Alessia Sejenak mengintip dari arah lantai atas ketika dia melihat motor yang biasa Kallan naiki masuk ke arah depan area parkiran apartemen di mana dia tinggal.
meskipun dia berada di gedung lantai 7, dia tentunya bisa melihat dengan jelas kehadiran kalian saat ini dari sana, laki-laki itu baru saja memarkirkan motornya kemudian terlihat mengobrol dengan dua orang laki-laki di hadapannya.
Alessia seketika mengembangkan senyumannya saat dia tahu laki-laki tersebut benar-benar datang saat ini.
gadis itu buru-buru langsung menutup kaca jendela apartemennya, kemudian dengan gerakan cepat alesia langsung mematikan lampu apartemen tersebut.
dia pikir ini akan menjadi kejutan yang begitu manis untuk Kallan.
Hari ulang tahun spesial kekasih nya tersebut.
Tidak banyak yang bisa dia berikan kepada laki-laki tersebut, hanya sebuah cake mini dengan ukuran yang sangat kecil namun sesuai dengan selera lidah Kallan, dan beberapa menu makanan di atas meja yang jelas merupakan makanan favorit laki-laki tersebut juga lilin indah serta bunga yang Alessia rangkai sendiri untuk semakin mempercantik penampilan meja makan si apartemen nya itu untuk kejutan ulang tahun kekasihnya.
gadis itu mengintip kearah lubang kunci sejenak, kemudian mencoba merapat kan telinga nya ke daun pintu.
Dia kemudian buru-buru menyalakan lilin yang ada di atas cake ulang tahun yang ada di atas telapak tangan kirinya dengan perasaan bahagia.
senyuman cantik di wajahnya terus terlihat sejak tadi, begitu lilin dinyalakan dia menanti laki-laki tersebut membukakan pintu apartemen nya dengan jantung yang jelas berdebar-debar tidak menentu.
Siapapun yang sering membuat kejutan untuk orang-orang yang mereka sayangi pasti merasakan hal yang sama seperti yang Alessia rasakan.
Dia berharap Kallan menyukai kejutan yang dia berikan saat ini meskipun mungkin tidak sesuai dengan ekspektasi laki-laki tersebut.
Dan Alessia bisa mendengar dalam rangka sepatu yang berjalan mendekati kamar apartemen sederhananya itu.
jangan berharap kamar apartemen tersebut kedap suara dan lain sebagainya, sebab apartemen tersebut hanyalah apartemen murah dengan fasilitas seadanya.
bukan apartemen yang di bandrol dengan harga yang bisa mencekik nyawa orang-orang kelas bawah seperti dirinya.
Alessia mulai menghitung mundur sembari tangan kiri nya memegang cake ulang tahun dan tangan kanan nya memegang party popper untuk menyemburkan hiasan yang biasa digunakan orang-orang untuk menyirami orang yang ulang tahun di atas kepalanya.
"5"
"4"
"3"
"2"
"1"
Klekkkk
begitu pintu terbuka.
"Suprise....."
Seorang laki-laki dengan wajah tampan mendominasi seketika membulatkan bola matanya saat dia masuk ke dalam apartemen sederhana yang ada di hadapannya.
begitu dia membuka pintu siapa sangka jika seorang gadis cantik langsung menyemburkan party popper kearah dirinya, bayangkan bagaimana ekspresi wajah laki-laki itu saat ini.
"Happy birthday to you...."
Dan bisa dia dengar suara dari balik bibir gadis tersebut untuk dirinya, lagu Selamat ulang tahun itu terus meluncur dari balik bibir gadis tersendiri, membuat bola laki-laki itu seketika berkaca-kaca.
Bayangkan bagaimana dia menatap gadis yang ada di hadapannya tersebut saat ini, pandangan bahagia penuh dengan perasaan cinta yang menggebu-gebu menghantam dirinya.
Yah itu adalah gadis yang begitu dia cintai, Dia pikir pada akhirnya ada yang mengingat soal tangga ulang tahunnya.
"Happy birthday, Kallan"
setelah menyelesaikan lagu Happy Birthday sembari membawa sebuah kue ulang tahun ke hadapan laki-laki yang ada di hadapannya itu, Alessia langsung mengucapkan kata SELAMAT ULANG TAHUN sembari menatap wajah tampan di hadapannya dengan perasaan bahagia.
