Bab 219

"William melarikan diri, apakah kamu tahu hal ini? Sungguh luar biasa bahwa seorang pria yang ditembak puluhan kali masih dapat bertahan hidup." Sergei berkata sambil terus menatap Eddie, seolah-olah pira itu menyembunyikan sesuatu...

"Benarkah? Aku sudah mengantisipasi hal ini sejak lama. Toh orang gila itu terus bekerja tanpa henti, jelas sekali ada hasil yang dia peroleh." Eddie mengangkat bahu sambil terlihat acuh tak acuh.

Sergei mengerutkan kening, "Bagaimana anda tahu tentang hal ini?Apakah kamu pernah bekerja sama dengannya? Apakah kamu tahu tentang G-Virus? Kamu sudah mengumpulkan sampel miliknya?"

Eddie mengangkat jari telunjuknya sambil menggoyangkannya, "Aku tidak akrab dengan William, tapi aku mengenal mendiang istrinya dengan baik. Selain itu, yang disebut G-Srum hanyalah produk setengah jadi, jadi aku tidak terlalu tertarik dengannya."

"Jika tidak ada masalah lain, maka aku harus pergi dulu. Mari minum teh bersama ketika ada waktu, aku akan mentraktirmu, paman."

Saat Eddie ingin pergi, Sergei mengulurkan tangannya untuk menghentikan pria itu. Memberi isyarat dengan pisau yang dia pegang, "Masalah di sini masih belum selesai, tidak ada yang bisa pergi."

"Apakah kamu ingin aku tinggal dan melihatmu pergi melawan monster? Aku tidak memiliki minat seperti itu, paman. Daripada melawan monster, lebih baik bermain anak kucing yang seksi." Eddie tertawa mesum, mencoba mengabaikan citranya sendiri.

Sergei menjadi muram, dia memutuskan untuk memberi pria itu pelajaran, tapi ketika dia ingin melakukannya, tiba-tiba dia mendengar seseorang datang untuk melapor.

"Pak, lapor! Kami menemukan monster di selokan. Sepertinya monster itu adalah Dr. William!"

"Hmph, kamu bahkan tidak bisa menahannya." Sergei mendengus, dia menendang prajurit yang melapor itu. Setelah itu dia berjalan ke daerah selokan sendirian.

Daerah utara telah menjadi daerah yang terkena dampak paling parah, selain itu sudah muncul beberapa monster G yang sudah mencapai tahap dewasa.

Hanya pasukan khusus bersenjata berat yang dapat membunuh mereka, tapi semua prajurit yang ada di dalam misi kali ini hanya memiliki senjata ringan dan beberapa granat saja.

Eddie memutuskan untuk mengikuti Sergei, mencoba melihat situasinya.

Begitu mereka tiba di wilayah utara, tampaknya semua anggota tim pasukan khusus Umbrella terlempar ke arah dinding baja.

Sergei merasa terganggu dengan banyaknya lintah dan kecoak mutan di sini. Selain itu dia juga melihat Dr. William yang telah berubah menjadi monster!

William masih memegang tongkat besi yang sama, tangan kanannya juga memiliki mata besar!

"Umbrella!" Setelah melihat logo Umbrella di bahu Sergei, William mengaktifkan kebenciannya. Meskipun dia hanya seorang Clone, tapi dia masih memiliki kesadaran dan kebencian terhadap Umbrella.

Sergei mendengus, pisau taktisnya langsung menusuk tangan William, setelah itu dia menendang jatuh William dengan keras.

Seluruh aksinya halus dan mulus, hanya dalam waktu singkat, Sergei mampu melakukan serangan balik, yang mana layak menjadi seorang veteran perang!

Meskipun ditendang dengan sekuat tenaga, William tidak terlihat terluka. Jelas sekali William yang ada didepannya tidak sesederhana kelihatannya. Kekuatannya tidak dapat diremehkan!

Tyrant Ivan segera membawa peluncur roket dan menembakkan RPG itu ke monster di wilayah utara.

Dengan ledakan peluru roket, suhu tinggi yang membakar membunuh banyak sekali monster G dewasa dan kecoak mutan. Monster-monster lainnya yang terkena dampak juga terbang!

"Apakah G-Serum memiliki efek seperti itu?" Gumam Sergei. Ini adalah pertama kalinya dia bertarung melawan monster G, kekuatan lawan juga sangat bagus. Tapi lengannya sangat menonjol.

*Bang!*

*Bang!*

*Bang!*

Pasukan khusus yang ada di belakang segera menembak. Kali ini mereka membawa senapan mesin berkaliber tinggi yang sebelumnya tersedia di dalam lab.

Larasnya sangat panjang, hal itu kondusif dalam percepatan peluru dan meningkatkan kekuatannya. Tapi membawanya sangat tidak nyaman karena berat dan besar senjata itu.

"Mulailah program penghancuran diri bagian utara." Sergei siap untuk meledakkan tempat ini tanpa berpikir.

Sebenarnya dia memiliki bentuk kedua yang mampu membasmi semua monster di sini, tapi dia tidak perlu menggunakannya.

Dia masih ingin membantu Spencer mewujudkan impian pria itu, selain itu dia juga ingin berkembang menjadi lebih kuat. Berubah menjadi wujud keduanya hanya akan menghancurkan dirinya sendiri. Dia tidak akan bertindak sebodoh itu!

Eddie memandang hal ini sambil mengangguk, "Paman Sergei, jika tebakanku benar, William seharusnya telah menggunakan G-Serum. Tampaknya hal ini akan menjadi data eksperimen yang bagus, aku akan menyerahkan hal ini kepadamu. Kalau begitu aku pergi dulu."

"Huh!" Sergei tidak menjawab. Meskipun dia tidak mempercayai Eddie, tapi dia perlu memberinya perlakuan khusus karena Alex mempercayainya.

Untuk sekarang dia hanya bisa menanggung kesombongan anak itu. Semuanya demi keabadian Spencer!

G-Serum memerlukan penelitian yang lebih lanjut, jika tidak ditingkatkan, maka G-Virus akan menumbuhkan kesadaran diri sendiri dan secara bertahap akan menelan kesadaran sang pengguna Serum tersebut.

Hal ini bukanlah keabadian, melainkan kematian!

Selain itu atribut monster bermata banyak juga membuat Eddie tidak menyukai G-Virus. Dia bisa menerima wanita cantik dari semua jenis ras, tapi monster bermata banyak yang menjijikkan? Mari lupakan pemikiran itu. Mereka bukanlah manusia, tapi monster!

Keluar melalui pintu masuk utama, Eddie buru-buru mengenakan jubah dan tudung untuk mencegah identitasnya terungkap serta difoto oleh para wartawan.

Kembali ke apartemen, Moira dan lainnya sudah beristirahat di apartemen itu.

Sementara January, Yoko Suzuki dan Becca sudah pergi untuk menangani Server Host Red Queen di truk.

"Bersiaplah, kita harus segera pergi. Kota Raccoon tidak lagi aman." Eddie memerintahkan.

"Ada apa, sayang? Barry menelpon bahwa kita akan berkumpul besok di bar. Kamu terlihat sangat terburu-buru, apakah kita harus meninggalkan kota Raccoon sekarang?" Jill mendekat sambil membawa kopi.

"Tidak sekarang, tapi kita harus segera bersiap-siap. Mungkin dalam beberapa hari kita akan pergi." Eddie berkata sambil memandang matahari yang mulai terbenam dari balik jendela.

-----

read chapter 404 on;

patréon.com/mizuki77