Bab 21

Tiga jam berlalu dengan cepat, Eddie meninggalkan apartemen Jill sambil menyenandungkan sebuah lagu. Awalnya ada jadwal pelatihan untuk Jill hari ini, tapi karena 'kondisinya' kurang baik, jadi dia meminta ijin tidak harid kepada Albert Wesker.

Alasannya tentu saja, dia merasa lelah dan perlu istirahat. *Cough* keperawanannya telah di ambil oleh Eddie, jadi dia perlu memulihkan stamina serta tubuhnya terlebih dahulu.

Eddie terus menyenandungkan lagu kecil sambil berjalan menuju sebuah tempat, dia ingin pergi ke laboratorium bawah tanah kota Raccoon. Akan tetapi, saat dirinya sedang asik berjalan, tiba-tiba dia didatangi oleh seorang yang berpenampilan seperti seorang pelayan, orang itu tak lain adalah sekertaris walikota kota Raccoon.

"Selamat sore tuan Eddie, maaf mengganggu waktu anda, Mayor Michael Warren ingin mengundang anda ke kantornya. Jika anda berkenan, tolong ikuti saya, beliau ingin membicarakan beberapa hal pribadi dengan anda."

Sekertaris itu bertanya dengan sopan, jujur saja Eddie merasa puas dengan sikapnya.

Eddie berhenti berjalan, setelah itu dia berkata: "Warren? Aku tak terlalu mengenal beliau, tapi lupakan saja. Tolong pimpin jalan." Eddie merasa sedikit heran, yang dimaksud sekertaris ini seorang pria bernama Michael Warren kan? Dia tak terlalu mengenal pria itu, heck, bahkan dirinya tak terlalu akrab dengan orang-orang yang tinggal di Raccoon City.

Satu-satunya orang yang dia cukup kenal secara pribadi tak lebih dari Alex Wesker dan Jill Valentine.

***

Di dalam gedung perkantoran modern yang mewah, ruang pribadi Michael Warren berada di lantai teratas.

Gedung tersebut dibangung menggunakan uang investasi dari Umbrella serta pajak penduduk kota Raccoon, jadi tak heran jika gedung tersebut terlihat sangat mewah. Dengan uang investasi yang bisa dibilang hampir tak terbatas, walikota mampu membangun gedung semegah yang dia mau.

Seorang pria paruh baya berkulit putih terlihat duduk di balik meja, dia memandang ke arah kota dari titik tertinggi gedung tersebut.

Melihat kota Raccoon yang telah dia bangun dengan kerja kerasnya, hal ini membuatnya merasa bangga.

"Permisi, tuan walikota. Dr. Eddie telah datang." Sekertaris tersebut berkata sambil mengetuk pintu beberapa kali.

Eddie dan sekertaris tersebut segera masuk.

"Tolong tuangkan dua cankir teh untuk Dr. Eddie, pastikan ambil dari merek termahal."

"Juga, tolong batalkan semua pertemuan yang akan aku lakukan hari ini."

Walikota Warren berkata sambil memerintahkan sekertarisnya.

Setelah itu dia menyapa ke arah Eddie sambil tersenyum hangat.

"Haha, selamat datang Dr. Eddie, silahkan duduk, silahkan duduk, tolong jangan sungkan-sungkan."

Michael Warren memang seorang yang handal dalam berkomunikasi, dengan sikapnya yang seperti ini, tak heran banyak sekali investor bersedia berinvestasi kepadanya.

Eddie balas tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.

Sekertaris itu segera menuangkan dua cangkir teh, setelah itu dia keluar dari dalam ruangan.

"Halo, Mayor Michael, apakah ada sesuatu yang anda butuhkan sehingga memanggil saya secara pribadi? Kalau tidak salah, bukankah kita belum pernah bertemu sama sekali, tentu saja kecuali hari ini."

Eddie bertanya sopan.

"Ah... Tentu saja, tentu saja."

"Aku adalah kenalan pamanmu, Dr. Marcus. Jika anda tak kebaratan, kamu bisa menganggap saya paman keduamu hahaha."

Michael Warren tertawa, dia melanjutkan: "Ngomong-ngomong tentang kenapa aku memanggil anda, jadi saya ingin meminta anda untuk melakukan sesuatu. Katakanlah saya ingin anda membantu saya." Michael berbicara kepada Eddie layaknya seorang yang sudah kenal lama.

"Jadi begitu, jika saya mampu melakukannya, maka saya tak akan keberatan membantu anda, paman Michael. Ngomong-ngomong, hal ini menyangkut tentang apa ya?"

