"Athena! Bangun! Dasar pemalas! Ayo bangun!!" Karina menggoyangkan tubuh Athena dengan cepat agar ia bangun dari tidurnya.
"Nanti." balas Athena sembari menyembunyikan wajahnya di balik bantal sofa.
"Tidak! Kita harus jalan-jalan lalu pergi ke bandara!" ucap Karina memaksa.
Athena bodo amat, ia tetap tidur karena semalam ia terbangun tengah malam.
Karina kesal, ia menghela napas. Setelah itu ia pergi ke kamar mandi.
Karina mengambil segayung air kamar mandi, membawanya dengan perasaan kesal menuju ruang tamu.
"Athena! Bangun atau ku turunkan hujan!" kesal Karina.
Athena sepertinya tidak mendengar, ia masih saja tertidur.
"Baiklah, kau yang meminta." Ucap Karina.
Karina menumpahkan air yang ia bawa langsung ke atas wajah Athena.
Athena terkejut, ia melompat bahkan berteriak.
"KARINA! APA YANG KAU LAKUKAN BODOH!" kesal Athena.
"Salah mu tak mau bangun." Karina berjalan santai menuju kamar mandi untuk mengembalikan gayung yang ia pakai untuk membangunkan Athena tadi.
"DASAR! ASAL KAU TAU, AKU SEDANG MIMPI INDAH!!! PAYAH!!" Athena semakin berteriak, ia sangat amat kesal.
"Bodo amat." Karina pergi ke dapur, ia akan menyiapkan sereal untuk sarapan mereka berdua.
Athena pergi ke kamar mandi dengan kesal. Ia membanting pintu kamar mandi saat memasukinya.
Karina bodo amat, ia bahkan berniat merapikan bekas makanan nya kemarin.
Sekitar tiga puluh menit, keduanya selesai melakukan aktivitas masing-masing.
Athena kembali dengan wajah segar, tubuh wangi, dan baju yang rapi. Sedangkan Karina selesai menyapu, mengelap sofa, dan menjemur bantal sofanya.
"Mau kemana dulu setelah ini?" tanya Athena.
"Sudah baikkan?" tanya Karina balik.
Athena mengangguk.
"Hm, bagaimana kalau pergi ke bioskop dulu?" tanya Karina.
"Lumayan." balas Athena.
"Iya, sekarang pukul delapan, rata,rata durasi film bioskop itu satu setengah jam." ucap Karina.
"Berarti kita akan selesai pukul sepuluh, dan setelah itu kita akan menunggu di bandara." jelas Karina.
"Boleh, ayo kita ke bioskop saja." balas Athena.
"Koper mu masukan saja ke mobil." jelas Karina.
"Mobil? Aku tak punya mobil." ucap Athena.
"Mobil ku kawan." Karina menghela napas, teman nya ini kadang aneh.
"Memang kau punya mobil? Bukan mobil mu di sita karena kecelakaan waktu itu?" tanya Athena lagi.
"Gampang, sudah ku urus masalah itu." jawab Karina enteng.
"Kau membayar siapa?" tabak Athena.
"Supir ku, dia akan bilang kalau mobilnya harus masuk bengkel, lalu kita akan pakai mobilnya." jelas Karina.
"Kau ini memang cerdik ya." ucap Athena.
Karina tertawa. "Baru sadar ya?" tanya nya.
Athena memutar bola matanya malas. "Tapi aku jauh lebih cerdik dari mu." ucapnya.
"Tidak, kau itu payah." balas Karina cepat.
"Kau tak tau saja. Aku ini berhasil pergi dari acara keluarga dua bulan yang lalu setelah menjual nama mu di depan papa." jelas Athena.
Ia kebablasan, harusnya ia tak mengatakan itu.
"OHH???? pantas saja papa mu sering melarang ku ikut." ucap Karina kesal.
"Bukan begitu maksud ku. Ya intinya kalau ada nama mu aku bebas." Athena tertawa.
Karina berdecit kesal.
"Dasar teman makan teman." ucapnya.
[————————————————————————————]
"Sudah semua?" tanya Karina memastikan.
"Sudah, aku hanya bawa satu koper, satu tas lumayan besar, dan satu tas selempang." jawab Athena.
"Baiklah. Pak, ini uang untuk bapak, bapak ambil mobil ini di bandara pukul satu ya." ucap Karina.
Supir pribadi Karina mengangguk, ia menerima uang itu dan pergi setelah berpamitan.
Karina memasuki mobil, ia duduk di kursi supir.
