chapter 12 lusa

Main story akan dimulai sekitar chapter 18-20. Untuk saat ini chapter chapter yang dimuat akan diperlihatkan beberapa karakter yang akan menjadi peran penting dalam cerita.

Di kebun countess Maria

Mawar mawar berbunga dengan indah, tampaknya mawar adalah tanaman universal yang tumbuh di dunia manapun.

Ridho bertanya kepada Anjou dan Countess.

"Apakah nama tanaman ini adalah mawar?"

Countess menaruh gelas yang dia pegang, menatap Ridho dengan terkejut.

"Apakah tuan Ridho tidak mengetahui ini?"

Anjou juga agak penasaran, menurutnya tanaman mawar adalah tanaman umum.

"Tidak, aku hanya bertanya karena kukira nama tanaman ini berbeda dengan di negara ku"

Jawaban Ridho membuat Countess penasaran.

Dia mengaruh pipinya di tangannya.

"Kira kira kalau boleh tahu tuan Ridho datang dari negara mana?"

Anjou juga tertarik dengan asal negara Ridho, dari pakaian yang berbeda membuatnya penasaran kerajaan atau negara mana yang memiliki pakaian seperti itu.

"Bisa dibilang aku berasal dari timur, tapi bukan benua timur melainkan di arah tenggara dari benua timur di mana ada kepulauan yang besar."

Ridho menjawab dengan sekenanya, dia asal jawab saja sebab dia sendiri tidak tahu orang orang asia tenggara akan tinggal di mana.

Di benua ini dia telah melihat orang yang di dunianya berasal dari barat dan juga asia timur, serta beberapa etnis lain.

Dia juga melihat orang orang yang wajahnya mirip dengan yang tinggal di asia tenggara di dunianya.

Salah satu contohnya adalah saat dia pergi ke agensi housekeeping.

Countess mengangguk mengerti, dia tahu bahwa banyak sekali kerajaan dan kekaisaran yang belum dia ketahui.

Bahkan bisa dibilang ada 20 lebih kekaisaran di benua tempatnya tinggal.

Belum lagi di benua lain.

"Kalau tidak salah mengenai benua timur adalah asal mula ras darah dan kegelapan bukan?"

Anjou yang dari tadi diam mulai berbicara.

Countess mengangguk setuju dan berkata :

"Benar, benua timur banyak melahirkan ras ras seperti itu karena berdekatan dengan abyss, kira kira apakah tuan Ridho pernah bertemu dengan ras darah?"

Ridho menggelengkan kepalanya, "aku rasa aku pernah".

Ridho memang pernah bertemu Vampir dan beberapa penyihir abyss di dunia lamanya.

Berbeda dengan yang di film, para vampir aslinya tidak takut akan bawang dan salib, jika mereka bisa dibunuh dengan itu maka sudah banyak vampir yang bunuh diri menggunakan kedua benda tersebut.

"Benarkah? Ceritakan kepada kami"

Anjou berkata dengan semangat, sifatnya yang pendiam tiba tiba berubah.

"Anjou memang sangat menyukai para ras darah, sebab novel romantis populer", Countess menatap temannya geli.

Ridho agak terkejut karena tampaknya vampir juga populer untuk dijadikan karakter utama dalam novel romantis di dunia ini.

Tapi sebenarnya Ridho juga agak penasaran dengan vampir dunia ini dan dunianya dulu.

vampir di bumi berasal dari manusia yang melakukan perjanjian dengan setan untuk mendapatkan keabadian.

Dalam sejarah vampir pertama lahir di tanah arab di zaman kuno, mereka memakan jantung gadis perawan untuk menjadi vampir.

Sayangnya keabadian tersebut membuat mereka menderita, mereka tidak memiliki tujuan hidup dan merasa sudah hidup terlalu lama maka beberapa dari mereka memutuskan bunuh diri.

Sayangnya usaha mereka sering gagal walau beberapa ada yang berhasil, vampir terlama di dunianya memiliki umur tidak lebih dari 1000 tahun.

Sepertinya vampir di dunia ini agak berbeda, kalau sempat aku ingin mengetahui rahasia mereka....Ridho memutuskan akan mencoba membedah para vampir di dunia ini.

Jutaan mil jauhnya, di benua timur seorang leluhur vampir tertentu tiba tiba merasakan bahaya hingga bulu kuduknya merinding.

"Apa yang terjadi?"

***********

Pertemuan Lusa dengan Anjou sebenarnya terasa seperti pembicaraan antar teman yang saling berbagi cerita.

Hingga Countess beraksi, dia mengajak Ridho dan Anjou ke kamarnya.

Awalnya mereka diajak berkeliling untuk melihat lukisan dan barang antik milik countess.

Lalu berakhir di sebuah kamar besar dengan banyak lilin yang dinyalakan.

Countess membuka pakaiannya hingga telanjang bulat.

"Maria!", Anjou berteriak kaget.

"Tuan Ridho mengobrol saja tidak asik bagaimana jika kita bertiga bermain permainan yang seru", Countess mendekati Ridho dengan menggoda.

Mengelus ngelus dada bidang Ridho, dan mendekatkan wajahnya ke telinga Ridho.

"Permainan apa itu?", Ridho bertanya dengan menarik.

Dia agak tidak menyangka bahwa suasana tiba tiba berubah menjadi seperti ini.

Sosok countess mendekati Anjou, dan mulai mencium wanita itu.

Countess yang sedang mencium Anjou melepaskan pakaian wanita itu sambil melihat Ridho dan berkedip.

Ridho yang tidak menolak diberikan makanan yang enak langsung menyantapnya.

Hari itu agak liar.

***********