Eddie menjawab sambil bertanya balik. Di depannya, Michael menyodorkan sebatang rokok padanya.

Jujur saja, dia bukan seorang pecandu, tapi sesekali boleh lah. Walaupun dia lebih suka rokok buatannya sendiri...

"Baiklah, ada seorang pria yang sedang mencoba mendekati putriku. Nampaknya pria itu memiliki 'niat' khusus kepadanya, dia ingin mendapatkan sebuah informasi. Pria itu bernama Benjamin, aku harap anda bisa mengusir pria itu dari kehidupan putriku, sungguh tak nyaman bagiku untuk mengusirnya secara pribadi." Michael berkata terus terang.

"Jadi begitu, tapi bukankah anda bisa menyuruh orang lain selain saya. Kenapa anda secara khusus menyuruh saya untuk tugas semacam ini?" Eddie bertanya-tanya, tugas macam apa ini? Dalam hati Eddie mulai waspada, tak mungkin kan seorang walikota menghubunginya secara pribadi hanya untuk menyuruhnya melakukan hal kecil semacam ini. Pasti ada sesuatu yang sedang di tutupi oleh Michael!

"Pertama, anda adalah seorang yang bekerja di bawah Spencer. Kedua, anda memiliki posisi besar di bawah sayap Umbrella. Jadi aku tak perlu khawatir tetang reporter yang akan mencoba memberitakan sebuah skandal atau sesuatu hal buruk yang mana akan melukai image-ku di depan publik."

"Jadi andalah kandidat terbaik untuk tugas ini." Michael menjelaskan sambil tersenyum.

"Tapi masalahnya aku sudah punya pacar, paman Michael. Juga, sepertinya aku tidak cocok dengan hal ini, mungkin anda bisa mengubungi orang lain yang sekiranya lebih ahli?"

Eddie mulai teringat akan sesuatu, bukankah putri walikota kota Raccoon bernama Katherine Warren? Kalau tidak salah saat outbreak terjadi wanita itu dilempar asuhkan keselamatnnya kepada Brian Irons, pria gila yang mencoba membuatnya menjadi karya seni taxidermy?

Sungguh sial nasib gadis tersebut.

"Aku tahu kalau kamu sudah punya pacar, begini saja *cough*, bagaimana kalau aku menaikkan gaji milik Jill. Apa pendapatmu?" Michael sedikit terbatuk sambil menyuarakan usulannya, dia ingin menyogok Eddie dengan hal yang sangat lucu.

"Tolong jangan bercanda paman Micahel, apakah aku terlihat seperti orang yang kekurangan uang? Maaf, aku menolak." Kata Eddie dengan nada geli, uang? Uang dia punya banyak, jadi dia tak butuh.

"Lalu apa yang kamu inginkan? Selama itu hal yang mampu aku berikan, maka aku tak akan keberatan." Michael mulai mengerutkan keningnya. Dalam hati dia mengeluh, 'Kenapa pemuda ini berbeda dari informasi yang telah dia dapat? Apakah dia benar-benar pria manja yang mudah dimanipulasi? Benar-benar informasi palsu!'

"Saya ingin sebuah helikopter, tentu saja yang baru. Secara pribadi, saya masih belum mampu membelinya, tapi jika itu menyangkut anda, maka anda bisa mendapatkannya dengan mudah."

Eddie tanpa basa-basi menyuarakan keinginannya.

Harga helikopter sekitar beberapa juta dolar, Eddie tentu saja tidak mampu membelinya. Tapi jika uang yang digunakan adalah uang hasil pajak *cough* masyarakat, tentunya walikota Michael tak akan berkedip dengan harga segitu.

"Baiklah, pastikan untuk mengambil kamera tersembunyi milik pria tersebut. Setelah itu serahkan padaku, apakah kamu mengerti?" Michael mengangguk, dia memberikan syarat lain kepada Eddie.

"Kalau begitu Deal!" Eddie mengangguk senang.

"Apakah kamu tidak merasa penasaran dengan data yang ada di dalam kamera tersembunyi yang aku inginkan?" Michael tersenyum, tapi senyumannya sangat mengerikan.

Eddie dengan cepat menggelengkan kepalanya, dia menjawab: "Tidak sama sekali, aku sendiri tak tertarik dengan kamera acak. Aku tak akan repot menerima permintaan anda jika bukan karena Helikopter haha."

"Hahaha, kamu benar-benar pintar. Tak heran Spencer mau memperkerjakan anda." Michael balas tertawa, kali ini tawanya murni karena rasa senang.

