WebNovelN A K A L52.45%

Supaya Bisa ML

Sepulang dari salon tempatnya bekerja ia menyempatkan diri untuk singgah di gerobak mie tek-tek mas Gombloh yang kebetulan berhenti di depan tempat kostnya.

“Eh, neng cantik. Baru pulang?”

Dewi duduk di bangku plastik yang ada. “Iya gitu deh. Sibuk di salon mas.”

“Ngerti. Siapa sih yang gak mau dilayani wanita seperti neng Dewi. Udah cantik, muda, bahenol, sexy.”

“Sexy apaan sih. Biasa aja koq,” Dewi tersipu.

“Wuih kalo bini abang kayak gini, tiap hari bikin anak deh. Hehehe…”

Dewi jadi sedih. Jika itu benar, mengapa Trisno begitu jarang menjawab kebutuhan batinnya. Sempat ada kesedihan namun Gombloh tak menyadari.

“Neng Dewi dengan pake rok di atas lutut gitu aja udah sexy lho. Apalagi blazernya potongannya dadanya agak rendah kayak gitu. Seragam baru?”

“Cuma dimodif.”

“Kurang atuh neng. Coba atuh roknya dibikin lebih tinggi. Bikin sejengkal dari lutut.”

“Pendek amat?”