Alessia buru-buru membuang pandangannya nya, dia cukup terkejut saat melihat siapa Laki-laki yang merupakan suami dari wanita di hadapan nya itu.
Mereka pernah bertemu beberapa kali sebelum nya.
Dan....
Kenapa suami nya terlihat lebih muda dari wanita itu?!.
Yah jika di fikir-fikir cukup masuk akal, ketika sakit wajah dan tubuh akan mengalami penuaan jauh lebih cepat dari orang sehat, jadi wajar saja wanita tersebut terlihat jauh lebih tua dengan tubuh rentan dan kurus serta wajah pucat pasi nya.
Wanita itu terlihat mengembangkan senyuman nya saat melihat ekspresi Alessia, kemudian dia langsung menatap kearah suaminya yang datang mendekat, kembali mengembangkan senyuman nya pada laki-laki itu.
Dia pikir dia ingin mencoba memperkenalkan Alessia pada suami nya, ini jelas kesempatan untuk dirinya.
Tapi belum sempat dia melakukan nya, seorang perawat menghampiri mereka dan langsung berbicara pada Alessia dengan cepat.
Pada akhirnya dia terpaksa mengurungkan niatnya nya tersebut Sebab
perawat itu buru-buru meminta Alessia agar mengikuti nya.
"Nyonya maafkan aku, aku harus segera pergi sekarang juga"
Alessia bicara sembari buru-buru berdiri, dia menundukkan kepalanya kearah wanita itu dengan cepat.
"Aku menunggu Jawaban nya"
Kembali seulas senyuman mengambang di balik wajah pucat wanita tersebut.
Alessia langsung beranjak pergi meninggalkan tempat itu, memalingkan wajahnya dengan cepat tanpa menoleh kearah laki-laki yang merupakan suami wanita itu.
Mereka berjalan saling melewati antara satu dengan yang lainnya, menjaga pandangan masing-masing untuk tidak saling menatap atau melihat.
Laki-laki itu jelas type laki-laki yang tidak pernah tertarik melirik kearah perempuan lain, fokus mata nya hanya tertuju pada istri nya. se ulas senyuman mengambang dibalik wajah laki-laki itu saat dia melihat istrinya masih duduk di kursi taman yang ada tepat di hadapan nya.
"Kamu datang cukup terlambat, Yash"
Wanita itu bicara cepat kearah suaminya.
Yang di panggil Yash langsung duduk tepat di hadapan istri nya, membiarkan wanita itu mulai mengeluh atas keterlambatannya.
"Maafkan aku sayang, ada sedikit urusan di perusahaan yang harus diselesaikan, tapi karena tidak juga kunjung selesai, aku dengan terpaksa meninggalkan nya, terlalu lama mengulur waktu untuk mengabaikan dirimu jelas bukan type ku, Hana"
Ketika laki-laki tersebut bicara begitu, wanita yang dipanggil Hana langsung mengulum senyuman nya.
Yash Khalid Begitu nama laki-laki tersebut, di masa lalu dia jelas bukan muncul sebagai laki-laki dari kalangan kelas atas, kehidupan miskin lahir dari wanita yang di buang suami nya dengan ekonomi yang pas-pasan membuat dia bertekad untuk membangun sebuah usaha kecil-kecilan untuk menaikkan derajat orang-orang yang di cintai nya termasuk ibu nya.
Tidak pernah terbayangkan Jika dia akan memimpin sebuah perusahaan besar di usianya saat ini.
Dia type laki-laki setia yang mencintai satu gadis, dan pertemuan pertama bersama istri nya jelas Begitu berkesan.
Dia tidak pernah tahu jika Hana merupakan putri konglomerat dari negara timur tengah.
Gadis dangan penampilan sederhana dan polos yang mendorong dia untuk mencapai perjuangan nya hingga ke titik paling tinggi dalam hidup nya, Hana satu-satunya wanita yang tidak memandang nya sebelah mata karena kemiskinannya, gadis itu mencintai dirinya apa adanya, yang rela hidup dari 0 untuk mencapai seluruh cita-cita nya.
Bahkan diam-diam menjadi investor pertama bersama ayah gadis itu ketika dia membangun perusahaan nya.
Tidak ada yang tahu bagaimana dia memulai semua usahanya, bahkan Hana rela tidak memiliki barang-barang mewah, menggunakan pakaian murah, juga makan seadanya mereka bahkan pernah tidak mampu membeli makanan di satu malam ketika Yash pulang tidak membawa sepeserpun uang kerumah kontrakan sederhana mereka m
Hana benar-benar menjalani kehidupan bersama dirinya dari anak sultan menjadi istri seorang istri yang bahkan memiliki banyak hutang.
