Tawaran wanita kaya yang sekarat

Rumah sakit xxxxxxx

Beberapa hari setelah pemeriksaan kesehatan Alessia

Gadis itu terlihat kembali duduk di bagian kursi di depan ruangan dokter spesialis nya, menunggu untuk mendapat berkas pemeriksaan nya untuk menemui dokter spesialis yang dia temui beberapa hari ini.

Dia jelas menunggu keputusan soal apa penyakit yang sebenarnya di idap olehnya dengan perasaan was-was.

"Bisa menunggu sekitar ½ jam lagi nona? dokter nya masih berada di luar"

Seorang perawat bicara pelan kearah Alessi, pada akhirnya Alessia mengangguk kan kepala nya, memutuskan untuk menunggu.

Lagi dia kembali bertemu dengan wanita yang beberapa hari ini sering dia temui, mengajak nya bicara dan mengobrol bersama.

Dan pada akhirnya mereka memutuskan untuk menepi menuju kearah taman belakang rumah sakit, mencoba bicara serius berdua untuk beberapa waktu

Dan di antara banyak obrolan mereka selama beberapa hari ini, tiba-tiba ada satu obrolan yang cukup membuat Alessia terdiam.

Wanita dihadapan Alessia terus menatap wajah gadis itu dengan pandangan syahdu, dia menggenggam erat telapak tangan Alessia untuk beberapa waktu.

Mereka duduk saling berhadapan untuk waktu yang cukup lama di taman belakang rumah sakit xxxxxxx.

Belakangan Alessia sering ke rumah sakit tersebut karena ingin tahu soal sesuatu di dalam dirinya.

Dia fikir ada yang salah dengan tubuh nya, beberapa kali dia tiba-tiba pingsan tanpa alasan yang jelas.

Sejauh ini dia sudah diminta beberapa kali untuk melakukan pemeriksaan, tapi dia belum juga mendapatkan keterangan pasti soal penyakitnya.

Selama menjalani pemeriksaan dia sering bertemu Dengan wanita dihadapan nya itu untuk beberapa waktu, kehidupan nya begitu pelik dan rumit.

Bagi Alessia ternyata menjadi orang kaya pun tidak semudah membalikkan telapak tangan nya.

Wanita itu menikah dengan seorang pengusaha kaya raya yang masuk ke urutan 20 pengusaha terkaya versi majalah Forbes.

Tapi kehidupan dirumah Mereka jelas begitu mengerikan.

Dia mengalami satu penyakit yang dinyatakan dokter usianya tidak akan bertahan lama lagi.

Dan wanita itu memiliki seorang putra yang jiwa nya masih begitu labil, belum bisa menentukan jati diri nya sendiri, bahkan putra nya masih terus berusaha untuk tidak mau mengemban tanggung jawabnya sebagai putra dari suami nya.

Ketakutan wanita itu adalah, adik tirinya mulai bergerak untuk menggoda suami nya.

Dia takut setelah kematian nya, adik tirinya bergerak dan berhasil menikahi suaminya atas permintaan mertua nya.

Wanita itu takut putra nya tidak akan mendapatkan sepersepun segala sesuatu dari perusahaan suami nya.

Dia hanya wanita lemah yang menikahi suami nya dalam ketidak berdayaan, permintaan nya tidak banyak, dia berharap sebelum kematiannya terjadi ada gadis atau perempuan baik-baik yang mau menggantikan posisinya untuk menikahi suami nya.

Menyingkirkan adik tirinya dan membuat Ibu mertuanya bertekuk lutut di depan gadis atau perempuan itu dan membuat putra nya bisa menjadi penerus dari perusahaan sang suami.

Ada jaminan besar yang akan dia berikan pada gadis atau perempuan tersebut jika mau melakukan nya.

Fasilitas kehidupan terbaik didalam seumur hidup nya, seluruh keluarga gadis atau perempuan itu tidak akan pernah merasa yang nama nya kekurangan.

Pembayaran uang di muka sesuai nilai yang diinginkan oleh gadis atau perempuan tersebut.

Dan lucu nya wanita tersebut menawarkan permintaan tersebut kepada dirinya.

"Maukah kamu melakukan nya?"

Sebaris pertanyaan itu jelas mengejutkan Alessia.

"Ya?"

Dia jelas terkejut.

Tidak berani menertawakan permintaan konyol itu, bagi nya setiap orang memiliki sudut pandang mereka masing-masing untuk bisa menilai orang lain.

"Aku yakin kamu gadis yang baik yang bisa mengurus seluruh persoalan suami ku dan mampu menjadi ibu dari putra ku"

Wanita itu bicara sambil terus menggenggam erat telapak tangan Alessia.