Mama benar-benar marah besar malam itu. Ia sedang tidur nyenyak ketika terbangun akibat merasa ada yang aneh pada tubuhnya. Saat kesadarannya pulih ia sadar bahwa kancing daster di bagian dada sudah terbuka. Udara dingin menerpa bagian dadanya yang tak berbalut bra. Tapi tentu bukan itu yang membuat dirinya marah. Ia marah karena ada seseorang yang sedang menghisapi puting payudaranya, dan orang itu tak lain adalah anak tirinya sendiri, Endy!
Tak terlukiskan betapa marahnya Mama. Ia bangun, mendorong tubuh Endy sampai terjatuh, dan mendamprat habis-habisan ulah Endy yang dianggapnya keterlaluan. Kemarahan yang luar biasa membuat Endy buru-buru meminta maaf.
Namun belum lagi satu kalimat selesai, sebuah tamparan dari Mama secara telak mendarat di pipi Endy. Anak itu kemudian pergi keluar kamar dengan bibir berdarah, malu, dan penuh dengan rasa bersalah.
*
Ini pertunjukan Regina yang kesekian.