Bab 108

Eddie melihat data G-Serum yang telah diberikan oleh *cough* istri masa depannya.

G-Serum dapat digunakan sebagai bahan penguat untuk T-Serum, peningkatan ini tentunya akan sangat membantunya.

Varian campuran antara T-Serum biasa serta G-Serum akan menghasilkan sebuah serum unik yang akan mempertahankan kesadaran pengguna serta efektivitas tempur supernya.

Tapi harga dari menggunakan Serum ini cukup mahal, jika Eddie menggunakan konsep serum baru ini, maka dia akan berubah menjadi seperti para Tyrant, walaupun masih mempertahankan tubuh manusia, tapi masih tak bisa dikatakan seorang manusia.

Tentunya Eddie tak menyukai konsep ini, dia ingin menjadi kuat, bukan menjadi senjata bio!

Hal lain yang dapat dilakukan konsep serum baru ini adalah; Dengan menggabungkan T-Serum serta G-Serum, serum ini juga dapat merubah seorang pria menjadi seorang wanita sepenuhnya.

Ingin operasi untuk menjadi seorang wanita? Tidak perlu, lebih baik gunakan serum ini.

Meski begitu, konsep serum ini tidaklah mubazir. Untuk sekarang masih perlu ditingkatkan.

***

Lab bawah tanah, tempat Annette bekerja.

Saat Annette mengemasi barang-barangnya, tiba-tiba dia merasa mual dan ingin muntah...

Hal ini sangat mengejutkan Annette, dia dan William tak pernah 'bersentuhan' semenjak bertahun-tahun yang lalu setelah G-Virus pertama kali ditemukan.

Jelas anak yang dikandungnya sekarang ini bukanlah anak William!

Dalam hati Annette merasa telah menjadi istri yang buruk, yang mana membuatnya merasa sangat malu.

***

Di saat yang sama Eddie dan Svetlana pergi ke toko senjata untuk mendapatkan pesanan mereka yang telah jadi.

Tak lupa Eddie juga membeli senjata baru serta amunisi untuk tim Serigala yang dia pimpin.

Svetlana mulai merakit senjata apinya, di sisi lain, Eddie mengbrol dengan anak pemilik toko, Emma. "Pernahkah kamu berpikir untuk membuat senjata api yang paling kamu banggakan?"

Ketika membicarakan tentang senjata api, sikap Emma berubah menjadi sedikit fanatik, "Tentu saja, aku punya beberapa ide untuk menggunakan efek elektromagnetik untuk meningkatkan daya kekuatan senjata api." Emma mengangguk beberapa kali.

"Hanya saja, tingkat teknologi saat ini masihlah jauh untuk mencapai mimpi itu. Jikapun ada dan konsep yang aku pikirkan sangat mungkin untuk dibuat, pasti akan ada banyak trial."

"Keterbasaran senjata serta kenyamanan yang terlalu rendah membuat senjata itu menjadi tidak praktis."

Emma terlihat sedih.

"Mengembangkan senjata elektromagnetik?" Eddie tiba-tiba teringat akan senjata elektromagnetik yang pernah digunakan oleh militer federal serta senjata anti-biokimia yang dikembangkan di bawah Spencer Memorial Hospital.

"Itu benar! Eddie, sepertinya kamu tahu cukup banyak tentang senjata api." Emma memujinya, dalam hati menjadi lebih ingin tahu akan pria ini.

"Yah, tidak juga. Emma, jika aku memberi anda dana untuk membuat versi eksperimental dari senjata elektromagnetik tersebut, mampukah anda membuatnya?"

"Saya pernah mendengar paman Robert berkata bahwa keterampilan anda dalam merakit serta membuat senjata api lebih baik darinya." Tiba-tiba Eddie memiliki sebuah ide yang berani.

Tentunya bukan 'ide' seperti yang anda bayangkan. Melainkan sebuah ide untuk merekrut mekanik cantik ini untuk membantunya mengembangkan sebuah senjata yang dapat melawan senjata bio!

Eddie sangat jelas tentang apa yang sangat dia inginkan saat ini.

Emma terlihat sangat senang, hobi terbesarnya adalah mempelajari senjata api serta membuat senjata api yang kuat. Adapun bagaimana senjata api ini akan digunakkan, dia tak akan ambil pusing sama sekali.

Tujuan terbesar Eddie adalah untuk mengembangkan senapa elektromagnetik yang dapat menghancurkan monster biokimia! Apapun jenis monster itu, monster itu tak akan mampu menahan kekuatan senapan elektromagnetik.

Cukup tak realistis untuk memperkuat tubuh terus menerus setiap detik dengan Serum, kunci utamanya sekarang adalah memiliki senjata yang kuat.