Kallan.
Begitu dia sering memanggil nama laki-laki yang sudah menjadi kekasihnya itu selama hampir 1 tahun lama nya, laki-laki manja yang selalu bergantung kepada dirinya itu memiliki rahang wajah yang begitu tegas dengan ketampanan paripurna, tidak ada gadis yang tidak menyukai Kallan apalagi sikap lembut serta penuh perhatian laki-laki itu yang terkadang membuat banyak teman-teman gadis atau perempuan nya merasa iri ketika dia bisa bersama laki-laki tersebut.
Hanya saja meskipun mereka berpacaran cukup lama, Alessia tidak pernah tahu bagaimana sebenarnya kehidupan Kallan, tapi Desas-desus berkata jika Kallan merupakan kelulusan dari universitas yang cukup ternama di Prancis.
Biasanya yang bisa masuk ke universitas tersebut adalah merupakan anak-anak orang yang ada di kalangan menengah ke atas.
Tapi Alessia sama sekali tidak peduli dari kalangan mana Kallan berada, bagi nya laki-laki itu terus menggenggam erat telapak tangan nya dan berada di samping nya itu sudah cukup.
Namun ada beberapa hal yang membuat Alessia selalu berfikir, Kallan tidak memiliki pekerjaan tapi laki-laki tersebut selalu mendapat kan kiriman uang yang cukup banyak dalam tiap bulan nya.
Bukan perihal uang yang menjadi persoalan utama bagi Alessia, tapi kegiatan Kallan atau cara nya mengatur waktu yang membuat Alessia sering merasa terganggu.
Laki-laki tersebut tidak bisa mengatur waktu dengan baik dan belajar mencari pekerjaan untuk dirinya sendiri sebab lamban laut seorang laki-laki akan menjadi pemimpin didalam rumah tangga mereka, sekaya apapun orang tua mereka, hal itu tidak akan menjamin laki-laki tersebut bisa membahagiakan pasangannya karena harta orang tua mereka.
Sebab lama kelamaan Harta itu akan tergerus habis Secara perlahan.
Alessia ingin Kallan belajar mandiri, mencoba mencari pekerjaan, membagi waktu dari pagi hingga malam dengan baik dan belajar mengemban tanggung jawab atas pekerjaan dan tugas-tugas nya.
Karena semua hal itu mencangkup banyak hal dimana hal tersebut akan memperlihatkan bagaimana cara seorang laki-laki memegang tanggung jawab atas keluarga nya ketika mereka menjadi kepala rumah tangga kelak.
Meskipun tidak dipungkiri Kalla memiliki sifat penuh kelembutan dan cinta, bahkan laki-laki itu selalu memperlakukan dirinya dengan cara yang begitu hangat tapi tetap saja Alessia ingin Kallan menjadi laki-laki yang Mandiri dengan cara nya sendiri.
"Oh sayang"
Tiba-tiba laki-laki tersebut langsung memeluk dirinya, rasa haru terlihat dari bola mata laki-laki tersebut saat ini.
Kebahagiaan jelas menghiasi wajah nya dan dia merasa begitu beruntung memiliki Alessia didalam hidup nya.
"Mari tiup lilin nya lebih dulu"
Alessia jelas langsung berkata seperti itu karena sejak tadi Kallan belum juga meniupkan lilinnya.
ketika laki-laki tersebut memeluknya, Alessia mencoba untuk terus menahan cake ulang tahun tersebut di tangan kiri nya, berusaha menjauh kan nya dari tubuh Kallan agar api nya tidak mengenai tubuh kekasihnya itu.
Apalagi ditengah kegelapan karena lampu yang dimatikan membuat Alessia sulit bernapas dengan baik.
Seolah-olah menyadari permintaan Alessia serta Sadar dengan keadaan, Kallan buru-buru melepaskan pelukannya.
laki-laki tersebut mencari saklar lampu, menyalakan listrik di ruangan tersebut kemudian langsung kembali mendekati Alessia dan bersiap meniup kan lilin ulang tahun nya dengan wajah penuh bahagia.