BAB 08 : Kenalkan Raditya

Disini lah saka dia sedang berada di kelas, kelasnya kosong mungkin para muridnya sedang berada di kantin.

"Untung sepi!."

Belum saja waktu tenang Saka di mulai, sudah ada yang mulai menggangunya.

"Saka kenapa lu bisa sekolah?." Tanya Jolie

Ya Jolie lah orangnya dia yang sudah mengganggu waktu berharga seorang saka, sedangkan saka hanya mendengus kesal dengan teman perempuannya ini.

"Bisa lah." Sahut Saka

"Ya intinya apa?."

"Gak jadi di skors, paham!."

"Apa karena si Evans?." Goda Jolie

"Ya."

"Woww jadi berita tadi pagi, bener dong."

"Maksudnya?." Bingung saka, berita apa?

"Lu ama si Evans trending topik di sekolah baru ini, lu disebut-sebut pacaran ama Evans bener gak sih?."

"APA!" Suara lantang saka bergema di dalam kelas

"Gak usah teriak-teriak juga kali." Jolie langsung menutup telinganya

"Ini pasti ulah para fudan ama fujo ini!." Saka menggertak giginya kesal

"Sabar saka!."

"Bodo amat lah."

"Eh itu kepala ama pipi lu kenapa?." Jolie baru menyadari luka yang terlihat di kepala dan pipi saka

"Kecelakaan kecil."

"Kok bisa luka?."

"Ya bisalah Jolie, namanya juga kecelakaan dan pasti wajar ada luka, lu ini goblok jangan di pelihara."

"Goblok gini gua selalu peringkat tiga dari kelas sepuluh dulu, dan masih bertahan sampai sekarang dari pada lu?" Sindir Jolie

Saka yang mendapatkan sindiran itu langsung memilih diam, pandangannya langsung menatap kearah keluar jendela.

"Saka apa lu marah, apa omongan gua nyakitin perasaan lu?."

Saka masih tidak bergeming, dia terus menatap keluar jendela dengan tangan yang jadi tumpuan dagunya.

"Saka gua ngomong ama lu ini, bukan ama setan." Jolie kesal karena omongannya terus di abaikan begitu saja

"Lu pergi aja jolie gua pengen sendiri, gak usah ganggu." Ujar saka, masih belum menatap Jolie

"Lu marah?."

"Gak."

"Lu kesel ama gua?."

"Gak."

"Lu kenapa sih?."

Jolie sungguh bingung, apa dia membuat hati saka terluka karena ucapannya?

"Jolie asal lu tahu, gua gak pengen memperpanjang masalah. Jadi lu gak salah cuma gua aja yang gak pengen di ganggu, sebaiknya lu ke kelas masa iya kakak kelas selalu maen ama adek kelasnya?." Jelas saka sambil menatap Jolie

"Yaudah gua ke kelas dulu, eh terus lu gak bawa motor hari ini tadi kan lu berangkat bareng ama si Evans?."

"Ntar gua bisa naik angkutan umum."

"Bareng gua aja, pasti gua antar lu pulang dengan selamat."

"Hmm."

"Nah gitu dong, gua ke kelas dulu nanti kalo butuh sesuatu tinggal cari gua, pasti gua selalu ada buat lu." Ucap Jolie, langsung pergi dari kelas saka

Saka menatap kepergian Jolie, dia berpikir apa dia akan mendapatkan masalah nanti karena Evans?

"Papa saka kangen, kapan papa bangun saka minta maaf jika saka gak jadi anak yang baik." Batin Saka

Selama ini saka terus kesepian, walaupun ada kehadiran seorang teman bagi saka hidupnya masih di kalang kabut.

"Kesepian sudah menjadi temanku, musik menjadi penghibur perasaan yang kosong ini, teman adalah tawa canda yang selalu ada, aku yang selalu menyusuri jalan sudah menjadi penenang tersendiri yang indah."

Memang benar sepi sudah menjadi temannya, musik sudah menjadi penghibur perasaannya,teman adalah penghibur terbaiknya, sedangkan ia yang menyukai balapan sudah menjadi penenang jiwanya, begitulah kehidupannya tidak ada momen yang indah untuk di kenang saat masa remajanya saat ini.

"Ehh saka lu sendiri disini?." Tanyanya

"Maaf anda siapa?." Saka bertanya kembali, orang yang berada di kelas bersamanya ini cukup asing

"Gak usah formal gitu, kenalin gua Raditya nama lu saka kan?."

"Ya." Saka menatap datar orang yang memiliki nama Raditya itu

"Hehehe salam kenal ya!." Raditya merasa canggung berbicara dengan adik kelasnya ini

"Hm." Saka hanya berdehem menanggapinya

"Oh ya lu baru-baru ini jadi trending topik di sekolah, karena kedekatan lu ama Evans bener gak sih?."