Sedangkan Athena duduk di kursi sebelahnya.
Kursi belakang mereka gunakan untuk meletakkan bawaan Athena.
Si blasteran tak terlalu suka meletakan barang bawaan di bagasi, ia lebih suka meletakkan di kursi belakang.
"Lagu nya tidak enak." Athena mengatakan itu ketika mereka mulai berjalan menggunakan mobil.
"Cari yang benar payah." Balas Karina.
"Signal disini tidak bagus." Jelas Athena sembari terus mencari lagu.
"Kau saja yang tidak bisa." Karina menepuk tangan Athena.
Ia mencari dengan cepat dan langsung menemukan radio yang sedang memutarkan lagu yang enak di dengar.
Yang terpenting, Athena dan Karina menyukai lagu itu.
Karina melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, waktu menunjukan pukul delapan lewat sepuluh. Jalanan mulai padat dengan kendaraan, beruntung, hari ini masih hari sabtu.
Athena menaikkan volume suara radionya, ia menyanyi dengan suara tinggi serta lagu yang terus dinaikkan volumenya.
"BERISIK PAYAH!" teriak Karina yang konsentrasi nya terganggu.
Athena tak mempedulikan teman nya, ia terus bernyanyi bahkan sampai berteriak dengan handphone yang ia pegang sebagai microfon nya.
Karina memijat pelipisnya.
Mereka berdua memang aneh, kadang Karina yang akan bertingkah laku seperti anak kecil, kadang Athena yang akan melakukan nya.
Mall tujuan mereka masih jauh jaraknya, Karina memutar otak agar Athena berhenti bernyanyi.
"ATHENA! LEBIH BAIK CARI DAFTAR FILM DI BIOSKOP!!" teriak Karina.
Athena yang mendengar itu langsung mengecilkan suara radio, ia mengangguk dan membuka handphone nya.
Ia membuka situs bioskop online dan mulai mencari film yang akan mereka tonton sebelum Athena pergi keluar negeri.
"Berikan satu tema." ucap Athena.
"Horror." jawab Karina cepat.
"Jangan horror terus payah!" kesal Athena.
"Kartun saja." Karina mengalah dan memilih film kartun.
"Baiklah, film kartun saja." ucap Athena senang.
Tanpa bertanya lagi, Athena memesan dua tiket bioskop dengan film kartun yang mencerikan seorang laki-laki muda yang kehilangan ingatan nya.
"Kita dapat jam berapa?" tanya Karina.
"Tepat jam sembilan." jawab Athena.
"Baiklah, perjalanan kita tinggal sepuluh menit lagi." jelas Karina.
Athena tak membalas.
"Tak bisa lebih cepat? Kita kan harus memesan popcorn dulu." Ucapnya.
"Baiklah, pegangan."
Karina melajukan mobilnya dengan cepat, yang harusnya sampai setelah sepuluh menit, kini mereka sampai hanya dengan empat menit.
Setelah sampai di parkiran, Athena dan Karina berjalan santai menuju bioskop dilantai paling atas mall yang mereka kunjungi.
Gaya pakaian mereka memang berbeda, Athena yang santai menggunakan celana jeans dan hoodie kebesaran. Sedangkan Karina yang heboh dengan warna-warni, pernak-pernik serta yang lainnya.
Keduanya menaiki lift guna mempersingkat waktu. Setelah sampai di area bioskop Karina langsung menyerbu bagian popcorn.
Mereka memesan dua rasa yang berbeda serta dua paket yang berbeda.
Mereka duduk untuk menunggu film di tayangkan.
Keduanya menunggu sekitar tiga puluh menit. Waktu yang sebentar itu mereka gunakan untuk mengobrol masalah kelas serta tema film kesukaan mereka.
Athena mengambil handphone, ia menekan icon kamera di handphone nya.
"Ayo foto." ucap Athena.
"Baiklah." Karina tersenyum dan mengacungkan jempolnya.
Hanya satu kali jepretan dan mereka selesai, pengumuman kalau film akan ditayangkan sekarang sudah mereka dengar.
Mereka berdua langsung masuk dan mencari tempat duduk mereka di atas.
Setelah kembali menunggu lima belas menit, film pun di tayangkan. Karina menikmati film ini sedangkan Athena tidak.
Masalah terbesarnya adalah, Film kartun ini bertema thriller sekaligus horror.
"Kerja bagus kawan." puji Karina kepada Athena yang sedang menggerutuki kebodohannya sendiri.