Pasukan ratu menarik lengan Waruka lebih kuat daripada tarikan pasukan kontu. Apa yang terjadi, terjadilah! genggaman tangan pasukan kontu terlepas saat menggenggam kaki. Waruka terbawa terbang pasukan ratu. Ia pun melihat dari atas betapa luasnya kawasan kekuasaan ratu, terbentang dari utara, selatan, barat dan timur. Terdapat bangunan dengan pilar-pilar yang menjulang tinggi, atapnya melengkung bagaikan bulan sabit terbalik, bangunan yang berada disetiap sudut, berada diluar tembok tinggi istana utama ratu. Musuh yang mau melawan ratu tentu harus melalui penjagaan ketat dari setiap bangunan sebelum tiba di istana utama.
"tidak mungkin bisa mengalahkan ratu!", pikirnya.
"wusssh... wusssh... pusssh!", tiba-tiba terdengar suara panahan, menancap pada sayap pasukan ratu, diikuti teriakannya, "kaleaaaa (sakiittt)!". Pasukan ratu tidak seimbang terbang hingga diluar nalarnya ia menabrak pohon dan terjatuh. Begitu pun Waruka, yang juga terjatuh.
"apa yang terjadi?", pikir Waruka seketika itu. Pada sisi lain ia senang karena tidak tertangkap ratu, disisi lain ia kini harus berhadapan dengan apa dan siapakah yang memanah pasukan ratu? bagaimana jika yang memanah adalah makhluk yang lebih jahat dari ratu? apa yang akan terjadi padaku?
"jangan lari!", panggil seseorang saat Waruka bergegas lari. Waruka terkejut, spontan ia terdiam sesaat setelah mendengar suara yang bahasanya bukan bahasa penghuni kehidupan bawah. Ya, bahasa seseorang yang sama dengannya dikehidupan atas, walaupun mereka berdua sama-sama tidak tahu dimana mereka berasal dan mengapa mereka ada ditempat asing ini.
"saya tahu kamu pasti bingung dengan kehidupan disini, begitupun saya!", kata seorang laki-laki yang seusia Waruka.
"saya terkejut saat melihatmu dibawa terbang makhluk aneh!"
"saya tidak menyangka bisa melihat seseorang yang cirinya seperti saya sendiri, sebuah kehormatan bertemu seseorang didaerah asing ini!"
"perkenalkan namaku Latura!", ia memperkenalkan diri karena bingung harus berbicara apa saat bertemu seseorang yang sama ciri fisiknya.
"senang bertemu dengan anda, perkenalkan namaku Waruka!", sahut Waruka dengan penuh percaya diri.
Sementara mereka dalam kebingungan saat saling memandang, terdengar bunyi gerak pasukan ratu yang terjatuh tadi. Latura bergegas mengambil panah dan mengarahkannya pada pasukan ratu. "jangan lakukan itu! biarkan dia hidup, kita akan menanyakan banyak hal padanya, mungkin dia bisa jadi sumber informasi!", kata Waruka berpikir lebih kritis daripada Latura.
"baiklah! jadi apa yang harus kita lakukan sekarang?", tanya Latura.
"ikutin saya! kita cari pasukanku disana!", ajak Waruka. Mereka bergegas pergi sembari membawa pasukan ratu yang terluka.
Latura meletakan pasukan ratu dibawah pohon, lalu ia memanjat dan mempersiapkan panahnya. Tidak jauh dari tempat persembunyian, pasukan kontu dikejar pasukan ratu, namun yang mengejar mereka tersisa sebagian karena ada yang telah terjatuh dalam perangkap yang dibuat okud.
"hati-hati jika memanah! ada pasukan ratu dan kontu! jika ciri fisik masih utuh itu pasukan ratu!", teriak Waruka dari bawah pohon.
"wuussshhh....wussshhhh... wusshhhhh...", panah melesat kesegala arah, mengenai pasukan ratu satu-persatu hingga tewas. Sementara pasukan kontu selamat, bergabung bersama Waruka.
"na a mayi okud (dimana para okud)?", tanya Waruka. para kontu saling memandang, bingung harus menjawab apa.
"miina tamoraea (kami tidak melihatnya)!", sahut salah satu pasukan.
"tugas kita belum selesai! ayo segera mencari mereka disana!", ajak Waruka.
Mereka bergegas pergi kembali kearah yang sama saat terakhir bersama para okud. Namun masih belum meliat para okud. "namayitu namayitu (itu itu okud)!", teriak salah satu pasukan, menunjuk kelangit.
Para okud telah dibawah terbang pasukan ratu. Tidak ada yang bisa mereka lakukan selain hanya melihatnya yang semakin jauh dari pandangan hingga hilang begitu saja.