WARNING! ADULT CONTENT
======================
NOVEL KHUSUS DEWASA - BIJAKLAH DALAM MEMILIH BACAAN

Adalah keluarga Mintarja yang dianggap Viona bertanggungjawab atas hancurnya bisnis rintisan keluarga mereka. Dalam keadaan nyaris terpuruk ia lantas merencanakan pembalasan dendam sekaligus merebut kembali bisnisnya yang dikalahkan keluarga itu. Situasi ini membawa Viona harus menghadapi Ervan, putera tunggal pewaris keluarga Mintarja, sang presdir dari Grup Mintarja yang bergerak dalam bidang Logistik.

Demi menjalankan aksi untuk menghancurkan kredibilitas perusahaan, Viona menyaru sebagai sekretaris presdir. Tak cukup dengan itu ia juga merelakan diri diam-diam dipacari seorang bawahan Ervan yang menjadi saksi kunci penggelapan perusahaan pada skala raksasa. Yang Viona tidak menyangka ialah bahwa situasi berjalan di luar dari yang diharapkan. Tujuannya sepertinya segera tercapai, tapi terpuaskankah ia dalam pelampiasan dendamnya? 
Apalagi ia lantas tersadar bahwa petualangan liarnya menimbulkan hal baru yang sulit ia tolak dimana terbangkitkan suatu hasrat membara yang selama ini rapi terkubur di balik wajah innocent dirinya.

Terpuaskan

 Rekannya setuju dan penandatanganan pun selesai. Kini rekaman CCTV pun diputar. Bram menyaksikan dengan pilu karena ketakutan dan kekhawatirannya terbukti bahwa Viona memang tidak pernah sendiri. Rekaman CCTV menunjukkan pada waktu sejam setelah keberangkatan Bram, dalam keadaan topless, Viona menggandeng seorang pria Papua ke dalam kamar sekembalinya dari kolam renang. Sinar matahari yang memancar dari arah jendela membuat kulit orang itu berkilat. Terlihat sepintas ornag itu menyeringai atas keberuntungan yang menyertai. Luar biasa. 


 Ini jelas sangat menyakitkan bagi Bram. Membangkitkan rasa cemburu dan marah. Dan rasa negatif itu makin menjadi-jadi setelah rekaman menunjukkan bahwa orang Papua itu baru meninggalkan kamar lebih 1,5 jam kemudian. 


Love You, But Can't Marry YOu