Bab 326

"Vaksin eksperimental? Bukankah kamu sudah punya vaksin?" Eddie mengangkat alisnya.

Kebanyakan vaksin memiliki berbagai efek samping, hanya ada satu vaksin yang tidak buruk di pasaran sejauh ini. Tapi dia tidak tahu mengapa vaksin skala besar tidak dipilih untuk di produksi. Apakah ada kesepakatan kotor?

Dawning membuat tindakan mencemooh, "WP Pharma adalah perusahaan farmasi biasa, tidak terlibat dalam produksi bioweapon. Perusahaan kita bertanggung jawab untuk mengembangkan vaksin yang sesuai, bagaimanapun Virus berubah sepanjang waktu, dan vaksin sendiri tidak statis."

"Aku tahu hal ini. Mainkan permainan yang kamu inginkan, aku tidak punya waktu untuk membual denganmu." Eddie melambaikan tangannya, dia tak akan repot berbicara panjang lebar dengan penjahat yang satu ini.

Pada saat ini, Morgan membuat panggilan telepon secara tiba-tiba, "Eddie, apakah anda telah sampai di Edonia? Menurut informasi, tempat itu memiliki cabang Umbrella yang menjual bioweapon kepada angkatan bersenjata kebebasan di daerah itu."

"Hal itu termasuk semua jenis eksperimen yang gagal. Kamu bantulah Rachel dalam misi mereka." Kata Morgan dengan suara otoritas.

"Apa untungnya hal ini bagiku?" Eddie mengerutkan kening.

"Saya akan memasukkan semua jet tempur anda ke dalam daftar F.B.C. kita. Anda akan dapat terbang ke mana-pun anda mau dan tidak akan ada yang mencoba menghentikan anda." Kata Morgan.

"Saya mengalami kerugian lebih banyak dalam transaksi ini. Beritahukan penanggung jawab di negara ini bahwa aku akan membangun pabrik untuk memulihkan ekonomi negara ini. Tapi kamu harus memberiku diskon terbesar." Eddie mengusulkan sebuah kondisi yang cukup berlebihan.

"Oke, deal. Bergegaslah ke Rachel, misi ini sangat penting." Setelah berpikir sejenak, Morgan setuju. Uang? Baginya uang tidaklah penting, untuk orang yang telah memiliki kekayaan tak terbendung, apa yang dia ingin capai adalah kekuasaan.

Eddie dan Claire berpisah di kota. Claire pergi untuk mengurus persediaan, sedangkan Eddie pergi menemui Rachel. Sepertinya Rachel telah dipromosikan sebagai kapten tim F.B.C.

Datang ke kamp F.B.C, kamp militer di sini sama seperti kamp militer lain, hanya saja prajuritnya bertanggung jawab untuk mengurus senjata buatan, yaitu monster.

Sosok Rachel masih terlihat sama, rambutnya bergelombang dengan poni yang menutupi kedua matanya. Eddie tidak tahu bagaimana wanita itu dapat melihat dengan gaya rambut seperti itu. Tapi yang jelas wanita itu terlihat sangat menawan dan juga anggun, dia adalah agen wanita ganda yang sangat mengesankan!

"Selamat datang, Dr. Eddie. Anda memiliki pengalaman dalam menangani monster-monster ini, saya sangat senang untuk bekerja sama dengan anda." Rachel memeluk Eddie sebagai salam sambutan.

"Terima kasih. Aku datang ke sini hanya untuk melihat-lihat saja. Kekuatan utamanya tetaplah anda."

"Tidak perduli makhluk apa itu, selama anda menargetkan kepala mereka, maka mereka akan mati. Bahkan kecoak tidak bisa hidup tanpa kepala." Eddie menjelaskan pengalamannya sendiri dengan sangat sederhana.

Ada seorang wanita dengan rambut cokelat pendek dalam seragam militer dan seorang pria paruh baya di sisinya.

"Perkenalkan, ini adalah Jessica Sherawat, penembak jitu elit kami. Dan ini Parker, komando kita yang tangkas. Keduanya adalah bagian dari operasi kali ini." Rachel membuat pengantar singkat.

"Jessica?" Eddie berkata dengan ekspresi penasaran.

"Apa?" Sherawat mengerjab, tanpak bingung. Apakah pria itu mengenal dirinya?

