Pria asal Timor berkulit sangat legam itu juga ternyata bekerja paruh waktu di sebuah perusahaan property yang mengurus pembebasan lahan. Suatu tugas yang hanya orang berkarakteristik keras bisa lakukan. Satu hal yang membuat Felix bersedia bergabung dengan Zul – tentu saja ini menurut versinya sendiri – adalah karena Zul mengizinkan Felix bekerja sesuai dengan waktu yang kosong. Zul juga mengizinkan Felix untuk terkadang bekerja lebih lama di perusahaan property itu jika memang tak terelakkan. Bagi Zul, ia memang merasa harus membantu ekonomi sahabatnya.
Zul tak sadar bahwa, seperti dikatakan tadi, Felix itu memang sebetulnya tidak miskin-miskin amat. Ia tergolong berada. Namun ia juga punya agenda lain yang rahasia. Sebuah agenda tertentu yang sampai saat itu masih bersifat misterius.
Pria penuh tato ini memiliki seorang isteri siri, sebuah bahasa halus untuk wanita simpanan. Wanita itu adalah Debbie yang ia tempatkan di salah satu paviliun. Jadi Zul sama sekali tidak tahu bahwa Debbie sebetulnya adalah simpanan Felix. Bagi Debbie, saat Felix menjanjikan bahwa ia akan dicukupi segala kebutuhan, ia tentu saja mau. Atas saran Felix ia tinggal di paviliun.
Dan sekarang, mengenai agenda Felix sesungguhnya dengan mau menerima pekerjaan dan sekaligus tinggal di Griya Alamanda adalah karena alasan rahasia. Saat secara kebetulan pada pertama kali mengunjungi tempat kost itu setengah tahun lalu, Felix menyadari bahwa tempat kost yang dimiliki Zul ternyata banyak ditempati wanita-wanita cantik dan menggairahkan. Ini membuat mata Felix ‘hijau’ menyala.
Tidak semata bahwa ia mata keranjang. Namun alasan utama adalah karena ia bekerja pada seorang mucikari. Seorang sugar mommy, alias wanita yang memiliki bisnis pelacuran dan selalu butuh asset baru yakni wanita-wanita cantik untuk dipekerjakan di sana. Demi memperlancar tugas, sang Momi memberi kebebasan penuh bagaimana cara ‘panen’ mendapatkan wanita-wanita tadi.
Untuk alasan itulah ia mengajak bekerjasama pasangannya, Debbie. Dengan posisi sebagai pemberi nafkah, ia memaksa agar pasangannya itu mendukung rencananya dimana rencana itu adalah bahwa ia bertekad untuk menyusup dan bekerja di tempat kost tadi untuk misi perekrutan. Debbie hanya bisa patuh. Berikut yang dilakukan adalah melalui hipnotis atau cara-cara berbau mistik.
Jadi itulah yang ia lakukan. Bekerja dan tinggal di tempat kost Zul. Kecekatannya bekerja dan kebetulan mengerti soal listrik dan AC membuat pria berumur itu dengan cepat menimbulkan simpati pada Zul sehingga tanggungjawabnya semakin bertambah. Termasuk memasuki kamar untuk melakukan perbaikan ini dan itu. Zul yang melihat kerajinan itu lantas menunjuk seorang pemuda setempat yakni Tito, yang masih ada hubungan famili dengan Gladys, untuk membantu Felix hanya kalau ia memang memerlukan tenaganya. Ia mempercayakan Tito karena alasan bahwa ia adalah keponakannya. Dalam perkembangannya, Felix malah mengizinkan tiga rekan Tito untuk sesekali ikut bergabung bekerja karena urusan di sana memang sangat banyak dan ada dua pembantu di tempat Zul yang mengundurkan diri. Tiga rekan itu adalah Ical, Wahyu dan Topan. Mereka semua sebaya dan tinggal di sekitar Griya.
Selama berbulan bekerja, sudah menjadi pemandangan biasa bagi Felix saat ia memasuki kamar dan paviliun untuk urusan perbaikan. Di semua tempat ia beberapa kali masuk untuk melakukan perbaikan keran air, toilet, atau bahkan kipas angin yang rusak. Sikapnya yang simpatik membuat para penghuni kost tak menjaga jarak padanya.
Saat ini seluruh kamar dan paviliun di Griya Alamanda dalam keadaan terisi penuh. Penyebab utama mengapa demikian tak lain karena Zul sebagai pemilik memberikan kebebasan bagi penghuni kostnya untuk berbuat apa saja. Ia tak mau pusing pada masalah pribadi yang terjadi di sana. Baginya, selama pembayaran lancar semuanya sah-sah saja. Ia tak peduli kalau para penghuni kost menerima pacar atau orang asing dan menginap di sana.
*