JN_Ali

Hidup itu tak mudah, terlebih bagi gadis cantik Anna Laurent, yang memiliki tubuh bak gitar spanyol. Ia sering mendapat tawaran one-night stand, tetapi Anna bertahan dari godaan semacam itu. Ia hanya gadis biasa yang mengidamkan kisah cinta seperti orang normal.
Sampai suatu ketika, salah satu customer yang cukup gila, memiliki niat buruk padanya.
Customer itu mencegatnya, beruntungnya Anna ditolong oleh seorang pria tua.
Bak jatuh ketimpa tangga pula, pria tua itu meminta imbalan atas pertolongan yang diberikan, yaitu dengan pernikahan.
"Maaf, saya harus memberitahu ibu saya lebih dulu. Saya tidak bisa menjawabnya."
Alih-alih menolak pria itu, di hari di mana pria tua akan menjemputnya, ternyata ia menikah bukan dengan pria itu. Melainkan dengan sosok pria tampan yang disegani seluruh kota.
Malik Adam, bukan sekedar introvert biasa. Bukan sekedar jutawan biasa. Ia tumbuh sebagai anjing pemerintahan. Ia bertugas melindungi negara dari balik bayangan. Ia sempurna, tetapi ada satu kekurangan yang dimilikinya. Malik tidak mengenal cinta dan terlalu dingin.
Bagaimana kisah antara wanita cantik dengan pria dingin yang lebih memikirkan pekerjaan dari pada urusan hatinya itu?

Anna and The Beast

"Apa yang Anda katakan Tuan?" Santo terperangah saat Pedro mendadak menjadi bijaksana. Padahal apa yang dikatakan oleh pria itu, sangat jauh berbeda dengan realitanya. 


Bahkan sampai detik ini pun, terkadang Pedro sendiri yang menjatuhkan diri pada perangkap musuhnya. Lalu dari mana ucapan yang luar biasa itu berasal? 


"Seseorang bisa berubah, dan aku pernah melihat orang yang seperti itu. Tetapi aku belum pernah melihat yang seperti Anda," kata Santo lagi. 


"Apa yang kalian bicarakan Tuan?" Seorang wanita penghibur menarik wajah Pedro dengan lembut. 


"Jangan membahas pekerjaan saat Anda bersama saya. Apakah pekerjaan lebih penting daripada saya?" Wanita itu cemberut. 


Pedro langsung menarik dagu mungil wanita itu, "Tidak Sayang. Tidak ada yang lebih penting dari dirimu."


Mendengar kalimat yang memualkan itu, Santo mengalihkan pandangannya. Tuannya hanya berakting saja. Kenapa Pedro tidak menjadi aktor saja ketimbang menjadi mafia?


Sok Bijaksana