Bab 23. Santi ~ Si Pemilik Tas

"Namanya Deka, kenapa?"

Raut wajah lelaki itu seketika berubah, matanya melebar dengan tubuh terpaku seperti baru saja mendapat berita besar. Hingga beberapa detik, tidak ada satu kata pun yang keluar darinya kecuali tatapan aneh yang menunjukkan bahwa dia tidak percaya dengan apa yang didengar.

Memutar balik kejadian ketika aku menemukan Deka di swalayan waktu itu dan menghubungkannya dengan nama lelaki yang ada di depanku ini. Jika Kak Jalak yang dimaksud Deka adalah Jarak, maka ini menjadi sebuah keajaiban yang besar. Tuhan selalu memiliki cara lain untuk menemukan dua manusia yang jauh sekali pun. Ini berarti misi kami untuk menemukan kakak Deka berhasil tanpa disadari.

"Apa Deka memanggilmu Kak Jalak?" tebakku yang dibalas dengan anggukan cepat Jarak.

"Dia hidup? Beneran dia hidup, kan? Saya nggak mimpi, kan?" ucapnya dengan intonasi cepat. "Tolong beritahu saya kalau ini bukan mimpi."