Dikejar ketakutan karena anak buah Ervan mendatangi rumahnya, Shirley berminat pulang ke kampungnya di Sumatera. Di bangku pojok bis yang mengantarnya, sesuatu terjadi. Akibat terlalu lugu ia percaya saja ketika diberi minuman yang membuatnya terkantuk. Ketika sadar dikerjai, situasi sudah terlambat.
Shirley ingin berteriak tapi terhalang kantuk yang makin menjadi. Ia melawan ketika Haikal, si pelaku, dengan berani dan kenekadan luar biasa melepas blouse. Walau pria itu harus berjuang keras, bermenit-menit kemudian ia berhasil membuat blouse tersampir di pinggang. Menyajikan tubuh topless. Pemandangan payudara montok, putih, dengan putting kemerahan mencuat membuat Haikal melotot. Detik berikutnya ia mulai mengenyoti pentil satu demi satu.