mencurigakan, diam-diam yuze melihat apa yang sebenarnya terjadi.

"Kemari turunlah, aku akan menangkap mu jangan takut" Jia melihat ke atap pos jaga

"Jia"

"Yuze.."

"Sedang apa kamu disini?"

"Lihat anak kucing itu, aku sedang menunggunya turun"

"Kenapa tidak di biarkan saja?"

"Jahat" memukul lengan yuze

"Sebaiknya kau segera menyelamatkan nya, aku ingin membicarakan hal kemarin Paman Liu sudah disini"

"Baiklah, tunggu sebentar"

Yuze terkejut ketika Jia melompat dengan cepat dan mengambil anak kucing yang berada di atas atap, tentu saja apa yang di lakukan Jia membuat yuze semakin penasaran kepada clan yang di bahas kemarin.

"Apa Paman Liu sudah di sana?"

"Ya, dia sedang menunggu kita"

Jia berjalan dengan senang, dia tidak tau bahwa di dunia ini memiliki hari dimana mereka akan meliburkan diri dari aktifitas apapun. Mungkin jika di istana ini seperti sebuah perayaan besar atau semacamnya, tetapi dia tidak pernah melihat ayah dan yang lainnya libur seperti ini.

"Paman Liu! Apa istri paman sudah membaik?"

"Sudah, dia sudah membaik seperti biasa"

"Syukurlah, aku khawatir tidak ada Paman Liu di sini" ucap Jia sambil tersenyum hangat

"Apa kau mengacaukan hari tuan yuze?"

"Hah! Tentu saja tidak, semua berjalan dengan sempurna seperti yang kau ajarkan sebelumnya"

Yuze mengambil kunci dari saku celana dan membuka pintu tempat pelatihan, disinilah tempat dirinya akan belajar dan mengasah kembali kekuatan di dalam dirinya.

"A-apakah ini sudah di perbarui?" Liu terkejut

"Ya, beberapa hari lalu aku kemari dan semua barang sudah terlihat usang dan sangat kotor" berjalan menuju salah satu alat gym

"Aku sudah mengganti semua yang ada di ruangan ini" sambungnya

"Lalu, apa yang ingin kau bicarakan?"

"Kalian duduklah dulu di meja itu" yuze menunjuk meja bundar di dekat sebuah jendela kaca yang sangat indah

Yuze menutup pintu terlebih dahulu sebelum mereka melakukan pembicaraan, setelah semua di rasa siap dia langsung duduk dan menatap kepada Liu dan Jia secara bersamaan.

"Beberapa hari lalu di perusahaan ada orang dengan jaket hitam dan memiliki tatto monyet di tubuh mereka"

Mendengar apa yang di jelaskan oleh yuze tentu membuat Liu terkejut, dia bahkan melotot dan melirik ke arah Jia.

"Lalu apa yang terjadi?"

"Mereka akan membuat onar di sana, tetapi syukurlah aku dan yuze turun untuk melihat"

"Semua di tuntaskan oleh Jia" yuze

"Jia Li?"

"Hem, aku merasa mereka memiliki aliran darah clan monyet apa lagi dari pemimpinnya yang berbadan gempal"

"Paman apa itu clan?" Tanya yuze

Liu berusaha tenang, dia sudah menyiapkan jawaban untuk hal ini dari beberapa tahun lalu. Dia sebenarnya sudah menunggu yuze untuk bertanya tentang hal ini dan sepertinya waktunya sudah tiba.

"Sebelumnya aku sangat bersyukur kau sudah mau bertanya tentang hal ini kepada ku"

"Maksud paman?"

"Aku menunggu kau mau membahas ini atas keinginan mu sendiri yuze, aku memiliki perjanjian dengan ayah dan kakek mu"

"Kau siapa untuk mendengarkan?"

Yuze mengangguk dan sangat antusias dengan penjelasan ini, walau jujur saja dalam hatinya dia sedikit memiliki rasa takut dan ragu. Bagaimana jika apa yang dirasakan oleh Jia meleset?.

"Keluarga Wang adalah keluarga dengan clan Dragon, tuan Wang memiliki naga merah dan ayahmu memiliki naga yang sama dengan tuan Wang"

"Tidak semua keturunan memiliki kekuatan tersebut, orang yang memiliki kekuatan itu akan terlihat ketika mereka sadar ada kekuatan di dalam diri mereka"

"Bagaimana jika kita tidak sadar dan tidak mengetahui ada kekuatan di dalam diri kita?"

"Kekuatan itu akan menuntun mu dengan perlahan tanpa kau sadari"

"Apa Paman anming, haochun dan Hongli memiliki kekuatan itu?"

"Tidak, setahuku hanya tuan anming itupun bukan naga hitam"

Yuze terdiam dan mencoba berpikir, haochun dan Hongli tidak memiliki kekuatan tersebut mungkin dia juga tidak akan memiliki kekuatan semacam itu.

"Apakah jika salah satu dari orang yang memiliki clan naga di dalam dirinya akan berpindah ketika mereka mati?" Jia

"Sepertinya tidak, karena tuan xuyun memiliki naga hitam dan tuan Wang merah itu tidak bisa dikatakan turun temurun"

"P-paman apakah aku-?"

"Yuze, aku sudah merasakan perubahan dalam dirimu akhir-akhir ini dan aura mu semakin kuat"

"Apakah ada cara untuk mengetahui apakah aku memiliki kekuatan itu atau tidak?"

"Sederhananya, kau akan tau ketika mendekat kepada Jade yang ada di mansion tuan Wang"

"Jade?"

"Ya, giok dengan ukiran naga akan memancarkan cahaya ketika bertemu dengan pemiliknya"

"Tunggu, aku ingin bertanya, apa clan mu sama dengan tuan Wang?"

