Serangan Serigala Lapar

"Yong Tuoli peganglah pedangnya!" pinta pemuda berambut ikal berwarna hitam kehijauan, Lok Yelu, menyerahkan pedang ringan kepada pemuda yang tengah melamun menatap kosong ke depan.

Pemuda yang dipanggil Yong Tuoli itu mengerjapkan matanya lalu melirik ke arah Lok Yelu yang tengah menyerahkan pedang tipis, ringan dan tentunya sangat tajam kepadanya dengan tatapan mata ketegasan di dalamnya. Yong Tuoli mengambilnya dengan cepat, ia segera mengambil posisi berdekatan dengan Lok Yelu dan saling membelakangi. Lok Yelu berkata pelan, "Kamu berhati-hatilah, Yong Tuoli."

Yong Tuoli menyahut dengan posisinya siap menyerang, "Kau juga."

Mereka berempat tengah dikepung segerombolan serigala liar yang kelaparan. Qing Yu sudah menyerang dengan sekuat tenaga dengan cepat, namun bukan berarti ia tidak terluka sama sekali. Qing Yu malah terluka sangat parah, banyak sayatan dari cakaran serigala mengenai tubuh indahnya. Ia tidak sendiri, dibantu oleh Zhuxiang Qing Yu menyerang secara bersamaan, kerjasama keduanya cukup bagus tapi tetap mereka masih anak remaja yang sangat muda, tubuh mereka juga tidak terlalu terasah jadi sekuat apapun mereka, mereka tetap akan kalah dari segerombol serigala berbulu abu-abu di depan mereka. Tidak kalah dengan mereka segerombol serigala berbulu abu-abu itu juga sangat handal dalam kerjasama. Mereka juga sangat cerdas.

Si gendut Yan Kaibo, ia sendiri berkali-kali menghela nafasnya yang tersengal-sengal. Lelah harus menghabiskan energi untuk melawan segerombol serigala yang sama sekali tidak ada habisnya.

"Yan Kaibo kamu masih tahan?!" tanya Lok Yelu penuh khawatir kepadanya, sebab pemuda gendut itu sendirian menyerang serigala tanpa bantuan mereka.

"Tenanglah teman, aku ini tidak selemah yang kalian pikirkan, sebaiknya kau khawatirkan temanmu itu, Yong Tuoli, takutnya dia akan pingsan," katanya tertawa pelan.

"Berhentilah bercanda kalian di saat genting seperti ini!" omel Qing Yu tetap fokusnya melawan binatang di hadapannya dengan bantuan Zhuxiang.

"Hei Qing Yu sayang, kamu jangan terlalu serius. Tidak baik hidup terlalu serius," ujar Yan Kaibo menggoda gadis cantik yang sangat lincah dari jaraknya yang lumayan jauh dibelakangnya.

Qing Yu berdecis pelan teman gendutnya ini dalam kondisi seperti apapun pasti selalu bercanda.

"Apakah kita akan mati di sini? Binatang ini semakin lama bukannya berkurang tapi semakin bertambah." Zhuxiang menggeleng pelan. "Fokus Zhuxiang, kamu harus hidup demi Ayah, Ibu dan Adik," gumamnya menyemangati dirinya dalam hati.

"Zhuxiang kamu tetap fokuslah, jangan lengah!" perintah Qing Yu. Zhuxiang menjawab, "Ya."

Qing Yu juga merasa was-was melihat pertarungan Yong Tuoli yang terlihat ancur. Ia tau pemuda berambut silver itu memiliki energi kecil, kekuatannya bahkan lebih lemah dari wanita, ia saja yang wanita tidak selemahnya. Gadis itu semakin serius dalam bertarungnya. Ia menghindar cakar dari serigala yang hampir mengenai wajahnya. Pedang ganda miliknya ia mainkan mengikuti ritme gerakannya menebas kepala serigala yang dekat dengannya sesenti saja.

Zhuxiang juga membantu Qing Yu menusuk perut serigala dari bawah dengan lincahnya ia melentingkan tubuhnya kebelakang.

Qing Yu mengelap darah yang memuncrat di wajahnya. Ia lalu menatap ke arah Zhuxiang. "Kau hebat Zhuxiang," pujinya kepada pemuda kurus di hadapannya.

Zhuxiang tersenyum tipis. "Kau juga."

Qing Yu lalu menyandarkan pandangannya menatap Yong Tuoli dan Lok Yelu bertarung. Ia melihat Yong Tuoli yang sudah berkali-kali menundukkan dirinya di sela bertarung untuk mengatur napasnya.

Zhuxiang yang melihat Yong Tuoli juga ia berkata kepada Qing Yu. "Kita akan berpencar, kau bantu Yong Tuoli dan aku membantu si gendut Yan."

Qing Yu mengangguk. Ia kemudian melesat ke arah Yong Tuoli membantu pemuda itu bertarung melawan serigala.

Tubuh Yong Tuoli hampir saja terjatuh jika Qing Yu tidak segera melesat dengan cepat ke arahnya. "Berhati-hatilah."

"Hos ... Hos ... Qing Yu ... " Yong Tuoli menatap gadis yang menangkap tubuhnya dengan mata sayup-nya yang terlihat jelas ia tengah kehabisan energi.

