Hadiah Untuk Kaori dan Misaki

Kini, Kaori berada di kamarnya, bersama Misaki yang bersembunyi di balik selimut. Adiknya itu masih menangis, tanpa isak. Kaori membiarkannya menenangkan dirinya sendiri. Ia tidak ingin mengganggu.

“Maafkan aku, Onee-chan!” katanya tiba-tiba, dengan suara parau. “Aku tidak bisa berpura-pura sepertimu. Aku tidak sanggup menyembunyikan kesedihanku di depan Onii-chan dan orang tua angkatnya.”

Kaori menoleh ke arah Misaki yang masih bersembunyi di balik selimut. “Tidak masalah,” balasnya datar. “Menangis atau tidak, tertawa atau tersenyum, melakukan apa pun... Kei akan tetap pergi.”

Wajah sembab Misaki perlahan muncul dari balik selimut. Matanya terlihat sangat basah. “Apakah Onee-chan marah?”

Kaori menggeleng, lalu mendekat dan duduk di sisi tempat tidur. “Sama sepertimu, aku sangat sedih saat Kei pergi. Bahkan di dalam hatiku, aku tidak rela ia meninggalkan kita. Tapi... saat aku melihat Yukari-san untuk pertama kalinya, aku menyadari sesuatu.”