Riko bukan anak tunggal, dia memiliki 2 saudara kandung. Hari ini hari dimana Riko sedang sibuk menyiapkan acara keluarga.
Selama ini Riko sering keluar masuk di asrama Putra atas atau tanpa sepengetahuan teman sekamarnya hanya untuk melihat keadaan dua saudaranya yang sedang sakit. Kakak pertamanya seorang perempuan sudah menikah, dan sudah punya anak. Namun seiring berjalannya waktu, kakaknya sering keluar masuk rumah sakit. Entah penyakit apa yang di deritanya, sehingga menyebabkan kakak perempuan nya terbaring koma sampai sekarang, sudah hampir 1 tahun.
Tak hanya kakak perempuan nya, kakak laki laki-laki nya pun sekarang sakit. Mereka sudah berobat bahkan sampai keluar negeri, tapi tidak ada perubahan, dan tidak ditemukan faktor penyebabnya.
Hari demi hari kondisi kakaknya semakin parah dan kritis. Kakak perempuan nya terbaring koma, dan kakak laki-laki nya semakin kritis. Salah satu alasan terkuat Riko ingin menjadi dokter adalah ingin menyembuhkan dan menyelamatkan semua saudara kandung nya.
Ayah Riko seorang dokter dan pebisnis sekaligus pemilik Rumah Sakit Daerah, tak hanya itu, Ayahnya juga alumni dan donatur Universitas Pelita juga.
Hari ini adalah hari ulang tahun keponakan nya. Sebagai paman dia memberikan kejutan terbaik nya dan membelikan beberapa hadiah hanya untuk menghibur keponakan nya. Rasanya seperti ingin menangis, Riko tak tega melihat keponakannya terus bertanya tentang keadaan ibunya selama ini yang terbaring koma di rumah sakit.
Saat tiba di rumah Riko langsung memberikan hadiahnya
"Keisya, paman datang"
"Paman kenapa lama sekali?"
"Karena paman memberikan banyak hadiah untuk Keisya. Jadi paman datang terlambat"
"Terimakasih paman"
"Sama sama"
Pesta ulang tahun pun selesai di rayakan, Keisya sangat lelah, sehingga dia tertidur di pangkuan Riko. Tak lama Ibu Riko menghampirinya.
"Kamu lelah? biarkan ibu membawa Keisya ke kamar, Kamu sudah di tunggu Ayah di ruang kerja"
Riko berjalan menuju ruang kerja Ayahnya.
"Ayah?" Riko segera masuk ruangan
"Riko, gimana kuliahmu di kampus?"
"Sama seperti biasanya"
"Keadaan kedua kakakmu semakin kritis, maaf jika ayah selalu membebani mu"
"Ayah, jangan terlalu banyak fikiran, aku baik baik saja di kampus. Semua perkuliahan ku juga lancar."
"Syukurlah, jika kamu mau ke asrama, bawa makanan yang banyak. Dan bagikan ke teman asrama."
"Baik yah, Ayah apakah sudah ada perubahan tentang kondisi mereka?"
"Saat ini belum. Ayah sedang berusaha mencari dokter spesialis penyakit dalam. Doakan saja."
"Baik yah. Oh ya sekarang Riko pergi ke asrama, ini sudah jam 7 malam, sebentar lagi gerbang asrama akan di tutup. Riko pamit yah"
"Hati hati nak" ucap ayah Riko sambil memeluknya