"Bukan apa-apa, aku memiliki teman yang memiliki nama yang sama dengan anda." Eddie dengan santai membuat alasan.

"Yah, sebenarnya anda dapat memanggilku dengan sebutan Sherawat, semua temanku memanggilku begitu. Orang yang tidak mengenalku akan menyebutku Jessica." Sherawat menjawab dengan senyum menawan. Meskipun sikapnya cukup meyakinkan, tapi perlu anda ketahui, dia adalah mata-mata multi-fasad.

"Oke, jika tidak ada urusan lain, mari berangat lebih awal. Singkirkan monster-monster itu lalu kembali dan makan." Eddie memberi usulan.

Rachel mengangguk, "Tim khusus akan memimpin di depan, dan pasukan besar di belakang akan maju secara perlahan. Kita akan menghancurkan musuh secara bertahap."

"Tidak masalah." Eddie mengangguk.

Sherawat dan Parker tidak memiliki pendapat lain. Bos mereka telah berbicara, mereka secara otomatis tidak akan mencoba berpendapat.

Asisten Eddie, Cindy juga telah merubah pakaiannya menjadi pakaian tempur. Setelah mengganti setelannya, dia sekarang terlihat lebih heroik.

Edonia adalah daerah kecil yang telah dilanda perang sepanjang tahun. Ini adalah hal lumrah yang terjadi di Timur Tengah, setiap hari akan ada perang, tapi tidak ada krisis kelaparan karena melimpahnya minyak di sini.

Eddie berjalan di depan dengan senapan di genggamannya. Lingkungan di sini dipenuhi dengan rumah adat istiadat nasional yang sangat khas. Tidak ada gedung yang terlalu tinggi, kebanyakan hanya dibangun sampai tiga atau empat lantai saja. Semua bangunannya juga dibuat dengan batu bata dengan lingkungan yang sedikit berpasir dan berdebu.

Jalanan realtif sempit, dan tangisan para warga dapat terdengar dari kejauhan. Suara tembakan yang tak henti-henti juga terdengar.

Helikopter mulai lepas landas, tugas mereka tak lain untuk memindai kota untuk memastikan apakah ada monster atau tidak. Sedangkan di darat tim khusus mulai bergerak maju.

Eddie menemukan sesuatu yang berbeda. Para warga sipil yang dia temukan meninggal di rumah tidak meninggal karena tertembak, melainkan karena kematian alamiah.

Pemikiran buruk melintas di benaknya, "Rachel, mayat-mayat di rumah itu perlu di tembak di kepala. Orang-orang itu kemungkinan besar telah terinfeksi."

"Grrr!" Suara non-manusia terdengar dari dalam rumah, dan sebagian besar rumah yang baru saja dilewati juga muncul suara-suara mengerikan itu.

Rachel segera memberikan perintah, "Semua orang harap berhati-hati, ada zombie di dalam rumah, tembak mereka tepat di kepala. Jika anda melihat mayat, anda perlu menembak mereka di kepala sebelum pergi."

Karena perintah cepat itu, banyak zombie yang baru saja bangun langsung mati karena tembakan ganas tim khusus yang dipipin oleh Rachel.

Prajurit F.B.C. umumnya tidak diperlengkapi dengan baik. Dengan pengingat titik lemah para monster itu, zombie itu akan dapat diatasi bahkan jika prajurit yang datang kurang berpengalaman. Kecuali mereka lewat sudut-sudut yang gelap, persentase kematian sangatlah kecil.

Ada sedikit keraguan dan rasa ingin tahu di mata indeh Sherawat, mengapa pria ini tahu titik lemah para monster ini? "Dr. Eddie, apakah semua yang ada di Raccoon City merupakan mimpi buruk bagi anda?"

"Semua? Tidak semua masuk ke dalam hitungan. Lagi pula saya belajar banyak di Raccoon City. Meskipun Raccoon City tidak seindah dulu lagi, saya kadang-kadang akan merindukan waktu saya ketika tinggal di sana."

"Saya juga bertemu banyak teman di sana, meskipun kebanyakan dari mereka telah mati. Ingatan-ingatan buruk ini tidaklah bagus, tapi hal ini dapat mendorong saya untuk bekerja lebih keras." Kata Eddie.