"Tidak, aku dari clan Elang BLACK HAWK "

Jia tampak tak percaya sekaligus terpanah dengan jawaban dari paman Liu, dia sepertinya harus peka dengan situasi di sekelilingnya. Sebelumnya dari tatapan paman Liu memang dia sudah memiliki tatapan yang berbeda.

Jia pernah mendengar cerita bahwa orang dengan clan Elang memiliki, penglihatan dan pendengaran yang baik. Pantas paman Liu di percaya oleh keluarga Wang, pikir Jia Li.

"Sampai saat ini, orang dengan black dragon sulit di temui bahkan keberadaannya tidak di ketahui lagi"

"Semua tau bahwa black dragon hilang seiring dengan kematian tuan Xuyun saat itu" tambah Liu menjelaskan

"Jadi apa kau ingin mengetahui apakah dalam dirimu terdapat kekuatan itu atau tidak?"

"Iya aku ingin tahu"

"Baiklah aku akan membantumu, tetapi sebelum itu kau harus berusaha untuk membuat tubuh mu kuat"

"Baiklah aku akan berlatih keras mulai hari ini"

"Tunggu, ada hal yang paling penting disini"

"Apa?" Ucap paman Liu dan yuze secara bersamaan

Jia tidak menjelaskan begitu saja dia bahkan beranjak dari tempat duduknya dan memberitahukan Paman Liu dengan berbisik, tentu saja yuze yang melihat itu merasa kesal sekaligus penasaran.

"Ah kau benar, kenapa aku tidak memikirkan hal ini sebelumnya"

"Apa itu?" Yuze

"Sebaiknya tuan bersiap untuk keluar hari ini, saya akan menjelaskannya di dalam mobil"

"Tunggu ada apa ini?"

"Sudahlah cepat ganti pakaian mu Tuan muda!" Jia Li mendorong pelan tubuh yuze

Sembari menunggu yuze yang sedang berganti pakaian, Jia melihat paman Liu yang terus termenung di dekat mobil entah apa yang sedang dipikirkan orang itu sekarang.

"Paman" mengagetkan

"Aku sudah mengetahui pergerakan mu sedari kau berada di pintu"

Jia tertawa mendengar penjelasan paman Liu, benar juga dia tidak bisa mengagetkan orang dari clan naga pasti dia sangat membosankan untuk istrinya ketika akan memberikan hadiah.

"Apa yang paman pikirkan?"

"Aku hanya berpikir, apakah kau mengetahui dan mengerti apa yang di jelaskan oleh ku tadi?"

"Tentu saja, asal kau tahu aku juga dari clan naga tetapi naga putih nenek ku yang memiliki kekuatan itu dan turun kepada ku"

"Aku sungguh kagum kepadamu, setidaknya kau bisa membantunya"

"Tapi paman setahu ku, naga hitam berbeda dengan yang lainnya"

"Kau benar, naga hitam harus berguru kepada naga hitam lainnya itu yang sedang ku pikirkan sekarang. Untuk mencapai titik sempurna seorang naga hitam membutuhkan bimbingan dari yang sebelumnya"

"Tidak ada orang dengan naga hitam selama ini, hanya tuan xuyun saat itu jika benar yuze memiliki naga hitam dalam tubuhnya itu akan sangat menguntungkan"

"Apa kalian menunggu lama?" Suara dari arah belakang membuat percakapan diantara Jia dan Liu berhenti

Akhirnya mereka memutuskan untuk pergi kesebuah mall besar yang ada di sana tidak jauh dengan kediaman yuze. Disepanjang jalan tentu yuze terus bertanya dia akan dibawa kemana, namun pada akhirnya dia tau dengan sendirinya.

Setelah Liu memarkirkan mobil mereka masuk ke dalam mall bersama-sama, Jia yang baru masuk ke tempat seperti ini tentu sangat senang dan berantusias.

"Jika akan pergi ke lantai dua"

Mereka mulai berjalan menuju eskalator, yuze dan Liu mulai menginjakan kaki di eskalator setelah sampai di lantai dua mereka baru sadar Jia tidak ada bersama dengan mereka.

"Jia Li!" Teriak paman Liu kepada Jia yang masih berada di bawah melihat tangga berjalan itu

"Ya ampun, aku lupa anak itu seperti dari desa"

Paman Liu segera menuju eskalator sebelahnya yang membawanya kembali turun, tentu Jia sangat terkejut dan senang melihat itu.

"Kenapa tepuk tangan?"

"Hebat, benda ini bisa membawa orang-orang"

"Ayo kita ke sana"

Ketika Liu menarik lengan Jia gadis itu tidak mau melangkah, orang-orang yang berada di sana menatap ke arah Liu dan Jia Li.

"Apa kau takut?"

Jia mengangguk dan menatap dengan tatapan yang sebelumnya tidak pernah Liu lihat, akhirnya dengan perlahan Liu mengajak Jia melangkah menaiki tangga eskalator. Liu berada tepat di belakang tubuh Jia.

"J-jantung ku berdegup cepat"

Mendengar apa yang diucapkan oleh Jia Li, Liu hanya berusaha untuk tidak tertawa terbahak-bahak.

"Dalam hitungan ketika, kau harus melangkahkan kaki kanan mu, kau siap?"

"S-siap"

"Satu, dua, Tiga melangkah!"

Setelah langkah pertamanya di lantai dua berhasil, Jia merasa bahwa lututnya begitu lemas. Yuze dan Liu hanya tertawa melihat tingkah Jia Li yang seperti itu, karena tidak tega yuze memapah Jia dan kembali berjalan menuju tempat yang telah di tentukan oleh paman Liu.

"Barbber shop?" Yuze