Bab 50

Annette tak bisa meredam erangan kesenangannya, tubuhnya dipeluk oleh lengan kuat Eddie dengan erat. Adapun punggunnya telah bersandar di tubuh Eddie, dada serta perut berotot milik pria itu terasa sangat hangat dan juga nyaman.

Nafsunya semakin meningkat saat Eddie mulai mengecup lehernya.

"Eddie... Kamu bisa menggerakkannya sekarang." Annette berkata sambil sedikit mengatupkan bibirnya. Dia tak pernah mencoba seks Anal sepanjang hidupnya, oleh karena itu dia ingin Eddie bertindak tak terlalu keras...

"Baiklah." Dengan ringan, Eddie menggigit daun telinga Annette sambil mulai menggerakkan pinggulnya secara perlahan.

"Uhmmm!" Annette merintih, dia merasakan sedikit rasa sakit, tapi kenikmatannya lebih banyak ketimbang rasa sakit tersebut.

Eddie terus bergerak dengan lambat, pergerakan pinggulnya menjadi lebih aktif seiring berjalannya waktu.

Annette merasakan sedikit rasa sakit pada lubang analnya, tapi dia tetap mencoba menyesuaikan. Rasa yang dia rasakan kali ini adalah sebuah rasa yang tak pernah dia alami sebelumnya. Dia tak ingin mengakui hal ini, tapi rasa ini sangat aneh yang mana membuatnya menjadi kecanduan.

Beberapa menit kemudian, suara benturan antar daging terdengar keras di dalam ruangan lab. Mereka tak khawatir erangan mereka akan terdengar dari luar karena setiap ruangan di gedung ini telah diberi peredam.

Setiap kali Eddie menarik tombak naganya, Annette akan merintih dengan kesenangan. Ketika Eddie memasukkannya kembali, maka wanita itu akan menjerit keras sambil memeluk Eddie dengan erat.

Lima belas menit berlalu, Annette merasa bahwa dia telah berada di ambang orgasme. Tanpa sadar pantatnya bergerak sendiri, mencoba mempercepat orgasmenya.

Tapi Eddie punya rencana lain. Pinggul yang sebelumnya saling bergerak telah berhenti, Eddie meraih dua buah kapas milik Annette sambil menarik kedua putingnya dengan jari.

"M-mengapa- Mengapa kamu berhenti... Eddie?" Annette bertanya dengan ekspresi sedih. Rasa senang yang dia rasakan secara konstan tiba-tiba menghilang, tentunya dia akan merasa kecewa.

"Ingin aku melanjutkannya?" Eddie tersenyum.

"Ummm... Tolong..." Annette menjawab dengan suara pelan sambil mengangguk malu, kedua pipinya berubah menjadi semakin merah.

"Seperti yang kamu inginkan." Eddie berkata, setelah itu membuat dorongan kuat ke arah pantat Annette. Di saat yang bersamaan, jari-jarinya masih bermain dengan kedua payudara Annette.

"Ummm~!" Annete merintih sekali lagi. Hampir saja mencapai orgasme yang telah dia tunggu-tunggu.

"T-Tolong jangan goda aku... Segera gerakan pinggulmu dengan liar seperti sebelumnya!"

Eddie menjawab permintaan Annette dengan tindakan. Salah satu tangannya turun ke arah perut setelah itu menuju ke arah bibir bawahnya yang telah basah. Dengan lembut, jari-jarinya bermain dengan klitoris milik Annette, sedangkan penisnya menembus lubang pantat Annette tanpa henti.

Serangan gabungan ini membuat Annette merasakan euforia yang tak pernah dia alami sebelumnya.

Rasa malu yang sebelumnya ia rasakan telah hilang digantikan oleh nafsu yang menggebu-gebu!

Rengekan senang tak henti-hentinya dia lantunkan. Nampaknya kesenangan ini tak mampu dia tanggung, bahkan matanya mulai buram karena kenikmatan surgawi ini!

"Ya! Teruskan Eddie, ah, ah, ah... Sangat nikmat~" Annette berteriak, tak lagi perduli jika suaranya terdengar keras.

Kata-kata Annette membuat Eddie semakin bersemangat. Tanpa ragu dia langsung mencaplok bibir mengkilap wanita cantik itu.

"Aahh~" Annette merintih, pantatnya menjepit penis berdenyut-denyut milik Eddie sedangkan bibirnya saling terhubung.

Di saat yang bersamaan, dia merasakan rangsangan dari bagian tubuhnya yang lain.

Annette memposisikan pantatnya lebih tinggi, mencoba untuk membuat penis Eddie masuk lebih dalam.

Eddie menggedor lubang itu berulang kali dengan kecepatan yang stabil. Setiap dorongannya menghasilkan kesenangan yang tak akan pernah dia lupakan.

Tubuh Annette mulai mengejang, sedangkan lidahnya mulai terjulur, air liurnya mengalir melewati bibirnya.

Annette merasa sangat terangsang sampai-sampai dia tak mampu berpikir dengan jernih. Pinggulnya bergerak sendiri seakan-akan lapar akan rasa kesenangan yang dialami pantatnya saat ini.

Tanpa sadar, Annette mulai mengucapkan 'sumpah' setia serta hal-hal mesum yang lain.

"Ahh, ahh, ahh... Eddie- A-Aku sangat mencintaimu!" Annette meraih kepala Eddie, setelah itu mengambil paksa bibir lawan. Sebelumnya dia selalu menjadi penerima, sekarang dia yang menjadi seorang pemberi!

Kesenangan yang dia rasakan menjadi lebih intense. Annette tak bisa mengatasi dua stimulan yang dialami oleh pantat dan juga vaginanya saat ini.

Dan benar saja, beberapa saat kemudian vaginanya menyemprotkan cairan cinta!

"Uhmmm~" Annette mengerang keras. Lubang pantatnya terus berdenyut-denyut saat vaginanya tak berhenti mengeluarkan madu hasil cinta mereka berdua...

-----

dukung saya di;

patréon.com/mizuki77

ko-fi.com/mizuki77