"Kalau begitu tolong berikan aku nomor telepon putri anda, setelah itu aku akan mengurus sisanya sendiri."

Eddie mengambil kartu kecil yang berisi nomor Katherine. Setelah itu dia berbalik dan segera pergi dari kantor walikota kota Raccoon.

***

Michael duduk di dalam kantor sendirian, kedua tangannya menopang dagu. Sambil mengerutkan alisnya, dia bergumam: "Spencer? Huh, kupikir aku tak tahu apa yang kamu lakukan, bagus... Bagus sekali..."

Kamera tersembunyi yang dibawah oleh Benjami berisi bukti korupsi antara dirinya dengan anggota kepolisian berpangkat tinggi, yaitu Brian Irons.

Jika bukti itu bocor ke publik, maka akan menjadi kabar buruk baginya. Hal ini sama sekali tak bisa di biarkan!

Setelah Eddie keluar dari dalam kantor, dahi Eddie semakin mengerut, dia tahu kamera yang diincar oleh Michael berisi hal busuk antara dirinya serta orang lain yang ada di lingkaran 'elite'. Dia sama sekali tak ingin terlibat dalam masalah ini, terlebih di saat-saat kritis dimana akan terjadi outbreak.

'Brian Irons.' Eddie bergumam sambil merasa jijik, jika membicarakan orang tersebut, yang dia tahu tak lebih dari orang gila dengan saraf otak yang tak beres. Pria itu memiliki obsesi mesum yang mana ingin menjadikan setiap orang sebagai karya seni tak manusiawi.

Dalam hati Eddie ingin segera menyingkirkan orang tersebut, tapi tidak sekarang... Saat ini bukanlah saat yang pas.

Didampingi oleh dua penjaga bersenjata lengkap yang telah ditugaskan oleh Michael. Eddie meraih telepon dan segera memanggil Katherine.

***

Taman kota.

Di kota Raccoon ini, hanya ada beberapa tempat indah seperti taman kota ini. Sungguh tempat yang sangat cocok untuk refresing atau sekedar berjalan-jalan dengan pasangan.

Di kejauhan, terlihat seorang wanita muda berpenampilan cantik dengan rambut pirang panjang. Wanita itu mengenakan pakaian putih serta sepatu hak tinggi, dia terlihat cukup cemas, melihat ke kiri dan kanan dari waktu ke waktu.

Eddie berjalan mendekat ke arah gadis tersebut, di belakangnya dua pengawal mengikuti dengan langkah cukup cepat..

"Halo, anda pasti Katherine, namaku Eddie."

"Aku ingin bertanya, apakah anda mengenal seorang bernama Benjamin?"

Katherine memandang Eddie, dia bertanya. "Apa urusanmu dengan Benjamin?" Katanya dengan penasaran, dari jawaban singkatnya, sudah jelas wanita muda ini mengenal pria bernama Benjamin.

"Baru-baru ini aku mendapati bahwa makalah yang telah aku kerjakan selama berbulan-bulan tiba-tiba muncul di publik, aku bahkan belum meriliskan!"

"Nampaknya ada orang bernama Benjamin yang diam-diam memotret makalahku, setelah itu dia merilis makalah tersebut tanpa seijinku. Yang mana membuatnya memenangkan sebuah penghargaan."

Katherine yang mendengar hal ini sangat terkejut, dia menggelengkan kepalanya berkali-kali sambil mencoba menyangkal tuduhan Eddie kepada pria yang dia suka. "Tidak mungkin, dia bukanlah orang seperti itu. Dia baik dan juga pengertian, tak mungkin dia melakukan hal kotor seperti apa yang anda katakan!"

"Tenanglah nona, aku tak menuduh anda. Jadi jangan berteriak, tak cocok untuk wanita cantik seperti anda."

"Aku hanya bertanya apakah anda mengenalnya atau tidak, itu saja. Jika benar dia adalah pria baik seperti yang anda katakan, maka kita bisa membuktikan hal itu itu bersama."

"Seperti yang kamu ketahui, membuat makalah adalah hal yang sangat menguras waktu. Untuk mencurinya dariku seperti tak terjadi apa-apa adalah hal yang sangat tercela! Terlebih dia mengklaim penghargaan yang seharusnya menjadi milikku."

Eddie berkata sambil menghela nafas berat...

Ini adalah hal yang telah dia rencanakan, tentu saja semua hal itu bohong. Tapi dia telah memastikan bahwa rencana ini akan berhasil 100%

Terlebih lagi aktingnya juga fantastis, jadi semua ada di dalam kendalinya.

-----

bab 60 ada di patréon:

patréon.com/mizuki77