Setibanya di dermaga, Solor disambut oleh hiruk-pikuk aktivitas. Dermaga batu putih itu penuh dengan orang-orang yang sibuk menurunkan muatan dari perahu. Bangunan-bangunan di sekitarnya, terbuat dari batu putih yang sama, berdiri dengan megah, mencerminkan keselarasan dan kekuatan kota ini.
Solor menaiki Wus Wus, kemudian melanjutkan perjalanan menuju gerbang utama Wulansana. Gerbang itu adalah sebuah gapura megah berukir motif bulan sabit, dijaga oleh penjaga berseragam putih dengan aksen emas. Mereka menyambut Solor dengan hormat, membuka jalan menuju kota.
Jalan menuju pusat kota dihiasi taman-taman yang terawat indah, dengan bunga-bunga cempaka putih yang semerbak. Di sepanjang jalan, tangga-tangga batu yang luas membawa Solor lebih tinggi, menuju wilayah pusat pemerintahan kota Wulansana.