Kondisi yang semakin memburuk

Rumah sakit xxxxxxx

Hampir tengah malam

Alessia secepat kilat berlarian menuju ke arah rumah sakit yang ada di hadapannya ketika dia baru keluar dari mobil taksi mendominasi berwarna kuning tersebut.

satu telepon masuk di handphone ya beberapa waktu yang lalu, lebih mudah berkata Agnesia kembali masuk ke dalam rumah sakit, keadaan kembarannya yang tengah hamil tidak baik-baik saja.

belakangan kesehatan Agnes terus menurun, selain karena kesehatan perempuan tersebut memang buruk, kandungannya jelas begitu lemah.

mereka sudah tidak memiliki siapa-siapa lagi di dunia ini kecuali Bibi muda, sejak lama ibu mereka telah meninggal dunia, saat masih sekolah di SMP ayah mereka terkena penyakit parah, satu-satunya jalan adalah salah satu diantara dia dan Agnes harus menyelesaikan bangku sekolah dan salah salah satunya harus berhenti sekolah untuk mencari uang guna memenuhi kebutuhan penyakit ayah mereka dan kebutuhan untuk sekolah salah satu daripada mereka berdua.

Pilihan Sulit kala itu harus dipilih oleh mereka, dan Alessia memutuskan diri yang lain harus berhenti di sekolah dan tidak melanjutkan ke jenjang kuliah.

Tapi beruntung nya pihak sekolah SMK memberikan dia beasiswa dan melarang nya berhenti kala itu, maka Alessia pada akhirnya menyelesaikan bangku SMA dengan susah payah.

Dia mengambil jurusan akuntansi di sekolah nya dengan nilai mata pelajaran Sempurna, dia jelas bukan murid yang bodoh, kenapa bisa mendapatkan beasiswa karena IQ Alessia jelas di atas rata-rata dan Selalu berhasil mendapat kan ranking satu di sekolah nya.

Tapi bukan kah kadang tidak semua orang memiliki keberuntungan, dia benar-benar melepas kan cita-cita nya dan harus mencari biaya untuk pengobatan ayah nya yang sering hilir mudik ke rumah sakit Serta berjuang agar Agnesia bisa menyelesaikan pendidikan nya.

Dengan ekspresi wajah penuh kekhawatiran Alessia terus melangkahkan kaki menuju ke arah depan, dia mencari ruangan di mana agnes sang kembaran nya dirawat saat ini.

Begitu bola bola mata nya menatap seorang wanita yang tengah berdiri di ujung sana di depan pintu salah satu ruang kamar rumah sakit, Alessia secepat kilat mendekati wanita itu.

"Bi?"

Dia bertanya dengan nafas tersengal-sengal, menatap wanita yang ada di hadapan nya kini dengan sejuta kekhawatiran.

"Dimana Agnes?"

katanya gadis itu punya bibir dan tangan yang gemetaran.

jangan ditanya bagaimana perasaannya saat ini, dia tidak rela lagi harus kehilangan seseorang yang dia sayangi, setelah kehilangan kedua orang tuanya satu-satunya yang dia miliki adalah Agnesia sang kembarannya dan bibi muda di hadapannya itu.

Jadi jika sesuatu buruk terjadi kepada perempuan itu, bayangkan bagaimana cara Agnes untuk melewati kehidupannya kedepannya nanti.

begitu mendengarkan pertanyaan Alessia, Perempuan itu secepat kilat menunjuk kearah dalam kamar tersebut.

jelas saja tanpa berpikir dua tiga kali Alessia langsung masuk ke dalam sana dan melihat keadaan Agnes sang kembarannya.

bisa dilihat wajah Pucat dari Agnes yang tengah berbaring tidak berdaya di atas kasur mendominasi berwarna putih di hadapannya itu, seorang dokter terlihat melirik ke arah Alessia untuk beberapa waktu.

seolah-olah memberikan kode pada Alicia untuk mengikuti dirinya, pada akhirnya gadis tersebut mengikuti dokter laki-laki berusia sekitar 45 tahunan itu.

"Lihat Agnes untuk ku, bi"

Ucap Alessia Cepat.

Sang bibi muda hanya menggangguk kan kepalanya, sedangkan Alessia mengikuti langkah dokter yang ada di hadapan itu.

"Apa ada hal yang buruk terjadi, dok?"

Tanya Alessia pelan ketika mereka telah masuk ke dalam ruangan dokter tersebut.

"Ini terdengar cukup sulit, kondisi tubuh Agnes jelas tidak baik-baik saja, kita harus menempatkannya pada ruangan khusus untuk masa perawatan menjelang kelahiran, kita akan melakukan operasi di kelahirannya jika dalam beberapa hari ke depan kesehatan Agnes tetap memburuk"

Saat dokter tersebut berkata begitu seketika Alessia menelan salivanya.

"Lalu?"

Alessia bertanya sambil meremas kedua telapak tangan nya.

"Hal tersebut akan memakan banyak biaya pengobatan dan perawatan, dan operasi pasti menelan dana yang tidak sedikit, Alessia"

Ucap dokter itu lagi.

Yah benar lalu kemana dia harus mencari uang?!.