Di pinggiran sebuah kolam renang yang sepi di sebuah hotel, l terjadi percakapan rahasia antara Yunna dengan seseorang yang tak lain adalah Warsinah. Gadis yang disebut terakhir itu sebetulnya memang mata-mata bagi Yunna demi menggali info sebanyak-banyaknya tentang seseorang yang tak lain adalah Beny, suami Yunna. Warsinah sendiri sebetulnya bukan orang miskin. Hidupnya lumayan. Ia selama ini dihidupi Yunna. Teman, sekaligus kekasihnya. Keduanya sama-sama berbikini dan berbaring di dipan yang disediakan pihak hotel.
“Ada info. Tau gak, aku diam-diam nguping omongan Nadila pagi ini. Dia janjian mau ketemu sama cowok, tapi gak tau cowoknya siapa.”
“Kamu pantau dia. Ikutin dia. Jangan kuatir soal ongkos, nanti aku kirim duit ke kamu.”
“Siap, boss.”
“Pastiin ya, cowoknya itu suamiku atau bukan.”
“Maaf. Emang suami kamu masih gak ngaku?”