Qing Yu tersenyum manis. "Kamu pasti kelelahan, kamu bisa istirahat sebentar, aku yang akan membantu Lok Yelu bertarung."

Yong Tuoli sebenarnya merasa tidak enak. Tapi jika ia memaksakan dirinya, bisa dipastikan ia akan menjadi beban mereka. Tubuhnya saja terlihat sangat lemah, bergerak saja sangat kesulitan apalagi membantu. "Aku serahkan ini semua kepadamu, maaf merepotkanmu."

Qing Yu berkata, "Tidak masalah, aku memiliki hutang budi karena kamu membantuku terbebas dari tunangan menjengkelkan itu."

Yong Tuoli tersenyum tipis membalasnya. "Tak ku sangka kamu membantuku hanya untuk membalas budi," gumam Yong Tuoli sembari ia berusaha berjalan menuju dekat pohon dan bersandar padanya.

Yong Tuoli menutup kedua matanya. Berusaha mengatur nafasnya dan menyilakan kedua kakinya yang terasa mati rasa. "Energi di sini saling bertolak belakang dari duniaku, aku menjadi kesulitan mengumpulkan energi kecuali dari makanan."

Zhuxiang merasa sedikit kesal dengan hewan berbulu abu-abu itu yang terus menambah seiring berjalannya waktu. Ini masih siang belum malam, palu bagaimana nasib mereka jika hari sudah beranjak malam, tidak bisa terbayangkan lagi apa yang akan terjadi kepada mereka. Sambil menarik belati miliknya, Zhuxiang melesat ke arah Yan Kaibo sampai mengambil posisi di depannya menyerang serigala berbulu abu-abu lumayan banyak di hadapannya.

Yan Kaibo tersentak, ia tak menyangka temannya yang bertubuh kecil kurus ini memiliki kecepatan yang tidak bisa terlihat oleh matanya. Pemuda kurus itu terus memainkan belatinya memberikan luka besar pada beberapa serigala dengan gerakan lincahnya.

Yan Kaibo tidak bisa diam saja melihat temannya melawan rombongan serigala sendirian. Ia juga ikut membantu menyerang menggunakan kekuatan penuhnya. Merobek mulut serigala dengan tangan kosongnya. Menumbuk perut serigala sampai terjatuh terkulai lemas di tumpukan salju. Ia juga menginjak-injaknya dengan kaki besarnya.

"Kamu ingin memakanku, yang ada aku yang akan memakanmu, dasar segerombolan serigala bodoh! Sepertinya sedap juga kalau kamu dijadikan daging bakar." Memikirkan soal makanan Yan Kaibo menjadi ngiler sendiri. Ia jadi lapar kan~

"Kau jangan banyak bicara, masih ada serigala lain yang perlu kau lawan. Jangan kau pikirkan makanan dulu! Kau sama saja seperti Yong Tuoli!" teriak Zhuxiang mengomelinya. Tak habis pikir dengan temannya yang satu ini, makanan-makanan saja yang selalu dipikirannya sama seperti Yong Tuoli, mungkin keduanya bisa dikatakan seperti saudara kembar sama-sama doyan makanan.

Yan Kaibo kaget, ia terkejut dengan teriakan Zhuxiang sampai menyadarkan lamunannya yang membayangkan setumpuk makanan yang ada di hadapannya. Ia baru sadar bahwa ia masih dikepung segerombolan serigala liar. "Astaga apa yang aku lakukan?" Yan Kaibo menepuk pelan jidatnya.

Di sisi lain Lok Yelu, ia dan Qing Yu saling membantu satu sama lain melawan serigala yang hampir saja menyerang mereka dari kedua sisi, belakang dan depan. Mereka perlu berhati-hati, selain mereka menjaga diri sendiri mereka juga menjaga Yong Tuoli yang kini tengah duduk bersila menutup matanya menetralkan dirinya yang sudah kehabisan energi.

Pedangnya menghalau mulut serigala yang dekat dengan wajahnya. Ia menahannya dengan kuat. Walaupun tubuhnya tidak sekurus Zhuxiang, Lok Yelu yang merupakan tulang muda sangat sulit untuk menahannya. Saat tangannya sudah terasa mati rasa menahan kekuatan serigala yang lebih besar darinya. Lok Yelu sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi kepadanya. Ia menutup matanya, kekuatan tubuhnya langsung menurun secara drastis dan dorongan kuat mulut dari serigala sudah akan mengenainya. "Maafkan aku, Ibu ... "

D'bam!

Serangan besar yang sangat kuat menghantam serigala dalam sekali serang sampai membuat serigala itu terlempar cukup jauh dan menabrak pohon dengan sangat keras dan membuat serigala itu mati seketika.

"Eh ... "

Semuanya terkejut dengan apa yang terjadi. Itu kejadian yang tak terduga dan itu begitu cepat. Itu serigala yang akan memakan Lok Yelu sebelumnya dan sedikit lagi akan memakannya, hanya beberapa inci lagi tak perlu hitungan detik. Tapi serangan itu langsung sekejap membunuh serigala itu. Siapa yang membunuh itu?