“Es teh manisnya udah jadi....” Bu Prapti muncul dan meletakkan satu gelas es teh manis yang memang tadi dipesan Adri ke atas meja.
Atas informasi bu Prapti, Adri yang memang sudah haus sejak tadi langsung bergerak ke arah meja dan meminum pesanannya.
“Aduh kemanisan nih. Lain kali gulanya jangan kebanyakan sepert...”
Ucapan Adri terputus ketika terdengar suara Paw Paw terkaing-kaing. Ia menoleh dan melihat Arjun yang baru saja masuk ke dalam kantin. Anak itulah yang tadi menendang hewan itu. Adri yang melihatnya spontan jadi marah luar biasa karena Paw Paw adalah hewan kesayangannya.
Kekerasan Arjun terhadap Paw Paw tidak berhenti di situ. Ia juga menyambar sebotol plastik air mineral dan siap melempar ke makhluk itu yang kini sudah terpojok di sudut ruang. Saat itulah tangannya tiba-tiba ditahan oleh seseorang. Ia menoleh dan melihat pelakunya adalah Adri.
“Ngapai lu nahan-nahan gue?” Arjun membentak.
“Paw Paw itu anjing aku.”