Bagaimana Menjadi Istri Sempurna?

"Nona sudah kembali Tuan, dan...." Suara di ujung telepon terbata-bata, antara bahagia dan air mata terharu.

"Dua putra Tuan dalam keadaan sehat."

"Mereka bertiga kembali!"

Tak bisa berkata apa-apa. Sesaat Malik mematung, berita ini membuatnya shock dan begitu bahagia.

"Shitt!" Malik mematikan ponsel, ia langsung berjongkok, menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.

"Terima kasih Tuhan!" ucapnya berulang-ulang.

Ini adalah kesempatan!

Melihat Malik yang tiba-tiba bersikap aneh, ia merasa ini adalah waktu yang tepat untuk kabur. Ia tidak bisa kehilangan Asha begitu saja, ia sudah membeli gadis itu, dan putranya benar-benar membutuhkan pendonor. Dia tidak ingin kehilangan kesempatan.

Dor!

Tanpa babibu, Malik menembak kaki pria itu.

"Argghh!" Pria itu mengerang kesakitan.

Netra bulat Asha melebar, ia melangkah mundur menghindar.

"Apa kau tidak mendengar perkataanku tadi?" Malik menatap tajam.