Perpustakaan

David berjalan menuju kelas untuk mengikuti perkuliahan pagi.

Perkuliahan berlangsung dengan tenang, Profesor memberikan materi kuliah dengan tergesa - gesa membuat semua orang terlihat bingung, tak sampai 30 menit, Profesor menyuruh mahasiswa untuk pergi ke perpustakaan kampus untuk mencari materi sebagai referensi tugas mata kuliah tersebut.

"Anak-anak selamat mengerjakan tugas, jangan lupa, lusa tugas tersebut dikumpulkan, baik individu atau kelompok bapak tunggu di meja bapak"

"Baik Prof" jawab mahasiswa secara bersamaan.

Setelah Profesor keluar ruangan, semua mahasiswa tergesa -gesa pergi ke perpustakaan. Terlihat David berjalan mengekori Anton yang sudah bersemangat untuk ke pergi ke perpustakaan kampus diikuti dengan Beni, Riko, Lierra serta Viona. Mereka semua tampak dekat dan nyaman satu sama lain, bagi mereka kedekatan mereka seperti sebuah takdir yang direncanakan. Tak sampai 10 menit mereka pergi ke perpustakaan kampus yang berada di lantai 3.

"Bro, kita mau ke perpus apa pasar sih, ko ngantri banget, untung perpustakaan nya besar, coba kalau kecil, kita mungkin kaya di pasar swalayan" keluh Anton

"Buruan masuk Ton, nanti kita gak kebagian buku" ucap Lierra. Beni dan Riko mendorong Anton supaya cepat masuk ke perpustakaan.

David berjalan memasuki perpustakaan langsung ke tempat tujuan, melihat buku-buku sebagai referensi. Terdapat buku tebal dan berat di samping David, dia ingin menyentuh buku tersebut, namun tiba-tiba buku di sebelah nya jatuh mengenai kaki David, David merapikan buku tersebut. Lierra Viona sibuk membaca judul buku yang di butuh kan. Riko, Anton, dan Beni mencari buku melalui komputer, mereka malas berkeliling, mencari buku yang dituju kemudian setelah menemukan tempatnya, mereka langsung bergegas ke tempat yang di tuju.

"Lo dari tadi disini Vid?" tanya Beni

"Ya"

"Gila, lo sat set sat set banget, buat nemuin tempat ini, gue sih harus nyari-nyari link dulu biar gak cape keliling-keliling dan langsung ke tempat tujuan nyari buku." tambah Beni

"Kenapa lo gak ikut gue?" tanya David menyeringai puas

"Gue kira gue bakalan jadi orang yang pertama" ucap Beni sedih dengan berbagai drama

"Lo, lihat noh-noh- noh" Anton menunjuk Lierra dan Viona yang sudah duduk manis membawa setumpuk buku tebal.

"Lain kali kita harus percaya insting David" tambah Riko sambil tertawa.

Mereka duduk di satu meja yang sama setelah semua memegang buku referensi masing-masing. Suasana yang tadinya ramai, perlaha-lahan tampak tenang. Semua orang sedang serius mencari data untuk tugas perkuliahan.