"Gak, gua tanya alasan lu buat ke sini apa?."

"Hm cuma pengen tahu siapa saka aja, tadi gua nanyain tentang lu ke beberapa orang mereka jawab si saka anak brandal itu ya kenal, gitulah."

"Oh."

"Btw itu kepala ama pipinya kenapa?."

"Kecelakaan maut." Singkat saka, sungguh waktu tenangnya sekarang sudah hancur

"Kok bisa?."

"Kagak tau, sekarang mendingan lu pergi dari kelas gua sekarang!." Tegas saka

"Ok gua pergi dulu, jangan galak-galak ntar tua." Ledek Raditya

Saka tidak peduli dengan ledekan si Raditya, sekarang dia tidak bisa tenang lagi para murid sudah masuk ke kelas.

Teng! Sekarang waktunya jam pelajaran akan segera dimulai, harap pada para murid untuk masuk ke kelas masing²!

Begitulah suara dari bel sekolah saka.

"Pupus sudah harapan indah ku!." Guma saka

Jam pelajaran sosiologi sudah di mulai, jika kalian tanya Saka berada di jurusan apa? Maka jurusan yang di ambil saka adalah IPS 2 kelas XI

Bel pulang pun sudah berbunyi, jam pelajaran sudah berakhir selama beberapa pelajaran saka tidak peduli dengan penjelasan dari guru yang mengajar.

Saat ini saka berada di parkiran karena tadi Jolie meminta saka untuk pulang bersama, para murid yang pulang selalu menatap saka dan berbisik-bisik, sedangkan saka sudah tahu apa yang dibisikkan oleh orang-orang.

"Lu nunggu lama ya?." Ujar Jolie sambil menepuk bahu Saka

"Gak terlalu." Singkat saka

"Yaudah yok masuk ke mobil, hari ini gua bawa mobil gak bawa motor jadi lu yang nyetir mobilnya."

"Mana kuncinya."

"Nah." Jolie menyerahkan kunci mobilnya pada saka

Tiba-tiba saja ada yang memanggil saka, membuat perhatian teralihkan pada saka.

"SAKA!." Teriaknya lantang

"Bukannya itu si Raditya, kelas IPA 3?." Ucap Jolie

"Kenal?." Tanya saka

"Gak terlalu kenal sih, lu kenal dia?."

"Baru tadi."

"Hei saka, lu hari ini pulang ama siapa?. Raditya dengan memperlihatkan deretan giginya

"Ama dia." Saka menunjuk Jolie, sedangkan Jolie hanya mengangguk tanda iya sambil memberi tatapan datar ke Raditya

"Yah padahal gua pengen lebih deket ama lu." Raditya memperlihatkan wajah murungnya

"Lain kali." Saka langsung masuk ke dalam mobil bersamaan dengan Jolie

"Ok gua tunggu." Girang Raditya

Sedangkan saka sudah keluar dari area sekolahan.

"Saka lu jangan deket-deket ama si Raditya itu, aneh orangnya." Ujar Jolie

"Jangan nilai orang dari tampilannya." Balas Saka

"Tapi kalo gua liat nih, dia itu pasti punya maksud tertentu buat deketin lu percaya ama gua."

"Gua bukan orang yang mudah di permainin, kalok dia macem-macem ama gua ntar langsung dapat akibatnya."

"Ya gua tahu, lu emang jagoan."

"Lu gak pengen mampir ke rumah gua?." Tawar saka

"Lain kali ajalah, gua ada kesibukan les pukul dua nanti, ini baru pukul 13:35 bentar lagi mulai lesnya."

"Ok lah, thanks lu dah mau nganterin gua."

"Ya, nanti bilang makasihnya ini aja belum sampai rumah lu juga."

"Biar gak lupa."

"Bisa aja lu saka."

"Emang lu les apaan?." Tanya Saka, masih fokus menyetir mobilnya

"Les ngelukis, sebenernya gua gak terlalu suka ama melukis tapi ini perintah nenek gua sendiri."

"Oh."

Berselang beberapa menit kemudian, saka memberhentikan mobilnya di depan rumahnya sendiri, lalu keluar dari mobil diikuti oleh Jolie, ya pastilah kan sekarang Jolie yang akan menyetir.

"Thanks Jolie."

"Sama-sama, gua pulang dulu saka."

"Hati-hati lu."

"Pastilah." Sahut Jolie, lalu berlalu pergi dari rumah saka

"Oh ya aku hampir lupa menanyakan dimana motor ku." Guma saka yang baru teringat dengan motor kesayangannya.

Saka memasuki rumahnya, dia berpikir mungkin nanti malam dia akan sudah berkerja lagi, karena bosnya sudah kembali dari luar kota selama seminggu.