Jadi dia tidak pernah memikirkan untuk mau menduakan Hana, terkutuk lah jika dia melakukan nya.
Perempuan hebat, dibalik laki-laki sukses ada perempuan hebat yang berdiri dibelakang nya.
"My wonder woman"
Itu julukan yang sering dia sematkan untuk Hana.
Tidak semua gadis kaya akan bertahan hidup susah bersama laki-laki yang di cintai nya, tapi Hana selalu berkata di tengah ketidaktahuan nya soal status siapa sebenarnya Hana.
"Bukankah rejeki itu telah di atur oleh Allah? jangan khawatir soal apapun sayang, rejeki kita tidak akan pernah tertukar, bahkan Allah selalu memberi bonus tidak terduga untuk orang-orang yang mau berusaha"
"Prestasi dan kejayaan Hanyalah Bonus, Sementara tugas Manusia Harus Selalu Berusaha dan berjuang Tanpa henti"
“Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain. (Karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”. (An Nisa [4] : 32)
Dari ayat tersebut banyak hikmah dan pelajaran yang dapat kita ambil darinya. Salah satunya adalah sesungguhnya karunia Allah akan datang kepada mereka yang senatiasa berusaha dengan bersungguh-sungguh dalam berikhtiar. Kendati hasil dan karunia yang akan didapatkan tidak sesuai dengan apa yang ia perjuangkan. Namun, hal itu tidaklah menjadi kekecewaan bagi mereka orang-orang yang beriman. Karena mereka yakin, bahwa ketetapan Allah berupa hal yang baik atau buruk merupakan karunia terindah yang diberikan oleh Allah I kepada hamba-Nya. Setiap orang yang beriman dan yakin akan adanya hari pembalasan maka mereka senantiasa berikhtiar dan memohon segala sesuatu (kebaikan) hanya kepada Allah SWT Dan ia yakin setiap langkah dan benih-benih usaha yang ia lakukan tidak akan sia-sia karena akan bernilai ibadah di sisi sang Allah SWT‘ yang maha Pencipta.
"Ikhtiar adalah berusaha, bekerja keras bergerak untuk menggapai sesuatu."
"Jadikan ikhtiar mu sebagai senjata kebaikan"
Wanita itu selalu berkata begitu kepada diri nya, menyakinkan diri satu hari nanti dia akan menikmati hasil dari rasa lelahnya.
Dan Yash benar-benar mendapat kan semua apa yang dia inginkan, bahkan bonus besar lainnya dia melebarkan sayap perusahaan nya bersama milik mertua nya.
Hingga lebih dari setengah saham milik Ayah Hana jatuh ke tangan nya.
Tapi dari semua pintu kesuksesan yang didapat nya, ada ujian berat yang harus dia terima, bukankah tidak adil jika Allah memberikan bonus kesuksesan berlimpah dan penuh dengan cinta tanpa memberikan umat nya ujian besar untuk mereka?!.
Istri yang dia cintai....
Yash sejenak menoleh kearah Hana, dia menatap wajah wanita yang telah mendampingi nya lebih dari 20 tahun tersebut dengan mata berkaca-kaca.
Keputusan dokter yang berkata hidup Hana tidak akan lama lagi karena penyakit yang diderita nya jelas membuat laki-laki tersebut diam-diam menangis didalam doa nya.
Bisakah tarik umur ku ya Allah agar bisa memperpanjang umur istri ku? atau tarik saja sebagian harta ku agar aku bisa terus bersama nya hingga menua?.
Yash menahan rasa sakit di dada nya, laki-laki tersebut kemudian membuang pandangannya.
Sejenak laki-laki tersebut meletakkan kepalanya di bahu istri nya.
"Sayang"
"Hmmm?"
"Mari mengambil bulan madu di usia tua kita dalam beberapa hari kedepan"
Ucap Yash sambil memejamkan bola matanya.
Mendengar ucapan Suaminya membuat Hana tertawa kecil.
"Ini bukan bulan madu lagi Yash, putra dan putri kita sudah berusia cukup tua"
Wanita itu melemparkan candaan khas nya.
"Aku khawatir tidak sekuat dulu lagi untuk terus berada di kamar hotel kita"
Mendengar candaan istri nya seketika membuat Yash mengembangkan senyuman nya.
"Ckckck itu seperti sebuah penolakan yang diberikan untuk laki-laki tua ini"
"Kamu Belum tua, hanya terlihat jauh lebih matang dari saat kita pertama kali menikah"