"Wanita bodoh itu," Signor menggertakan giginya.
Kesabaran pria tua itu sudah habis, ia tak bisa menolerir sikap Julia lagi. Namun meski begitu, Signor tidak bisa membuang Julia begitu saja. Wanita itu masih bisa ia manfaatkan.
"Tuan," Tonito masuk, "Informan kita memberitahu bahwa Amber sekarang berada di tangan Strom."
"Hah, apa katamu?" Signor berdiri, emosinya belum mereda. Sekarang Tonito membawa kabar yang membuat emosinya naik dua kali lipat.
"Maafkan saya, Tuan. Beberapa hari yang lalu, kelompok Storm datang ke kota itu, tetapi mereka tengah melakukan misi." Tonito menjeda laporannya. "Dan, tak hanya misi, ternyata dia juga mengetahui tentang Amber."
Kali ini, Tonito lengah. Ia pikir kelompok Storm hanya bertarung dengan kelompok itu, karena itu, Tonito tidak mengirim orang tambahan untuk menjaga Amber.
Prang!
Gelas yang berada di meja terlempar tepat di kepala Tonito. Pria itu terus menunduk dan pasrah dengan apa yang dilakukan oleh tuannya.