Bukan tak mungkin untuk menghindari peluru serta peluncur roket seperti apa yang dilakukan oleh Wesker.

Tapi untuk jaga-jaga, senjata api juga lumayan nyaman. Jika bisa menembak, kenapa harus mengerahkan kekuatan fisik?

"Terdengar sulit, senjata yang anda inginkan membutuhkan kalibritass dengan presisi tinggi, laras tahan panas serta penelitian dan pengembangkan lebih lanjut dalam hal energi."

"Senjata plasma memang terdengar sangat luar biasa, tapi senjata ini masihlah senjata teoritis. Pada dasarnya hampir tak mungkin untuk membuatnya menjadi nyata." Emma menggelengkan kepalanya.

"Jangan berkecil hati, Emma, beri diri anda sedikit kepercayaan diri. Aku yakin anda dapat melakukannya."

Eddie tersenyum.

"Aku berencana untuk mendirikan sebuah lab yang berfokus untuk mengembangkan sebuah senjata. Aku ingin anda untuk mengembangkannya, batu saya, Emma."

"Aku berjanji akan menjadikan anda kepala pusat penelitian tersebut!" Eddie menyarankan.

Apa yang diusulkan Eddie bukanlah ide iseng belaka, juga bukan untuk menarik Emma yang cantik ke sisinya.

Dengan dibuatnya senjata sejenis ini, tentunya akan mempermudahnya dalam membasmi monster-monster yang terus bermunculan di kota Raccoon.

Senjata mematikan sekala besar seperti tank dan pesawat umumnya jarang digunakan. Sebaliknya senjata yang dia inginkan lebih cocok untuk operasi kecil yang bisa digunakkan di dalam kota.

Emma berpikir sejenak, beberapa saat kemudian dia menatap mata Eddie dengan ekspresi serius, "Apakah kamu yakin? Hal ini akan sangat mahal,keseluruhan biayanya akan cukup bagimu untuk menikahi beberapa istri serta menghidupi mereka selama bertahun-tahun."

"Tentu saja aku serius, tapi kenapa analogimu terdengar aneh?" Eddie tertawa.

*Pfft*

Emma tiba-tiba tekekeh, "Hal ini karena aku melihat banyak sekali wanita cantik di sekitarmu. Pokoknya jangan sampai mengecewakan kakak Jill, jika tidak aku akan menghajarmu!"

"Lalu, apakah kamu setuju untuk mengembangkan senjata ini?" Eddie bertanya cepat.

"Tentu saja! Selain itu aku juga ingin membantu kakak Jill untuk menjagamu!" Emma tersenyum manis.

"Kamu bisa melakukan apapun yang kamu mau, toh aku tak akan menyembunyikan apapun dari Jill." Eddie mengangkat bahu, terlihat sangat santai.

"Apakah benar begitu? Kamu sangat mengejutkanku, Eddie, hehehe... Terima kasih, sekarang dengan ini aku dapat mewujudkan mimpiku yang sebenarnya!"

"Senjata-senjata ini pasti akan aku buat! Tapi untuk sekarang, aku perlu membantu ayaku menyelesaikan semua masalah pesanannya dulu." Emma menjelaskan dengan nada meminta maaf.

"Tidak perlu terburu-buru, hubungi saja aku kapanmu anda bebas," Eddie melambaikan tangannya, setelah itu pergi sambil mengucapkan selamat tinggal.

Tak disangka, sekarang dia telah berhasil menculik seorang mekanik cantik di sisinya, Eddie hanya bisa terkekeh bangga.

Svetlana di sisi lain datang sendirian sambil membawa aksesoris senjata seberat beberapa ratus kilo.

Robert yang awalnya ingin membantu langsung terlihat kaku dan melongo. 'Kenapa wanita ini sangat kuat!' Dalam hati Robert merasa sedikit malu.

"Paman Robert, terima kasih atas barang-barangnya." Eddie melambaikan tangannya sambil tersenyum.

Setelah Svetlana duduk di kursi penumpang, Eddie langsung menginjak pedal gas dan pergi.

Saat sosok Eddie menghilang dikejauhan, Robert menghampiri putri kecilnya sambil berbisik, "Emma, apakah pria itu berusaha merayumu? Bukannya dia telah menikah?"

"Oh, ayah, kenapa kamu tiba-tiba bertanya hal ini? Kita hanya berbicara tentang senjata!"

"Dia ingin mendanaiku biaya untuk mempelajari senjata api yang kuat. Plus, pemerintah tak melarang kita untuk hanya menikahi satu istri saja!" Emma langsung memalingkan wajahnya, anehnya pernyataan akhir yang dia lontarkan tampak sangat aneh.