Rumah sakit xxxxxxx
Di antara ramai nya para pengunjung rumah sakit dan berbagai macam suara yang saling bersahut-sahutan di dalam rumah sakit tersebut, terlihat Alessia duduk di salah satu ruang tunggu di depan dokter praktek khusus spesialis dalam.
belakangan kesehatan Alessia jelas tidak baik-baik saja, dia sering merasa pusing dan bahkan pingsan secara tiba-tiba, dia mencoba meyakinkan diri jika itu disebabkan oleh dirinya yang sering kelelahan, selain itu dia yang gampang capek serta memiliki banyak pemikiran saat ini yang menyebabkan dirinya tiba-tiba pingsan begitu saja.
tapi bibi mudanya yang terus mengkhawatirkan dirinya berkata sebaiknya dia pergi ke rumah sakit untuk memeriksa keadaannya.
wanita itu takut jika sesuatu yang buruk pada Alessia terjadi,. karena itu pada akhirnya Alessia mencoba memeriksa keadaannya dan ingin memastikan jika dia baik-baik saja.
setelah dia selesai bekerja, gadis itu berusaha untuk langsung pergi menuju ke arah rumah sakit dan mencoba prosedur pemeriksaan terhadap dirinya.
saat ini dia tengah menunggu bagian daripada antrian, terus memperhatikan dan menunggu nomor antrian miliknya untuk beberapa waktu.
sebenarnya rasa cemas jelas menghantam dirinya untuk saat ini, tapi Alessia berusaha menepis pemikirannya, hal-hal buruk jelas ada di dalam kepalanya tapi dia berusaha untuk menghilangkan pemikiran pemikiran seperti itu dari dalam dirinya.
Yah dia pikir jika dia sakit dan sesuatu yang buruk terjadi pada nya semua keadaan pasti akan berantakan, Agnes jelas masih sangat membutuhkan nya dan bibi muda jelas akan bingung dengan keadaan jika Sesuatu yang buruk terjadi pada nya.
Bahkan saat ini dia harus berjuang mencari cara untuk bisa mendapatkan dana untuk operasi Alessia, meskipun sebenarnya dia masih bingung kemana dia harus mencari dana tersebut, tapi dia mencoba berkata pada bibi muda Jika dia pasti akan mendapatkan dana tersebut.
Sejenak Alessia menghela nafas nya untuk beberapa waktu, dia berharap keadaan menjadi baik-baik saja, tidak ada penyakit serius yang akan menggerogoti tubuhnya, sebab urusan Agnes jelas menjadi begitu pelik, jika dia ikut sakit bisa dipastikan jika takut nya rumah tidak akan menjadi baik-baik.
lagi Alessia menggenggam erat telapak tangan nya sendiri untuk beberapa waktu, masih menunggu nama nya di panggil untuk masuk kedalam sana memecah antrian.
Tiba-tiba ditengah kecemasan nya seorang wanita duduk tepat di samping dirinya, usia nya mungkin sekitar 45 tahunan,
Mungkin, yah mungkin seusia itu.
Tapi meskipun begitu bisa Alessia lihat jika wanita itu berasal dari kalangan kelas atas, dari penampilan serta pakaian yang digunakannya menandakan betapa wanita itu seperti bukan orang sembarangan.
Wajah pucat pasi dan keadaan tubuh yang terlihat tidak baik-baik saja terlihat begitu jelas tercetak di balik Wajah wanita itu.
Entah penyakit apa yang menggerogoti dirinya, tapi Alessia fikir wanita itu tidak baik-baik saja.
"Menunggu giliran antri?"
Tanya wanita itu tiba-tiba.
Melihat wanita itu bicara pada nya, seketika Alessia langsung menoleh ke arah wanita tersebut lantas berusaha mengembangkan senyumannya.
"Ya, menunggu antrian"
jawab Alessia pelan.
"Masih Begitu muda? berada usia kamu?"
Lagi wanita itu bertanya ke arah dirinya.
mendengar pertanyaan wanita itu lagi-lagi membuat Alessia mengagukan kepalanya.
"Cukup muda, 21 tahun masuk 22 tahun"
Alessia bicara sambil menjawab malu-malu.
mendengar jawaban Alicia dan ekspresi yang ditimbulkan olehnya membuat wanita itu mengulum senyumannya.
"Beberapa kali sempat melihat kamu ke rumah sakit ini"
wanita itu kembali bicara sembari memfokuskan pandangannya ke arah depan.
"Ya?"
Alessia mengerutkan keningnya saat wanita itu berkata dia sering melihat Alessia disana.
"Terlihat memiliki banyak persolan? diusia yang masih begitu muda"
Lagi wanita itu bicara membuat Alessia sedikit bingung dengan keadaan.
"Ya, maksudnya nyonya?"
Tanya Alessia kembali.